nayelloovvie
5 min readMar 20, 2022

#4 Ungu

Sudah yang keenam kalinya Renjun menerima kiriman bunga dari seseorang dalam kurun waktu 2 bulan ini.

Awalnya, ia mengira mungkin saja si pengirim ini salah alamat. Karena dia tidak memiliki kenalan siapapun selain kedua sahabatnya, yakni Haechan dan Yangyang.

Lagipula, untuk apa kedua sahabatnya itu mengirimkan buket bunga padanya sementara dirinya adalah seorang florist?

Renjun adalah seorang florist. Ia tinggal di pinggiran kota, cukup dekat dengan sebuah desa yang kerap kali dijadikan tempat wisata, dan jauh dari peradaban pusat kota.

Ia tidak suka keramaian, maka dari itu ia memilih untuk tinggal di tempatnya yang sekarang. Dan juga ia ingin melupakan kenangan pahit yang pernah terjadi saat ia tinggal di kota.

Awalnya Renjun takut menerima kiriman itu. Bisa saja itu orang iseng yang berniat buruk padanya. Tapi setelah dipikir-pikir, itu tidak mungkin. Karena dia tidak pernah memiliki masalah apapun dengan warga di daerah itu.

Si pengirim bunga ini, selalu mengirimkan jenis bunga yang berbeda-beda dan dalam waktu yang tak menentu. Bisa saja ia tidak mengirimkan bunga dalam kurun waktu seminggu atau mungkin saja ia mengirimkan dua buket bunga dalam seminggu.

Pertama kali buket bunga yang diterima nya adalah sebuket Bunga Verbena berwarna ungu. Sebagai seorang florist, Renjun tentu tahu makna dari bunga itu. Bunga Verbena ungu memiliki makna kekaguman.

Kagum? Pada siapa? Dirinya?

Pertanyaan di kepalanya itu berhasil dijawab oleh sepucuk surat kecil yang tertera pada bagian dalam buket itu.

Halo Huang Renjun?
Saya Na Jaemin
Saya tahu mungkin ini sedikit aneh bagi kamu untuk menerima kiriman buket bunga dari seseorang yang bahkan tidak kamu kenal. Tapi sungguh saya tidak berniat jahat.

Kamu seorang florist. Tentu kamu pasti tahu apa makna bunga itu.

Ya, saya kagum pada kamu.
Saya bingung bagaimana caranya menjelaskan kekaguman saya. Saya bukanlah orang yang pandai merangkai kata-kata yang manis..
Tetapi saya hanya ingin kamu tahu, bahwa sepertinya saya akan mengirimkan buket bunga yang lainnya untuk mengungkapkan rasa yang ingin saya tunjukan pada kamu.
Jika kamu merasa keberatan dengan itu, kamu bisa mengatakan pada tukang pos agar tidak lagi memberikan buket itu padamu saat kiriman buket selanjutnya.
Salam manis dariku, untukmu Huang Renjun yang kukagumi.

Pada kiriman berikutnya, saat tukang pos kembali menyerahkan sebuket bunga padanya, Renjun tidak berkata apapun pada tukang pos itu. Dia sejujurnya juga turut penasaran, kira-kira apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh si pengirim ini.

Pada kiriman kedua, ketiga, keempat, dan kelima Renjun diberikan sebuket Bunga Calla Lily berwarna ungu. Bunga yang memiliki makna kebahagiaan.

Surat yang dituliskan untuknya pun memiliki isi yang berbeda-beda. Tetapi, di akhir isi suratnya, isinya pasti selalu sama. Kira-kira begini:

Bahagia selalu ya, Renjun?
Kebahagiaan tampak cocok jika disandingkan dengan kamu.
Saya berharap, saya bisa menjadi salah satu alasan kamu berbahagia suatu hari nanti.

Untuk pertama kalinya, Renjun merasakan gejolak aneh pada perutnya. Rasa seperti ingin terbang ke langit ketujuh. Rasa seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya. Rasanya aneh, namun menyenangkan.

Tanpa disadarinya, Renjun mulai menjadi pihak yang selalu menunggu kehadiran tukang pos setiap harinya. Bahkan ia sampai memindahkan mejanya di dekat jendela, untuk memantau tukang pos yang kerap kali lewat di halaman floristnya.

Saat-saat menunggu tukang pos seperti ini, kadang membuatnya jengkel sekaligus bahagia dan penasaran. Jengkel sekali rasanya karena dia tidak tahu pasti kapan si Na Jaemin ini akan mengirimkan buket lagi padanya. Juga rasa bahagia dan penasaran yang dirasakannya saat ia menerima bunga itu dan membaca surat singkat untuknya.

Kali ini, pada kiriman keenam, Renjun sedikit dikagetkan dengan bunga dan surat yang diterimanya.

Bunga Hydrangea berwana ungu.

Bunga yang memiliki makna keinginan untuk memahami lebih dalam.

Renjun segera membaca surat yang ada di dalam buket itu.

Saya tahu kamu pasti kaget melihat bunga yang saya kirimkan kali ini.
Bunga dengan makna bahwa saya ingin mengenal kamu lebih dalam lagi.
Jika kamu berkenan, saya ingin melakukan percakapan yang lebih intens lagi dengan kamu.
Kamu bisa hubungi nomor 081234567890 jika kamu juga ingin berkenalan dengan saya.
Tetapi jika kamu tidak menginginkannya, saya juga tidak masalah.

Renjun bingung.

Ia ingin sekali menghubungi orang ini, tapi dia takut. Bagaimana jika orang itu sudah terlalu tua untuknya? Bagaimana jika orang itu tidak sesuai dengan ekspektasinya? Bagaimana jika setelah berhubungan dengan Renjun, Na Jaemin ini malah meninggalkannya seperti orang itu dulu?

Tidak. Renjun tak ingin lagi merasakan perasaan ditinggalkan seperti itu. Tapi di satu sisi, Renjun turut merasakan bahwa orang ini tak seperti itu.

Malamnya, Renjun mencoba menghubungi pria ini. Dia berkirim pesan lewat SMS.

Sepertinya pria ini bukan tipe yang fast response. Renjun harus menunggu sekitar empat puluh menit untuk balasan seperti..

Ya? Ada apa?

Menjengkelkan. Tetapi sejak saat itu, hubungan diantara mereka semakin intens. Mereka berkirim pesan dan juga terkadang menelepon untuk sekedar mendengarkan suara satu sama lain.

Sejak perkenalan lebih lanjut itulah, Renjun tahu kalau Jaemin adalah seorang pilot di sebuah meskapai penerbangan. Jaemin bertemu Renjun saat Jaemin ingin berlibur ke desa yang berada tak jauh dari lokasi florist Renjun. Saat itu Jaemin sedang bersepeda. Kemudian dia menemukan Renjun yang sedang menyirami tanamannya di halaman floristnya. Menurutnya, Renjun sangat indah jika dikelilingi oleh bunga-bunga yang indah saat itu, -bahkan lebih indah katanya.

Love at first sight, huh?

Tak terasa sudah empat bulan mereka berkomunikasi hanya melalui SMS dan telepon.

Minggu depan, Jaemin akan menjalankan tugasnya. Kali ini dia akan menerbangkan kapal udara tersebut ke Benua Eropa.

Sama seperti yang sebelum-sebelumnya, Jaemin selalu mempersiapkan segalanya seminggu sebelum hari H tiba. Meskipun begitu, dia masih menyempatkan waktu untuk mengabari Renjun.

Tetapi kali ini berbeda, sudah tiga hari sejak Jaemin mengatakan bahwa dia memiliki jadwal penerbangan, mereka tidak melakukan komunikasi apapun.

Setiap waktu Renjun terus memandangi ponselnya. Berharap bahwa Jaemin akan mengabarinya barang hanya satu pesan singkat saja. Tak jarang dia melakukan kesalahan dalam membuat buket bunga saking tidak fokusnya pada pekerjaannya.

Sampai H-1 keberangkatan Jaemin, tukang pos kembali datang padanya dan memberikan sebuket Bunga Dahlia berwarna kuning.

Renjun sangat kaget sekaligus kesal. Bunga Dahlia kuning ini memiliki makna komitmen. Apa maksud Jaemin memberikan bunga ini padanya? Setelah berhari-hari dia mengabaikan Renjun dan kemudian memberikan bunga ini?

Renjun mengambil notes kecil yang melekat di sisi luar buket ini. Tertulis:

Renjun..
Saya tahu, mungkin saat ini kamu sedang kesal karena beberapa hari ini saya terkesan mengabaikan kamu, tetapi sebenarnya saya tidak bermaksud begitu.
Untuk saat ini, hanya bunga ini yang bisa saya berikan kepada kamu. Saya tidak mungkin mengutarakan maksud saya hanya melalui sebuah surat, kan?
Saya berjanji, saat saya kembali dari tugas ini, saya akan menemui kamu.
Saya akan menjelaskan segalanya.
Tetapi untuk kali ini, hanya bunga ini yang dapat saya berikan.
Saya harap, kamu mau menunggu saya sampai saya tiba di depan halaman florist kamu.
Doakan saya agar saya selamat sampai tujuan, dan bisa menemui kamu setelahnya.

Dari orang yang mencintaimu, Na Jaemin.

“Aku menunggumu Jaemin, aku akan menunggumu kembali. Tolong jangan kecewakan aku” ucapnya lirih dengan penuh harap.