KASIH IBU SAMPAI MATI

Veronika Taslim
4 min readJan 13, 2023

--

Tinggal lah seorang janda cantik bernama Kantil. Ia berusia 20 tahun dan hidup di tengah hutan belantara. Ia sedang mengandung putri kecil yang menginjak usia 9 bulan. Setiap hari ia merasakan kesakitan seolah ingin melahirkan. Tak hanya itu, ia juga sering menangis karena teringat akan kepergian suami karena insiden kecelakaan. Kini, semua harus ia lakukan sendiri tanpa didampingi suami tercinta.kartugg APK

Malam ini, malam 1 suro tanpa bantuan orang lain ia sekuat tenaga mempersiapkan keperluan untuk melahirkan. Ia merasa bahwa putri kecilnya akan segera keluar. Tepat jam 12 malam ia melahirkan putri kecilnya yang ia beri nama Suci Lindung Alam. Bahagia dan terharu, akhirnya ia bisa melihat putri kecilnya yang ia tunggu-tunggu selama ini.

Setelah melahirkan, ia beristirahat sejenak sambil menyusui putri kecilnya. Tak lama, keluar air mata sembari mengatakan “Tuhan, terima kasih anugerah yang begitu indah ini. Hamba ikhlas atas kepergian suami, namun tolong jagakan putri kecil hamba ini Tuhan”. Sambil mencium putri kecilnya.

Setiap malam ia pasti menyanyikan lagu Nina Bobok dan memandang ke luar rumah sambil berkata “Nak, kalau suatu saat nanti kamu sudah umur 17 tahun. Ibu izinkan kamu keluar dari hutan ini. Ibu ingin kamu hidup normal seperti seusiamu. Kasihan kamu nak, disini tidak ada teman yang bisa kamu ajak main dengan nyata. Hanya bayang-bayang dan suara bisikan saja yang bisa membuatmu tertawa”.

17 tahun berlalu. Sesuai dengan perkataan Ibu. Suci diantarkannya keluar hutan pagi-pagi. Di perjalanan Suci menangis karena tidak tega melihat ibu yang sudah tua harus tinggal sendiri lagi setelah kepergian bapak. “Apa ibu yakin menyuruh Suci untuk hidup di kota?” Ucap Suci. “Ya nduk, kasihan kamu disini gak ada teman. Ibu gak apa-apa disini sendiri sudah terbiasa juga. Hati-hati nduk ingat pesan ibu nggih. Jaga kehormatanmu sampai suatu saat nanti ada seorang laki-laki yang benar-benar ingin hidup sama kamu”. Jawaban ibu.

“Nggih bu, Suci akan ingat terus. Suci sayang banget sama ibu. Nanti kalau Suci sudah sukses. Suci bawa ke kota untuk tinggal di rumah yang bagus dan banyak orang disana. Makasih bu atas kebahagiaan yang setiap hari ibu kasih ke Suci”. Balas Suci.rtp live slot

“Iya nak, akhirnya sampai juga. Eh itu nak, ada truk kamu bisa ikut. Minta tolong bapaknya untuk antar ke kota.” Ucap ibu. “Oh ya bu, ya sudah bu. Suci berangkat dulu. Ibu baik-baik ya disini. Tunggu Suci pulang. Suci sayang ibu”. Jawab Suci. Ibu hanya tersenyum dan menutupi air matanya dengan jari manisnya. Tak terasa putri kecilnya yang ia nantikan dulu sudah beranjak dewasa. Kini ia harus hidup sendirian lagi.

Malam telah tiba, ia duduk di teras rumah. Menangis sambil meratapi nasib. “Andai saja aku dulu tidak ketahuan kalau aku yang menyantet Siska pasti aku tidak diusir warga dan sekarang aku bisa bersama sama anakku. Tuhan jagakan anakku di luar sana”. Ucap Ibu. Setiap hari aktivitasnya hanya mencari bahan makanan di hutan untuk di masak. Setiap hari juga ia merindukan suami dan anaknya. Suara jangkrik dan bisikan-bisikan tak kasat mata selalu ia dengarkan setiap hari. Ia sudah terbiasa akan hal itu dan tidak menjadi masalah baginya.

3 tahun berlalu, ia mulai sakit-sakitan, wajahnya sudah mulai keriput. Badannya sedikit membungkuk. Hingga akhirnya dia sudah tidak tahan lagi dengan kondisinya. Menjelang maghrib, ia tiba-tiba merasakan detak jantung yang begitu keras dan tak stabil. Ia berusaha sekuat tenaga untuk mengatur nafasnya sembari mengatakan dengan lirih “Lailahaillallah. Muhammad Ya Rasulullah. Ampuni aku Tuhan”. Ia mengehembuskan nafas terakhrinya. Karena hidup seorang diri, jasadnya membusuk dan hilang dimakan binatang buas di hutan.

Suatu ketika Suci bermimpi di temui ibunya. Ibunya hanya tersenyum kepada Suci dan melambaikan tangan. Suci yang mengingat itu. Langsung mempersiapkan barang-barang untuk pulang ke rumah ibu. Menaiki sepeda motor hasil kerja keras ia selama ini. Ia mulai mencari hutan tempat tinggal ibu.

Namun, sampai 2 hari 1 malam ia tidak berhasil juga menemukan hutan itu. Ternyata hutan itu sudah rata dengan tanah. Karena pemerintah akan membangun sebuah pariwisata disana. Suci yang melihat itu, langsung menangis sejadi-jadinya dan berteriak “Ibuuu”.

Sejak saat itu, Suci merasa bersalah kepada ibunya. Kenapa ia tidak menjenguk setidaknya sesekali untuk melihat kondisi ibunya. Suci menyesali perbuatannya. Setiap hari ia hanya melamun di tempat kerja. “Dorrr. Suci kenapa kamu dari kemarin kok ngelamun terus. Habis putus cinta ya. Hahaha”. Kata Oyo teman kerjanya. Suci menjawab “Hehehe, gak apa-apa kok aku cuma kangen ibu. Lagian aku belum punya pacar kamu ini ada-ada aja”. Mendengar jawaban Suci, Oyo seketika melihat Suci dengan tatapan mata yang sedikit genit.

Suci yang menyadari hal itu, langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Kata Oyo “Yauda kamu jadi pacarku aja ya”. Sambil menggelitik perut Suci. “Heh, ngawur kamu itu. Gak usah aneh-aneh deh. Dah sana-sana”. Jawab Suci sambil tersipu malu. Ternyata selama ini Suci menyimpan rasa kepada Oyo karena memiliki wajah yang tampan tapi terkenal banyak cewek yang didekatinya.

Saat jam menunjukkan pukul 22.00 semua karyawan sudah mulai berhamburan untuk pulang. Namun, Suci dan Oyo harus tetap di kantor karena masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.

Mereka berdua sama-sama lembur di kantor dan tepat satu ruangan. Tiba-tiba Oyo mendekati Suci. “Suci kamu kok belum pulang, apa nungguin aku disini?”. Ucap Oyo. “Dih. Pd banget orang aku masih banyak kerjaan. Kamu gih pulang san…”. Jawab Suci yang terhenti kalimatnya karena tiba-tiba Oyo mencium bibir Suci dan mereka berdua saling memadu kasih.slot gacor maxwin

Di tengah adegan itu. Oyo sangat terkejut ketika melihat ada bayangan besar putih di belakang Suci yang berteriak hingga membuat barang-barang beterbangan. Bayangan itu mengatakan “JANGAN SENTUH ANAKKU. ATAU KAMU AKAN MATI SEPERTI IBUMU. LEPASKAN ANAKKU!”. Mereka berdua yang mendengar itu langsung lari ketakutan keluar kantor.

Oyo langsung bertanya pada Suci dengan rasa deg-degan “Sebenernya kamu siapa Suci? Kamu anaknya siapa?”. Suci pun menjawab “Ibu ku namanya Kantil. Aku anaknya Kantil”. Oyo yang mendengar jawaban Suci langsung terkejut karena ternyata selama ini yang menjadi dambakan hati adalah anak dari pembunuh ibunya sendiri

--

--