Product Branding dan Design Guideline

Igor Lestin
5 min readApr 29, 2020

--

source

Pengertian

Menurut Kotler (2009), branding merupakan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk untuk membedakannya dari produk lain.

Lambat laun definisi branding semakin berkembang. Hingga kini branding didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand. Bagi perusahaan, branding bukan hanya sekedar merek atau produk yang masyarakat kenal tetapi juga sebagai image perusahaan secara keseluruhan atau bagaimana masyarakat merasa bahwa perusahaan tersebut memiliki kesan pertama yang baik.

Studi Kasus

Branding

Saat ini saya sedang dalam pengembangan suatu produk aplikasi dari pemerintah kota depok yaitu DIGIPUS. DIGIPUS mempunyai tujuan untuk Membangun sebuah sistem yang mampu mewadahi pengarsipan materi edukasi dari perangkat daerah, akademisi, dan praktisi, serta mengorganisasikannya dengan baik agar menjadi bahan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat secara luas. Target dari pengguna aplikasi ini pun adalah masyarakat seperti aktivis sosial, pelajar, ataupun ibu rumah tangga.

Berdasarkan tujuan tersebut, sebagai wajah dari aplikasi ini saya membuat logo yang tidak terlalu kompleks namun dengan beberapa filosofi di dalamnya

Dengan background biru melambangkan kedalaman ilmu pengetahuan — berdasarkan tujuan dari DIGIPUS adalah sebagai media pembelajaran masyarakat — dan penulisan rendah bagian kiri (naik ke kanan)melambangkan proses pembelajaran dan penukaran informasi yang terus meningkat. Tidak lupa juga disertai oleh logo Diskominfo kota Depok sebagai identitas dari produk DIGIPUS ini

Design Guideline

Design guideline merupakan sebuah panduan yang mengatur ketentuan desain dari suatu aplikasi seperti color palette, assets, icons, dan lain sebagainya dan panduan ini harus diikuti oleh seluruh anggota tim developer suatu aplikasi. Design guidelines memiliki beberapa kegunaan seperti membuat standarisasi tampilan aplikasi, mempertahankan konsistensi, serta sebagai pedoman bagi tim developer untuk menyusun layout aplikasi. Sebuah desain UI/UX yang baik harus dapat memfasilitasi alur kerja yang rumit, membuat pengguna memahami dan mengelola data yang kompleks, serta mengakomodasi beragam roles, kebutuhan, dan proses.

Saya mengikuti guideline yang telah dikembangkan oleh Ward Andrews yaitu 5 steps to Creating Meaningful Experiences

source

Semua produk pasti mengerti dan berusaha untuk memeberikan yang terbaik dari produk mereka kepada customer. Dan di sini Ward berusaha untuk membuat suatu best practice kapada kita untuk memberikan versi terbaik dari tujuan aplikasi yang kita kembangkan. Ward memberikan gambaran berupa anak tangga sebagai tahapan / level yang semestinya dapat kita ikuti untuk mencapai kepuasan customer dalam menggunakan aplikasi kita kelak.

Anak tangga paling bawah adalah functional. Artinya produk yang kita kembangkan setidaknya berfungsi sebagaimana semestinya. Dalam mengembangkan aplikasi DIGIPUS, saya dan tim telah merancang bagaimana fungsionalitas itu kami deliver, seperti fitur login, fitur katalog materi, ataupun fitur unggah materi. Namun belum semuanya tercapai karena aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan.

Selanjutnya adalah usable. Ward menyebutkan bahwa usable jauh lebih baik daripada functionality. Dengan terpenuhinya usable, customer / pengguna dapat menyelesaikan tahapan tahapan dalam mencapai suatu tujuan tanpa adanya guide mendalam / tutorial. Ini dihasilkan dari penelitian mendalam dari UX awareness mengenai perilaku pengguna dengan satu tujuan yaitu memberikan rasa comfort. Dan proses penelitian tersebut tentu memerlukan pengembangan dan evaluasi yang iteratif. Setelah user merasa nyaman, baru kita naik pada tahap delightful, di mana kita membuat aplikasi yang menyediakan kesan / emosi positif dari pengguna sehingga mudah untuk diingat.
Pada DIGIPUS, kami menyusun serangkaian User Interface yang cukup mudah untuk dioperasikan bagi pengguna baru dan tentunya ini masih akan berkembang seturut hasil evaluasi dari user testing. berikut adalah contoh pada halaman login dan upload materi oleh kontributor beserta sidebar yang kami terapkan

Akhirnya, anak tangga teratas bermakna. Mereka menciptakan makna dalam kehidupan pengguna. Mereka tidak hanya dapat mengubah perilaku individu, tetapi juga ekonomi dan dunia.

Yang terakhir kita dapat membuat aplikasi yang meaningful. Banyak desainer berusaha untuk membuat hidup penggunanya sedikit lebih mudah dan lebih bahagia, tetapi sangat sedikit yang mencapai meaningful. Tentu untuk menghasilkan pengalaman yang bermakna lebih dari sekadar fungsional, bermanfaat, nyaman, dan menyenangkan. Sebagai contoh fitur pendeteksi jalur yang macet oleh google maps. Pengguna dapat memilih jalur untuk mencapai suatu target dengan diberikan beberapa opsi jalur yang ada. Sehingga pengguna tidak perlu ‘stress’ lagi ketika salah memilih jalur / terjebak macet

Dan dalam mengembangkan aplikasi, seorang designer wajib untuk memberikan guide untuk tim developer. guide ini dapat berupa tampilan (seperti contoh di atas) atau color pallete. Berikut ini beberapa warna yang digunakan pada DIGIPUS

Pada button kami menerapkan tampilan yang tidak kaku, minimalis, dan bisa merasakan pengalman baru dengan adanya shadow pada button sehingga user menyadari bahwa itu adalah sebuah ‘button’

Selanjutnya ini merupakan sebuah contoh field yang kami gunakan pada halaman login registrasi. dengan base dimana tulisan Email tidak akan mengecil sebelum user melakukan klik pada field tersebut. Secara tidak langsung, hal ini memebuhi salah satu kriteria dimana user tahu dia sedang dimana dan melakukan apa

Untuk typography, kami menentukan font family : Poppins sebagai font yang akan kami gunakan pada keseluruhan aplikasi ini. Font in ikami nilai memiliki desain yang baik dengan pembawaan minimalis, tegas, dan trendy yang bisa memberikan pengalaman baru pada calon pengguna. Berikut beberapa implementasi dari font tersebut

Dan untuk menambah keselarasan lebih lagi, saya memasukkan beberapa asset gambar dan icon agar mudah digunakan oleh developer.

Tentunya branding yang kami terapkan perlu adanya interfensi dari Client. Setelah melakukan diskusi antara tim dan client akhirnya pun terbentuklah final branding dari kami. Branding yang kami tampilkan di atas merupakan hasil dari revisi kesekian kalinya setelah melakukan product finalization dan presentasi mockup.

Referensi

--

--

Igor Lestin

Cares about the user experience through the application