Kantin

ZEYA
2 min readDec 26, 2023

Sesuai dengan yang dijanjikan kemarin. Kini, Jea sudah duduk di kantin. Tentu saja, untuk menunggu Gian.

“Woi! Lo ngapain sendirian?” tanya Setha yang baru saja datang bersama Kaina.

“Nunggu Gian,” jawab Jea dengan santainya.

“HAH!” pekik Setha dan Kaina secara bersamaan.

“Gimana ceritanya?” tanya Kaina.

“Gue — ” omongan Jea terputus, “Ih! Sana dulu, tuh Gian udah ke sini,” sambung Jea.

Kaina dan Setha menggelengkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan Jea.

“Hai,” sapa Gian lalu duduk di depan Jea. “Temen lo, kenapa pergi?” tanyanya.

Jea mengalihkan pandangannya ke arah teman-temannya yang sedang mencari tempat duduk, “Gue usir,” jawab Jea.

Gian mengangguk paham, “Lo, gapapa kalo duduk berdua sama gue?” tanya Gian.

“Eum..” Jea tampak berpikir sebentar, “Gapapa sih,” jawabnya.

“Jadi, gue boleh beli apa nih?” tanya Gian.

“Bebas aja, lo maunya apa?” tanya Jea.

Gian melihat menu yang diletakan di atas meja kantin tersebut, “Gue pesen minum aja,” ucap Gian.

Mendengar perkataan Gian. Jea, langsung mengernyitkan alisnya, “Kenapa ngga beli makan?” tanya Jea.

“Cie, lo pengen gue lama-lama ya di sini,” goda Gian sembari menaik turunkan kedua alisnya.

“Gue tinggal sendiri lo di sini!” ancam Jea.

Gian hanya tertawa mendengar perkataan dari Jea. Gian, kemudian berdiri lalu memesan minuman.

Percakapan mereka tidak terlalu banyak, mungkin karena mereka berdua baru kenal. Suasana saat ini lumayan akward.

Setelah menghabiskan minumnya, Gian pergi duluan meninggalkan Jea. Karena, ada mata kuliah yang harus ia ikutin setelah ini.

--

--