Apa itu Normalisasi dalam ERD?

Nahda Hadaya Nasywa
2 min readOct 24, 2023

--

Normalisasi dalam ERD (Entity-Relationship Diagram) adalah proses perancangan basis data yang digunakan untuk mengorganisasi data dalam sebuah database relasional. Tujuan normalisasi adalah untuk mengurangi duplikasi data, menghindari anomali data, dan memastikan bahwa basis data memiliki struktur yang efisien dan mudah dipelihara.

Normalisasi melibatkan pemecahan tabel-tabel dalam database ke dalam beberapa tabel yang lebih kecil, yang saling berhubungan melalui kunci asing. Ini membantu mengurangi redudansi data dan menghindari masalah seperti anomali update, delete, dan insert. Normalisasi juga membantu meminimalkan masalah ketidakkonsistenan data yang dapat muncul ketika data disimpan dalam struktur yang kurang terorganisir.

Proses normalisasi biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, yang masing-masing diidentifikasi dengan bentuk normalisasi yang berbeda, seperti Normalisasi Tingkat Pertama (1NF), Normalisasi Tingkat Kedua (2NF), Normalisasi Tingkat Ketiga (3NF), dan seterusnya. Setiap tahap normalisasi memiliki aturan dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar sebuah tabel dapat dianggap sudah ter-normalisasi pada tingkat tersebut.

Secara umum, normalisasi adalah bagian penting dari desain basis data yang baik dan membantu meningkatkan integritas data, efisiensi kueri, dan kemudahan pemeliharaan. Namun, terlalu banyak normalisasi juga bisa menghasilkan lebih banyak join tabel dalam kueri yang dapat mengurangi performa database, sehingga perlu ditemukan keseimbangan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

Tahap 1 Normalisasi (1NF):

  1. Buat tabel Pelanggan dengan atribut-atribut seperti ID Pelanggan, Nama Pelanggan, dan Alamat Pelanggan.
  2. Buat tabel Produk dengan atribut-atribut seperti ID Produk, Nama Produk, dan Harga Produk.
  3. Buat tabel Pesanan dengan atribut-atribut seperti ID Pesanan, Tanggal Pesanan, ID Pelanggan, dan ID Produk.

Tahap 2 Normalisasi (2NF):

  1. Pindahkan atribut Tanggal Pesanan dari tabel Pesanan ke tabel baru yang disebut Detail Pesanan. Tabel Detail Pesanan akan memiliki atribut ID Pesanan dan ID Produk. Hal ini menghindari anomali update karena perubahan tanggal pesanan hanya perlu dilakukan di satu tempat.
  2. Tambahkan atribut Kuantitas ke tabel Detail Pesanan. Sekarang kita memiliki atribut ID Pesanan, ID Produk, dan Kuantitas di tabel ini.

Tahap 3 Normalisasi (3NF):

  1. Pisahkan tabel Pelanggan menjadi dua tabel: Pelanggan dan Alamat Pelanggan. Tabel Pelanggan akan memiliki atribut ID Pelanggan dan Nama Pelanggan, sedangkan tabel Alamat Pelanggan akan memiliki atribut ID Pelanggan dan Alamat Pelanggan. Ini membantu menghindari anomali insert dan delete, dan mengurangi redudansi alamat pelanggan.
  2. Pisahkan tabel Produk menjadi dua tabel: Produk dan Detail Produk. Tabel Produk akan memiliki atribut ID Produk dan Nama Produk, sedangkan tabel Detail Produk akan memiliki atribut ID Produk dan Harga Produk. Ini menghindari anomali insert dan delete, dan mengurangi redudansi harga produk.

--

--