Krealogi : Simple CRM— UX Case Study

Indah Khoirun Nisa
5 min readNov 28, 2021

--

Proyek ini merupakan bagian dari Program Pelatihan UI/UX yang diselenggarakan oleh Skilvul, dari Program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Krealogi merupakan challenge partner, saya tidak bekerja atau dikontrak secara profesional oleh Krealogi.

Latar Belakang

Krealogi adalah platform digital oleh Du Anyam terkait supply chain yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan UMKM. Krealogi merupakan sebuah ekosistem yang didasari oleh pengalaman Du Anyam dalam menjalankan bisnis kriya di Indonesia.

Basis dari aplikasi Krealogi yaitu pencatatan pembukuan usaha yang terdiri dari beberapa fitur utama diantaranya yaitu inventori, rencana produksi, catat pesanan masuk, catat pengeluaran/pemasukan, dan laporan.

Krealogi ingin mengembangkan beberapa fitur lanjutan dari fitur utamanya salah satunya yaitu fitur CRM (Customer Relationship Management). Sehingga Krealogi memberi tantangan kepada peserta Skilvul Virtual Internship untuk mengembangkan fitur CRM. Dalam pengembangan fitur CRM, Krealogi memberikan ketentuan diantaranya yaitu fitur kartu nama dan database pelanggan. Waktu pengerjaan proyek ini dimulai dari 1 November-26 November 2021.

Peran dalam Tim

Dalam proses pengerjaan proyek ini, saya berkolaborasi dalam sebuah tim bersama Anik Puspitasari dan dwi oktavia. Kami memliki peran yang sama dalam pengerjaan proyek ini, diantaranya yaitu :

  1. Melakukan riset
  2. Memberikan ide solusi
  3. Membuat user flow dan wireframe
  4. Membuat user interface
  5. Membuat prototype
  6. Melakukan usability testing
  7. Iterasi

Proses Desain

Pada proyek ini, saya dan tim dalam proses desain menggunakan framework Design Thinking.

Desain Thinking — Designerrs Academy

Tahap1 — Empathize

Tahap pertama pada proses Design Thinking ini yaitu empathize, tujuan dari tahap empathize ini yaitu untuk mencari tahu pandangan dan kebutuhan dari target user. Target user pada aplikasi Krealogi ini yaitu seorang yang memiliki bisnis micro maupun macro, berusia 22–30 tahun, dan berdomisili di seluruh wilayah Indonesia.

Kami juga melakukan Secondary Research dimana kami mencari feedback dari pengguna di Google Play Store. Selain itu kami juga membandingkan aplikasi Krealogi dengan aplikasi pembukuan lainnya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi Krealogi dengan aplikasi lain.

Tahap 2 — Define

Pada tahap ini kami mendefinisikan permasalahan pengguna pada tahap Empathize dengan menentukan Pain Points dari pengguna, lalu menentukan How Might We ide solusi dari Pain Points.

Pain Points

Pada proses Pain Points ini dilakukan penentuan permasalahan pengguna terhadap aplikasi Krealogi secara keseluruhan. Kami menggunakan FigJam dalam berdiskusi, masing-masing anggota tim menentukan permasalahan pengguna dengan sticky notes dan permasalahan dalam hal yang sama akan dikelompokkan.

Pain Points — Kelompok 1 SVI19

How-Might We

Setelah menentukan beberapa permasalahan user, lalu kami menentukan solusi dari permasalahan tersebut lalu melakukan voting terhadap topik how-might we yang sudah ditentukan. Sehingga terpilih 3 topik how-might we yaitu :

  1. Membuat kartu nama
  2. Membuat data pelanggan
How-Might We — Kelompok 1 SVI19

Tahap 3 — Ideate

Solution Idea

Seluruh anggota kelompok menentukan ide solusi terkait fitur yang akan diterapkan.

Solution Idea — Kelompok 1 SVI19

Affinity Diagram

Selanjutnya, ide-ide yang ada dikelompokkan pada affinity diagram.

Affinity Diagram — Kelompok 1 SVI19

Prioritization Idea

Selanjutnya kelompok ide-ide tersebut dipilih atau diprioritaskan dalam diagram prioritas, beberapa ide yang akan dibuat saat ini yaitu sebagai berikut :

  1. Komunikasi
  2. Tampilan/ Interface
  3. Sinkornisasi
  4. Shorting

Crazy 8's

Setelah ditentukan ide-ide apa saja yang akan dipilih saat ini, selanjutnya masing-masing anggota kelompok membuat crazy 8's.

Tahap 4 — Prototype

Setelah pembuatan crazy-8’s, saya melanjutkan dengan pembuatan desain interface, lalu menyusunnya menjadi sebuah flow proses yang sesuai dengan ide solusi, lalu yang terakhir membuat prototype yang dapat digunakan untuk testing. Dalam pembuatan prototype ini saya menggunakan Figma karena mudah digunakan dan dapat membuat UI serta prototype sekaligus.

User Flow

User Flow Tambah Data Pelanggan — Kelompok 1 SVI19
User Flow Pemesanan — Kelompok 1 SVI19
User Flow Kartu Nama — Kelompok 1 SVI19

Wireframe

Wireframe — Kelompok 1 SVI19

UI Design

UI Desain — Kelompok 1 SVI19

Link Prototype

Tahap 5 — Testing

Tahap terakhir yaitu testing, pada tahap ini dilakukan user research dengan metode in-deep interview dan usability testing untuk mencari tahu tingkat kegunaan, kemudahan, dan kepuasan pengguna. Kriteria pengguna dalam proses testing ini yaitu :

  1. Berusian 22–30 tahun
  2. Memiliki usaha mikro atau makro
  3. Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia

Pada kesempatan ini, kami melakukan user research kepada seseorang dengan usian 22 tahun berdomisili di Surakarta yang memiliki usaha fashion/ sepatu. Dalam proses in-deep interview kami mendapatkan informasi bahwa resoponden dalam memanajemen pesanan dibantu oleh tim, menggunakan web sederhana miliki mereka dan juga dicatat secara manual pada buku. Pada web tersebut memiliki tampilan yang terlalu sederhana hanya khusus untuk mencatat secara digital.

Setelah itu, kami melakukan usability testing dengan skenario sebagai berikut :

  1. Responden diminta untuk mengamati halaman beranda
  2. Responden diminta untuk membuat pesanan dari pelanggan
  3. Responden diminta untuk mengamati daftar pelanggan
  4. Responden diminta untuk menambah data pelanggan
  5. Responden diminta untuk mengamati fitur kartu nama

Dari ussability testing tersebut secara keseluruhan kami mendapat nilai 6,5 dari 7 yang berarti sudah cukup baik, namun responden juga memberikan beberapa feedback diantaranya yaitu :

  1. Button link tambah kontak pada form pesanan sebaiknya dibuat lebih besar lagi agar pengguna dapat melihatnya dengan jelas.
  2. Alamat sebaiknya terintegrasi dengan google maps.
  3. Informasi kartu nama sebaiknya digabung dengan informasi profil pengguna.

Iterasi

Setelah tahap testing dilakukan dan mendapatkan feedback dari pengguna, maka tahap selanjutnya yaitu iterasi dimana kami akan memperbaiki sesuai dengan feedback yang diberikan oleh pengguna.

Iterasi — Kelompok 1 SVI19

Penutup

Jadi itu semua proses dari awal hingga akhir pembuatan simple CRM aplikasi Krealogi dari kelompok saya. Bagitu banyak pembelajaran yang dapat saya peroleh dari challenge ini.

--

--