Kopi dan Buku

Imam Syaiful Wicaksono
2 min readSep 10, 2020

--

Kopi dan buku adalah perpaduan yang sangat “epic” bagi saya. Mengapa tidak? Bersama buku, pikiran saya diajak menyelami apa yang menjadi pemikiran penulisnya sambil berimajinasi. Sedangkan kopi dengan kandungan kafein nya mampu memompa detak jantung menjadi lebih bersemangat dan tidak ngantuk!

Ya, bagi sebagian orang dan termasuk saya, membaca adalah pekerjaan yang lama kelamaan dapat membawa kita ke dunia mimpi alias tidur. Tapi dengan kopi, hal itu tak menjadi arti. Kopi dan buku seolah menjadi paket komplit untuk saling melengkapi satu sama lain. Bukan bermaksud untuk melebih-lebihkan, tapi inilah versi saya. Mungkin kalian menganggap pasangan serasi kopi adalah rokok, atau pasangan buku adalah teh. “It’s okay, no problem.”

Ada sebuah mahfudzat atau kata mutiara Arab yang berbunyi: “sebaik-baik teman duduk setiap waktu adalah buku”. Para fuqaha dan ulama sejarah Islam di duga orang yang pertama kali mengkonsumsi biji kopi. Seorang ulama sufi bernama abu Bakr bin Abdillah Ady syadzili meminum minuman dari biji kopi saat melakukan perjalanan spiritual yang kala itu melewati pohon kopi. Walau sebagian ulama juga ada yang berselisih dan memberikan fatwa tentang haramnya minum kopi karena bahaya yang ditumbulkan. Namun sebagian besar ulama berfatwa bahwa minum kopi adalah mubah. Hal ini dilatarbelakangi karena mendapati orang yang meminum kopi dapat menenangkan pikiran dan membuat terjaga dari tidur serta dapat meningkatkan semangat. Bahkan tidak sedikit para ahli ibadah meminum kopi dijadikan sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, kopi juga dapat menjadi sarana untuk berlama-lama dalam menuntut ilmu.

Wallahualam

--

--

Imam Syaiful Wicaksono

Menulis adalah caraku mengekspresikan diri. Menulis untuk kebahagiaan