Jago last wish

Igo Novaldi
3 min readMay 24, 2022

--

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago.

Hello peeps 👋🏻

Pada kesempatan ini, aku mau berbagi pengalamanku dalam melakukan UI/UX Case Study yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi & Informatika bersama dengan Skilvul. Partner yang aku pilih saat diterima DTS yaitu Bank Jago. Alasan pertama aku memilih Bank Jago karena aku salah satu pengguna Bank Jago, tentunya aku ingin aplikasi ini berkembang.

Pada DTS kali ini aku dan timku, mba Wine, mas Maamun, dan mas Faza diminta untuk membuat sebuah fitur wasiat digital yang disebut dengan Jago last wish.

Latar Belakang

Bicara mengenai wasiat, tidak jauh-jauh dari kematian. Tidak sedikit masyarakat takut untuk memikirkan wasiat atau ikut dalam asuransi jiwa karena mereka terbayang akan kematian. Selain itu, untuk mengurus wasiat sendiri dibutuhkan proses yang tidak sederhana. Banyak dokumen-dokumen yang harus disiapkan. Tidak hanya dokumen, kita juga harus mempersiapkan saksi.

Oleh karena itu, saya dan rekan tim saya memutuskan untuk :

  1. Membuat proses pengurusan wasiat jadi mudah dan menyenangkan
  2. Memudahkan pembayaran premi asuransi jiwa

Define

Dalam proses define, kami tentunya harus memahami apa yang dirasakan oleh user. Langkah awal yang kami lakukan adalah melakukan scrapping data ulasan yang ada di Twitter dan Play Store. Melalui ulasan pengguna ini, kami mendapatkan beberapa pain points dari user.

Selanjutnya kami melakukan voting terhadap pain points tersebut dan didapatlah 1 masalah utama yang hendak kami selesaikan yaitu permasalahan terkait menghadirkan saksi. Selanjutnya dari paint point tersebut kami melakukan how-might-we.

Ideate

Dalam tahapan Ideate, kami berdiskusi untuk mencari cara bagaimana solusi ini bisa diimplementasikan. Tidak begitu banyak variasi solusi yang kami hasilkan karena memang semuanya sudah sepaham.

Crazy 8's

Userflow

🔗Klik di sini untuk mengakses userflow

Wireframe

🔗Klik di sini untuk mengakses wireframe

Prototyping

Klik di sini untuk mengakses prototype

Testing

Pada tahapan ini, yang harusnya kami lakukan adalah melakukan testing ke user dengan menggunakan prototype yang sudah dibuat dan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan. Namun karena beberapa faktor, rekan-rekan tim dan saya sendiri belum sempat untuk melakukan testing tersebut,

Kesimpulan

Melalui program DTS ini, saya pribadi banyak belajar, terutama di sisi research. Seharusnya dari saya pribadi harus bisa bekerja secara fleksibel karena dari yang saya observasi, kesalahan dalam tim kami ialah kurangnya pemahaman kami terkait sistem wasiat/asuransi jiwa digital yang ada di masyarakat saat ini. Dampaknya, dari awal proses design thinking, saya pribadi merasa kurang tepat sehingga ketika masuk ke proses-proses selanjutnya, banyak hal yang tidak bisa kami recover.

Terima kasih sudah mau membaca case study ini. Terima kasih juga untuk Kementrian Komunikasi & Informatika yang telah menyelenggarakan DTS, Skilvul, serta mentor UIUX7 yang selalu bersedia untuk diganggu terkait program DTS, yaitu bang Hilmy.

--

--