Apresiasi

Episodes
1 min readOct 9, 2019

Satu masa yang lampau, tidak sengaja berakhir di linimasa seorang perempuan yang baru saja menikah. Sang adik sekilas bercerita, bagaimana kakak perempuan satu-satunya ini akhirnya berlabuh dalam sebuah akad. Bersanding dengan seorang laki-laki di altar sebab masing-masing hati mereka dipilih oleh satu sama lain. Bahwa pada akhirnya, ada seorang laki-laki yang hadir dan bisa mengapresiasi sebuah karya seni yang dititipkan Tuhan.

Saya jatuh hati dengan kata apresiasi yang disematkan sang adik laki-laki. Sebuah kata yang cukup biasa, tapi kedalamannya sungguh berbeda. Meski belum menjejaki altar pernikahan, saya rasa salah satu hal selain perihal rasa, yang mungkin bisa menjaga dan membuat kita tetap tumbuh setelah mengikat akad adalah sebuah apresiasi terhadap satu sama lain.

Tidak hanya apresiasi akan dirinya sebagai pendamping, atau apresiasi sebagai teman hidup, juga apresiasi sebagai Ibu/Ayah dari anak-anaknya kelak, tetapi adanya apresiasi sebagai seorang manusia, seorang individu yang hadir di muka bumi.

Saat rupa tak lagi seelok dulu, juga dengan rambut yang kelak mulai memutih, adanya apresiasi barangkali saja sebagai awal dari tanda berusaha memahami satu sama lain. Maka kemudian, saya berpikir bahwa, setelah bisa mengapresiasi diri sendiri, maka carilah ia yang bisa mengapresiasi kamu dengan adanya dirimu dan sebaliknya, juga yang bisa membuat tetap bertumbuh satu sama lain.

--

--