Mengenal Target Aplikasi Anda

Igor Lestin
6 min readFeb 26, 2020

--

Dalam mengembangkan aplikasi yang berskala besar, memiliki pengguna merupakan tujuan yang mutlak. Tidak perlu diperdebatkan, bahwa merupakan hal yang penting untuk mengidentifikasi siapa calon pengguna aplikasi yang kita kembangkan dikemudian hari. Akan sangat sulit untuk menentukan keputusan yang tepat bila kita tidak bisa mengenali bagaimana user berpikir dan berkehendak dalam mengambil keputusan.

Dalam hal ini, membentuk Persona user merupakan hal yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan mereka di kemudian hari. Tentu bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, namun tulisan ini kiranya dapat membantu kalian dalam menentukan Persona user kalian.

Apa itu Persona?

Persona merupakan representasi dari target pengguna aplikasi anda. Persona dibentuk berdasarkan pengguna yang konkrit serta meneliti kebutuhan, tujuan, dan pola perilaku mereka.

Persona akan membantu kalian untuk masuk ke dalam pikiran pengguna. Persona memungkinkan kita untuk mendapatkan keputusan berdasarkan kebutuhan pengguna kita. Persona juga sangat membantu dalam merancang desain UX yang fungsional dan nyaman melalui mata pengguna.

Berapa banyak Persona yang kita butuhkan?

Sangat jarang kasusnya terdapat hanya 1 jenis target pengguna. Seharusnya, kita menyusun Persona seluas mungkin, dan tentu tidak akan tercukupi jika hanya satu jenis persona saja. Dalam menyusun Persona, semakin lama kita akan menyadari bahwa satu sama lain memiliki kemiripan dan itu dapat dijadikan menjadi satu. Menurut saya pribadi, menyusun Persona cukup sebanyak dua hingga empat jenis.

Sebagai contoh, berikut saya berikan contoh Persona dalam pengembangan apliaksi yang sedang saya rintis bersama teman teman mahasiswa Fasilkom UI.

Singkatnya, kami membangun sebuah sistem yang mampu mewadahi pengarsipan materi edukasi dari perangkat daerah, akademisi, dan praktisi, serta mengorganisasikannya dengan baik agar menjadi bahan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat secara luas.

Di sini saya membuat tiga jenis Persona yaitu Admin, Aktivis Lingkungan, dan Mahasiswa(masyarakat). Saya menentukan itu karena Aplikasi yang saya rancang akan digunakan oleh ketiga Subject tersebut. Admin sebagai pengatur akses materi yang ditampilkan, Aktivis Lingkungan sebgai pemberi informasi atau materi baik dalam bentuk tulisan atau video, dan Mahasiswa yang kiranya hendak mengakses materi yang terdapat dalam aplikasi.

Bagaimana persona tersebut dapan menentukan tampilan aplikasi / fitur kita?

Kita dapat melihat berdasarkan penjelasan di atas bahwa calon pengguna dari aplikasi ini adalah mereka yang memiliki tujuan yang baik untuk memberikan informasi ataupun memperoleh informasi yang ada. Walaupun aplikasi ini diinisialisasi oleh Pemerintah Daerah namun kita dapat menyadari bahwa pengguna dari aplikasi ini bisa saja menjaring kaum milenial. Untuk itu, saya dan teman teman sudah menyepakati akan memberikan tampilan yang minimalis, mengutamakan fungsionalitas, dan memberikan ‘user interaction’ untuk membantu para pengguna kami.

Berikut ini beberapa contoh dari tampilan yang telah kami kerjakan

Contoh tampilan login. Perlu diingat mungkin akan terdapat perubahan seiring berjalannya waktu
Salah satu contoh user interaction untuk memberi kenyamanan bagi pengguna

Bagaimana Persona dapat meningkatkan keuntungan aplikasi dari segi bisnis

Persona sangat berguna untuk menumbuhkan bisnis anda. Persona membantu kita mengungkap bagaimana cara pengguna dalam mencari, membeli, dan menggunakan produk, sehingga kita dapat berfokus pada peningkatan pengalaman orang-orang melalui data yang akurat.

Berikut merupakan berbagai keuntungan bisnis dari penyusunan Persona yang baik:

sumber

Create consistency across the business: Persona dapat memberikan kita pandangan luas mengenai user kita. Untuk jangka waktu yang panjang, Persona dapat dirasakan dampaknya melalui terpenuhinya pengetahuan kita terhadap grup-grup user yang ada. Bayangkan jika kita akan merilis suatu fitur baru tanpa mempertimbangkan Persona user kita, tentu akan menjadi kesalahan yang krusial akibat produk rancangan yang dirilis tidak sesuai target sasaran.

Signal user behavior: Dengan mengetahui latar belakang user, kita bisa memiliki pengetahuan yang lebih mendalam untuk mengerti bagaimana mereka berkehendak, bagaimana mereka menerima informasi, dan bagaimana alur pekerjaan mereka. Ini dapat kita manfaatkan untuk menciptakan suatu produk yang memenuhi kepuasan user.

Help with user-focused reasoning: Dengan Persona ini, kita tidak akan menghabiskan waktu yang lama untuk brain storming. Seluruh hal yang terlalu luas dapat dieliminasi sejak awal. Kita akan fokus untuk merancang aplikasi yang berfokus pada kebutuhan user kita saja.

Improve design and development workflow: Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Persona akan membantu kita untuk mengerti behavior pengguna. Namun tidak sampai di situ, dengan Persona kita juga dapat mencipatakan produk yang lebih baik baik dari pelayanan, design, dan user experience. Dengan begitu dapat menjamin bahwa yang kita rancang akan sesuai dengan preferensi user.

Define product positioning: Setelah kita merancang Persona dan melalui tahapan development, kita akan mendapat nilai plus untuk memasarkan produk yang kita buat. Karena dengan persona, kita dapat berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah yang sekiranya nanti akan datang dan memasarkan kepada lingkungan yang tepat. Apabila di masa mendatang kita mendapati masalah pada produk kita, kita dapat meminimalisir resiko yang muncul dengan kembali meperhatikan siapa sebenarnya pengguna kita. Kita dapat melihat pada keseluruhan atau beberapa komponen penentu pada Persona kita seperti user frustration / user goals. Dengan begitu dari berbagai macam solusi, kita dapat mengecilkan scope yang ada dan memilih keputusan terbaik diantaranya dengan mempertimbangkan sudut pandang dari user kita.

Bagaimana kita dapat membentuk Persona yang baik?

sumber

Dalam merancang Persona, diperlukan beberapa komponen penting yang harus ada di dalamnya. Hal tersebut yaitu : Nama, Foto, Personal moto, Bio, Motivasi, dan Goal and Frustrations.

Nama : Persona yang dirancang harus menggambarkan orang yang sesungguhnya. Dengan memberikan nama atau istilah dalam pengelompokan merupakan step awal yang mendasarinya. Hindari menggunakan pengelompokan yang terlalu umum, seperti “Pengguna” atau “Pemilik”.

Photo : Sertakan foto untuk memberikan asumsi pribadi kepada rekan atau Project owner. Beberapa perusahaan menggambarkan Persona dengan karakter fiksi, menurut saya pribadi ini kurang menggambarkan identitas sesungguhnya dari Persona.

Personal motto : Seperti halnya Photo, motto akan membantu Persona kita semakin realistic.

Bio : Bio ini berisikan cerita singkat dari subject terkait. Bio berisi hal hal unik yang membedakan dengan subject Persona lainnya.

Motivations : Berguna untuk kita dapat mengerti tujuan dari user yang hendak menggunakan aplikasi kita.

Goals and frustrations : Berguna untuk kita mengetahui sudut pandang user mengenaik keberhasilan atau kegagalan mereka bila menggunakan aplikasi kita. Ini akan sangat membantu dari segi bisnis karena kita dapat melayani mereka dengna produk yang sesuai.

Setelah komponen tersebut selesai kita akan menentukan siapa calon user kita dengan melihat apa sebenarnya goals dari aplikasi kita. Sebagai contoh ketika hendak membangun aplikasi DIGIPUS, saya melihat bahwa DIGIPUS bertujuan untuk mewadahi kebutuhan input materi edukasi dari para kontributor (Perangkat daerah, akademisi, dan praktisi), mewadahi kebutuhan masyarakat untuk mengakses materi-materi edukasi sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan, menyajikan layanan dengan performa prima melalui sajian antarmuka yang kompatibel dengan device end-user. Dari tujuan tersebut saya dapat menentukan bahwa aplikasi ini akan digunakan oleh Perangkat daerah, dan masyarakat yang dapat dibedakan kembali menjadi dua bagian yaitu hanya pembaca dan kontributor. Detail Persona dapat kita lihat pada sub bagian sebelumnya.

Jadi? Apa selanjutnya?

Dengan kita berhasil merancang Persona sedemikian rupa, kita akan terbantu untuk merancang aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan user. Yup, kita dapat merancangnya dengan berfokus pada user, alias User Centered Design. User centered design merupakan sebuah tahapan yang iteratif dimana designer dapat berfokus untuk memenuhi kebutuhan user. Dalam UCD, tim akan melibatkan calon user untuk terlibat dan mengevaluasi hasil pekerjaan. Kiranya hal ini dapat menciptakan hasil yang memuaskan user.

sumber

Dalam UCD, desainer akan memperoleh informasi melalui bermacam macam cara, bisa dari survey, interview, atau dengan brainstorming untuk lebih memahami kebutuhan user.

Pertama, sebagai desainer, kita akan mencoba untuk mengerti apa kegunaan dari aplikasi atau produk yang kita rancang. Lalu kita dapat mengidentifikasi dan menspesifikasikan requirement dari user. Setelah itu, kita akan mencoba untuk mengerjakannya namun berfokus pada requirement dari user tersebut. Lalu kita dapat meminta bantuan dari calon pengguna untuk mencoba langsung versi demo dari aplikasi kita. Bilamana terdapat kekurangan, kita dapat mengevaluasi hal tersebut untuk menciptakan produk yang lebih baik lagi.

--

--

Igor Lestin

Cares about the user experience through the application