First morning with you

Gebi
3 min readFeb 11, 2023

--

CW // Kissing.

Pagi hari kali ini terasa berbeda saat Galaksi membuka netranya dan melihat perempuan yang masih terlelap. Lamat Galaksi pandangi wajah polos tanpa riasan. Bibir Galaksi tersenyum kecil takjub pada perempuan direngkuhannya dapat membuat dirinya sejatuh ini dengan perempuan yang kemarin dia pasangkan cincin di jari manisnya. Galaksi merasakan pegal pada lengannya, mungkin karena semaleman lengan itu menjadi bantalan Nebula. Galaksi menggeser pelan tubuhnya dan memposisikan Nebula menjadi diatas bantal. Tapi tak lama, Nebula kembali menghadap dirinya kemudian meringkuk memeluk pinggang Galaksi. Sedangkan Galaksi justru menyunggingkan senyumnya lalu mengelus lembut surai Nebula seraya mengecup pucuk kepalanya.

Netra berwarna cokelat itu perlahan terbuka. Tubuhnya mengulat untuk merenggangkan ototnya, Nebula merasakan pegal yang luar biasa pada seluruh tubuhnya. Kemudian, Nebula mendongak melihat laki-laki yang sedari tadi memperhatikan gerakannya.

Morning, my wife.” Sambutan pagi hari pertama kalo setelah dirinya menikah serta kecupan yang diberikan oleh Galaksi pada dahinya.

Morning, bub,” balas Nebula seraya membenarkan posisi tidurnya.

Nebula melihat jam pada dinding kamar mereka. Matanya melotot saat melihat sekarang sudah pukul delapan pagi.

“Loh, udah jam delapan?”

Galaksi berdeham lalu mencari posisi menelusup ke dalam pelukan Nebula.

“Kamu bangun dari jam berapa?” tanya Nebula.

“Belum lama.”

“Lain kali aku bangun lebih pagi.”

Galaksi mendongak saat Nebula mengucapkan kalimat itu. “Aku nggak mengharuskan kamu bangun jam berapa, lagian urusan rumah udah ada yang urus, lagi juga kemarin kita kecapean ‘kan?” ujarnya.

“Iya, tapi aku ‘kan udah jadi istri, harusnya bisa layanin kamu pagi-pagi.”

“Kamu udah layanin aku tadi malem,” sahut Galaksi yang membuat Nebula memukul lengan Galaksi.

“Males ah, misi aku mau mandi,” ucap Nebula berusaha menyingkirkan tubuh Galaksi yang menempel padanya seperti koala.

Namun, Galaksi justru mengeratkan pelukannya. “Ntar aja mandinya, aku mau begini dulu,” kata Galaksi.

Baiklah Nebula akan menuruti anak koala yang menempel pada tubuhnya. Sebenarnya dia juga masih ingin seperti ini, tapi karena Galaksi membahas perihal semalam, Nebula jadi ingin kabur saja.

“Lusa kita jadi honeymoon?” tanya Nebula sembari mengusap rambut Galaksi.

“Jadi, kita nggak perlu bawa banyak barang soalnya udah aku siapin semuanya di sana,” jawab Galaksi.

“Aku ngerasa kayak nikah sama sugar daddy yang apa-apa udah ada semua,” canda Nebula.

“Iya, kamu sugar baby aku,” balas Galaksi asal.

Posisi mereka bertahan hingga sepuluh menit lamanya. Dalam sepuluh menit mereka habiskan untuk berbicara santai membahas rencana yang akan mereka lakukan hari ini, membahas Nebula yang ingin memelihara anak landak tapi Galaksi ragu memberi izinnya karena takut dengan duri landak. Lalu membicarakan teman Galaksi yang tak lama lagi juga ingin menikah. Hingga membahas mereka ingin punya anak berapa.

“Sepuluh.”

Tepat setelah jawaban itu diucapkan, Nebula menggigit jari telunjuk Galaksi.

“Kamu pikir aku kucing!” kesalnya.

Galaksi menjerit pelan ketika Nebula menggigit jarinya. “Iya, nih kamu gigit-gigit kayak kucing,” sahut Galaksi.

“Ih! Galaksi!”

Galaksi terkekeh berhasil membuat Nebula kesal. “Bercanda, sayang. Aku terserah kamu aja mau berapa.”

“Kalo kita nggak langsung dikasih momongan gimana?” tanya Nebula.

“Ya nggak apa-apa. Sayang, aku tuh ya nggak masalah mau kehidupan pernikahan kita beda sama yang lain, yang aku mau cuma kamu nyaman, kamu bahagia, udah cukup. Aku nggak akan maksa kamu ini itu.”

I love you.” Hanya itu balasan Nebula setelah mendengar jawaban yang menghangatkan hatinya.

Galaksi tak membalas ucapan itu, melainkan menyejajarkan posisinya dengan Nebula dan wajahnya mendekat sampai menyentuh bibir ranum itu kembali seperti tadi malam. Mata keduanya terpejam, mereka saling memagut bibir bawah dan atas secara bersamaan, lidah mereka sesekali membelit yang membuat ciuman mereka kali ini tidak teratur. Tanpa sadar posisi Galaksi sudah di atas Nebula. Ciuman lelaki itu turun sampai ke leher yang membuat Nebula mendesis karena itu daerah sensitifnya.

“Sshh. Udah, Gal,” ujar Nebula seraya berusaha menjauhkan wajah Galaksi.

Namun, Galaksi tak kunjung menjauhkan wajahnya. Lelaki itu masih terus bermain pada leher Nebula.

“Gal.”

One more in the morning, please.”

--

--