penjelasan

Irishannabth
2 min readNov 30, 2023

--

“Jadi Galen, bisa jelasin apa yang terjadi hari ini ke kami?” ujar Darka menatap ke arah putranya.

Galendra yang menyadari dirinya tengah disidang oleh keluarga besar dan sahabat-sahabatnya hanya bisa menghela napas.

“Galen cuma tau kalo calon suaminya Eldria melarikan diri.”

“ANJING!” umpatan kasar Hazel membuat semua mata kini menatap ke arahnya. Sedangkan pria itu sendiri hanya terkekeh menyadari kebodohannya.

“Aldo kan Gal? Terus keluarganya gimana?” kali ini giliran Sean bertanya.

Sean cukup dekat dengan Eldria tahu bahwa hubungan wanita itu dan pria bernama Aldo itu terbilang cukup lama. Sean tidak menyangka lamanya suatu hubungan tidak selalu menjamin bahwa mereka akan berakhir bersama.

“Terus keluarga Aldo gimana sayang? Nggak mungkin kan mereka diam aja?” tanya Tiffany.

Galendra menggeleng. “Setelah tau putra mereka tidak ada di sini, mereka memutuskan untuk langsung ke Jakarta mencari keberadaan Aldo. Mam, Pap, aku tau aku terlalu gegabah ngambil keputusan ini. Tapi aku janji, aku nggak main-main sama keputusan aku.”

Darka yang sejak tadi diam mencerna hanya menepuk bahu putranya dengan bangga. “Papi bangga sama kamu. Sekarang yang perlu kamu lakuin adalah jalanin yang udah kamu pilih. Papi, Mami dan Kak Sean juga akan selalu dukung keputusan kamu.”

Galendra mengangguk.

“Gue, Nathan sama Hazel juga bangga sama keputusan lo Gal. Lo gentleman banget berani ambil keputusan yang menyangkut masa depan lo sendiri.” ujar Marvin mengikuti.

saat hendak balik ke kamarnya, Galendra melihat satria yang sedang duduk sendirian di tepi pantai. Naluri prianya menyuruh dirinya menghampiri pria yang kini menyandang status sebagai kakak iparnya itu.

“Lo ngapain disini?”

Satria mendongak dan mendapati Galendra sudah berdiri di dekatnya.

“Punya nyali juga lo nyamperin gue.” celetuk Satria.

Galendra hanya tersenyum tipis. Ia mengambil minuman kaleng di dekat Satria dan meminumnya.

“Lo ngapain disini? Bukannya nemenin adek gue. Jangan bilang lo mau kabur juga kayak si bajingan itu ya?” tuduh Satria padanya.

“Bisa gak, gak usah nuduh terus? Gak semua cowok bajingan kyk si Aldo. Kalo emang iya, lo lupa lo juga cowok.”

“Gue nggak termasuk. Gue gak akan nyakitin adek gue.” sanggah Satria.

Galendra menghela napas. Berdebat dengan Satria tidak akan ada habisnya jika ia juga ikut emosi.

“Gue cuma mau bilang sama lo. Gue akan jagain Eldria mulai sekarang. Lo bisa serahin tanggung jawab itu ke gue.” ujar Galendra penuh percaya diri.

Satria mendelik tajam lalu kembali meminum minumannya. “Pede banget. Jaminannya apa?”

“Gue. Lo bisa bunuh gue kalo nyakitin Eldria.”

--

--