UX Case Study: CRM Krealogi

faafan
7 min readNov 29, 2021

--

This project is part of the UI/UX training program implemented by Skilvul, for Kampus Merdeka program held by Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Krealogi is the Challenge Partner. I am not working for nor contracted professionally by Krealogi

Overview Project

Krealogi by Duanyam adalah platform digital mobile yang hadir sebagai aplikasi ramah pengguna untuk membantu pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis yang menawarkan solusi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Krealogi sendiri merencanakan beberapa fitur pada Mobile app nya seperti :

  • simple Customer Relationship Management (CRM)
  • Cash Flow Feature, dan
  • Integration with Logistic and Marketplace.

mereka juga mengharapkan output dari penambahan fitur ini menyangkup dengan :

  • Desain high fidelity dan prototype yang dapat diklik.
  • Menggambarkan proses desain dan metode secara jelas.
  • Menggunakan resource free license untuk font, icon, dan aset lainnya.
  • File Figma (.fig) untuk preview UI/UX desain yang telah dibuat.

Timeline

Pembuatan UI/UX Design fitur cash flow aplikasi Krealogi dilaksanakan pada Oktober — November 2021.

Team Member

Tentunya saya tidak sendiri, sebelum Bootcamp dimulai kami sudah dibagi dalam kelompok. Saya berkolaborasi dengan Maulana Yusup dan Aulia Bening Safira untuk mengerjakan challenge ini dengan role yang sama yaitu UI/UX Designer. Tanggung jawab yang kami lakukan adalah

  1. Memvisualisasikan ide dengan metode crazy8
  2. Membuat user flow
  3. Membuat wireframe
  4. Menyusun design system
  5. Mengembangkan wireframe menjadi hi-fi design
  6. Membuat prototype design
  7. Mempersiapkan dokumentasi untuk user testing (user stimulus research document)
  8. Melakukan user testing

Tools

FigJam, Figma, Google Meet.

Design Process

Design Thinking by Stanford

Target pengguna: Dalam studi kasus ini target utamanya adalah “pemilik usaha kecil, mikro, ultra mikro”. Untuk gender sendiri tidak spesifik, sama halnya dengan rentang umur yang tidak dibatasi serta letak geografis tidak terlalu spesifik.

Emphatize

Dalam proses ini ada baiknya untuk melakukan wawancara secara langsung bersama user, akan tetapi dikarenakan tenggat waktu yang tidak lama, menjadikan proses ini kami hanya memposisikan diri sebagai user.

Define

Berdasarkan brief yang diberikan, fitur CRM diperlukan karena adanya beberapa kondisi (pain point) pada aplikasi Krealogi yang telah kami Install dan mengembangkan kedalam, yakni:

  1. tidak ada laman chat dengan pelanggan
  2. semua tugas tercatat jadi satu dan tidak ada pengkategorian
  3. tidak ada penyimpanan data konsumen
  4. tidak ada fitur pencarian untuk memudahkan mencari list pesanan
pain points — kelompok 5

Dari daftar pain point, kami menyusun beberapa How Might We (HMW). Setelah itu kami memutuskan untuk memilih HMW yang terbanyak dari beberapa pilihan yang telah di voting yaitu ;

How Might We:

  • Catatan Penjualan manual dengan pengingat calender
  • simpan data pelanggan beserta kontak
  • laporan statistik penjualan
  • pembagian kategori penjualan dalam sub-bab nya.
HMW — kelompok 5

Dari HMW yang telah di voting, disusun beberapa solusi ide mengenai permasalahan yang muncul sebagai berikut:

solution — kelompok 5

setelah solution idea ditemukan kemudian ditelaah dengan cara mengelompokkan solution idea yang serupa atau berhubungan. Pengelompokkan ini sendiri diterapkan pada affinity diagram yang ada di bawah ini:

affinity — kelompok 5

Setelah mengelompokkan solution idea, kami menentukan ide apa saja dari kumpulan affinity diagram yang akan diprioritaskan untuk diimplementasikan. Berikut prioritization idea yang kami tentukan berdasarkan diskusi:

prioritization — kelompok 5

Ideate

setelah mengelompokan semua yang telah terkumpul pada prioritization idea kami membuat Brainstroming yang akan digunakan sebagai pilihan design pada halaman yang akan diterapkan UI Design. Brainstroming yang terkumpul yaitu :

crazy 8 — kelompok 5

dan pengambilan voting pada carzy 8 ini diterapkan pada wireframe yang tersusun dan berikut tampilannya :

wireframe — kelompok 5

Kami membuat tiga user flow yakni user flow terkait penjadwalan penjualan, proposal dan pembuatan proposal, dan membuat kontak serta export kontak Berikut alur nya:

flow — kelompok 5

Di bawah ini merupakan UI styleguide yang terdiri dari komponen atom dan molecule. Pihak Krealogi menyediakan acuan design system, sehingga kami perlu menyesuaikan komponen yang dibuat. Komponen tersebut akan digunakan dalam pembuatan UI design dan prototype. Berikut beberapa komponen yang ada pada UI styleguide:

UI style — kelompok 5

dari tahap UI styleguide kami menyusun flow pada UI design yang diterapkan dari pemilihan brainstroming yang menyesuaikan komponen yang telah dibuat pada UI styleguide dan tampilan yang dibuat yaitu;

  • Home
  • Menambahkan kontak dan subkontak
  • Tambah Proposal
  • Task dan tambah task
  • Statistik Page

Prototype

Pada tahap ini disusun wireframe (low fidelity), UI design (high fidelity), dan prototype.

Dibawah ini tampilan wireframe yang telah disusun berdasar user flow yang telah disusun:

Testing

Dengan pendekatan kualitatif in-depth interview dan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara eksperimen, spesifiknya prototype testing (usability testing). kami melakukan interview dengan pengguna dengan objek yang seperti berikut :

  • Mengetahui tingkat kegunaan dan kemudahan pengguna dari solusi ide yang diberikan dalam alur proses: penambahan kontak dan sub kontak yang bisa diinclude dalam file .xls atau .pdf, tambah proposal tambah deal atau negosiasi dan tambah task dan reminder.
  • Mengetahui tingkat kepuasan pengguna dari solusi ide yang diberikan.
  • Mengetahui tingkat keberhasilan dari SEQ untuk fitur CRM pada aplikasi Krealogi menurut pengguna.
  • Mengetahui kebutuhan dari pengguna dalam menyimpan data pelanggan, laporan penjualan, grafik, stock dan catatan penjualan baik proposal,deal ataupun negosiasi.

Demografi target user yang akan dijadikan responden memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Rentang usia 22–30 tahun.
  • Pemilik usaha/bisnis skala kecil, mikro, ultra mikro.
  • Menjalankan usaha retail.
  • Membuka usaha untuk meningkatkan pendapatan & tambahan penghasilan.
  • Memiliki motivasi untuk mempelajari teknologi baru yang sederhana.
  • Mampu mengoperasikan smartphone.
  • Berdomisili di Indonesia.

Scenario dalam tahap testing ini secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni interview kemudian usability testing. Pada interview ditanyakan delapan pertanyaan dan setiap jawaban akan dicatat dalam user research record data. Setelah itu pada usability testing, responden akan menjalankan prototype dan harus menyelesaikan 3 task yang terdiri dari:

  • TASK 1 — Menambahkan kontak dan subkontak
  • TASK 2 — Menambahkan proposal
  • TASK 2 — Pencatatan tugas

setelah pengguna menyelesaikan explore pada halaman kita maka meminta ia untuk memberikan rentang nilai atau yang biasa disebut Usability metrics Dari skala 1–7 secara keseluruhan dari segi kegunaan, kemudahan, dan kepuasaan seberapa baik tampilan alur proses aplikasi CRM ini, didapatkan :

SEQ — kelompok 5

Parameter SEQ ini dimulai dari 1- 10 dimana angka 1 berarti Tidak baik angka 10 berarti Perfect dimana tingkat keberhasilannya senilai 6. Berdasarkan nilai usability testing pada Task 1 diberikan nilai cukup dan beberapa alasan responden dalam kriteria menilai, antara lain :

  • Ada beberapa tombol yang sulit di klik, seperti saat klik nama contact dan lebih baik tidak perlu menambahkan button options karena fungsinya sama dengan button (+).
  • Sejauh ini responden terbantu dengan taskflow yang sederhana dan mungkin harus ditambahkan dan dikembangkan fitur nya lagi.

Iterations

Setelah dilakukan penilaian pengguna menyarankan Page kontak untuk dibuat lebih simple karena ada fungsi yang artinya sama. jadi, untuk menghilangkan kebingungan kami menyesuaikan kenyamanan pengguna. Berikut tampilan sebelum dan sesudah iterasi :

CONTACT PAGE (OLD) & (NEW)

Selain melakukan iterasi berdasarkan feedback responden, kami juga merapihkan tampilan UI terutama dari segi UX writing, font, dan konsistensi ukuran button. Halaman lain yang berubah adalah bagian laporan, di mana sebelumnya pada halaman tersebut hanya menampilkan riwayat pemasukan yang dapat diunduh, setelah diiterasi, kami menghapus tanda pilihan untuk memperjelas fungsi button pada pengguna.

Conclusion

mobile app Krealogi ini adalah solusi bagi UMKM supaya lebih mudah dalam memanajemen produksi mereka dan membantu masyarakat dalam cakap digital. Akan tetapi, dengan harapan tambahan fitur yang tertulis diatas kami menawarkan solusi desain UI/UX CRM yang memungkinkan pengguna lebih mudah mengontrol dan mencatat manajemen produksi dari mencatat atau meng-export data pelanggan, mengontrol penjualan dengan grafik, pencatatan jadwal target produksi dan pembagian data janji atau deal dengan pelanggan. Dengan menggunakan metode design thinking dan menguji solusi desain dengan melakukan usability testing dan penilaian yang diberikan cukup baik.

Reflection

setelah mengikuti project ini banyak keuntungan yang saya dapatkan baik meningkatkan penggunaan figma, mengexplore lebih banyak tentang design dan hubungan atara pelaku usaha dan client nya juga meningkatkan komunikasi, critical thingkin, team work, dan mencari problem solving dengan cepat tapi akurat atau sesuai keadaan. tantangan dalam mengerjakan project ini ialah banyaknya fitur CRM dari berbagai referensi tetapi penggunaan akan selalu berbeda sesuai dengan tingkat bisnis pelaku usaha, banyaknya kolom dan halaman yang sangat general menjadi tantang agar terlihat lebih friendly dan simple tanpa mengurangi tingkat kegunaan dan time manajemen kami yang menyesuaikan waktu untuk mengerjakan UX dan UI serta diskusi setiap anggotanya.

Next Steps

Jika suatu hari aku mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan UI design kembali, aku ingin mendapatkan pengalaman yang menantang dan mengexplore diri bersama dengan orang — orang yang bersemangat dibidang yang sama. Ingin lebih mendalami baik dari Design menarik, story telling yang memikat dan tentu bisa membantu pengguna yang menggunakannya dengan melakuka Research lebih baik lagi.

--

--