Dinner

yayaa
4 min readApr 8, 2023

--

Tepat pada pukul 11 malam semua anggota keluarga telah berkumpul di meja makan terkecuali cielo. Keluarga Sann memang cukup berbeda dengan beberapa keluarga old m0ney yang lain, keluarga mereka terkenal dengan keluarga yang sangat tertutup. Tapi mereka juga dikenal karena mempunya darah bangsawan, selain itu juga keluarga mereka keluarga berpenghasilan tinggi entah itu mulai dari anak sampai para tetua.

Mereka baru bisa dinner saat semuanya sudah pada pulang, Naila baru pulang setelah urusan kampusnya selesai. sementara Maira anak itu memang hobby berkeliaran dan Altair baru bisa pulang ketika semua urusan kantornya selesai.

“KAKAKK AKHIRNYA KAMU PULANGG” teriak Naila dan Maira dengan heboh.

“Heh udah jangan teriak-teriak, nanti cielo bangun” Ucap gisya sambil memarahi kedua adiknya.

“Iya-Iya maaf kak” Ujar Nai dan Mai dengan kompak.

“Akhirnya putri sulung keluarga kita sudah pulang” Ucap Altair.

“Papi lebayy banget sih”

“Namanya juga Papi kangen kamu Gisyaa”

“Sudah-Sudah, Ayo makan malam” Ucap Sofia dengan lembut kepada suami dan anak-anaknya.

Mereka tengah fokus menyantap makan malam, kali ini hidangan makan malam ini bertema American Food sebab makanan ini kesukaan gisyana. Terkadang di tengah-tengah makan malam, mereka sambilkan dengan mengobrol ringan.

“Mai, Papi sama Mami mau kamu buat ngurangin buat pulang malam ya sayang.” Ujar Altair, Selama ini Altair rasa sudah cukup untuk membebaskan putri bungsunya itu. Apalagi sekarang ujian kelulusan sekolah sudah di depan mata sang putri.

“Iyaa papii mamii, kalian tenang aja kok. Aku pasti bakal serius disaat ujian kelulusan.” Jawab Maira, maira dari awal sudah tau jika kalau papi nya sudah berkata seperti itu. Jujur saja Maira terkadang merasa sedih, tapi mau bagaimana lagi ini sudah tuntutan nya sejak lahir.

“Udah lah Pi, Maira juga pasti tau kok kapan waktu serius dan kapan waktu nya bermain” Bela gisyana untuk adik bungsunya itu.

“Haduh, iya deh. Papi percayakan sama kamu ya Mai.”

“Papi sama Mami tau gak, organisasi ku lagi adain acara sosial gitu nah kebetulan kami lagi nyari sponsor. Papi sama Mami mau gak jadi salah satu sponsor acara ku?.” Tanya Naila yang sedang mengalihkan topik.

“Mami sih mau mau saja, Selagi acaranya menganduk hal positif” jawab Sofia.

“Papi sih setuju setuju aja ya”

“OKAYY. MAKASIH PAPI MAMII, NANTI AKU KIRIM PROPOSALNYA” Jawab Naila dengan bahagia.

Begitulah akhir pembicaraan makan malam kali ini.

Tok.tok..tok bunyi suara ketukan pintu. “Gisya mami boleh masuk?” Tanya sofia dari luar kamar.

“Boleh kok mi, masuk aja gak gisya kunci pintunya” jawab gisya dari dalam kamar.

Suara pintu terbuka setelah gisya menjawab pertanyaan Sofia. “Gisya mami boleh ngomong sebentar?” Tanya Sofia kepada putri sulungnya itu.

“Boleh Mi. Mami mau ngomong apa”

“Gisya mami mau nanya, Gisya masih ragu ya buat selalu pulang kerumah?”

Gisyana terdiam sejenak setelah mendengar penuturan Maminya. “Maafin aku ya Mi kalo aku masih ragu.”

No gisya, kamu jangan minta maaf. seharusnya mami yang harus minta maaf, mami lalai dalam memperhatikan kamu sayang. Kayaknya mami masih belum bisa jadi mami yang baik untuk kamu.”

“Gak Mi. Mami itu udah jadi sosok Ibu yang membesarkan ku dengan baik. Jadi mami gak usah minta maaf ya mi?. Mami itu ibu terbaik untuk aku, cuman akunya aja yang kurang terbuka sama Mami.”

“Gisya, kamu kalo lagi sedih atau butuh teman cerita datang ke mami aja ya sayang. Mami mau kamu terbuka secara perlahan sama mami, tapi kalo sekiranya kamu masih ragu its okey sayang”

“Iya mi. tenang aja aku bakal coba terbuka sama mami”

“Gisya juga jangan pernah berpikir, kalo kamu itu gak pantes dikeluarga ini. Kamu itu anak yang baik dan selalu berbakti kepada kedua orang tua kamu sayang” Ucap Sofia dengan lembut dan penuh kasih sayang.

“Sini peluk mami”. Gisyana memeluk sofia dengan erat, seakan ia merindukan sosok rumah yang telah hilang darinya dan kemudian rumah itu datang lagi tapi dengan versi berbeda.

Sofia sangat menyangyangi Gisyana lebih dari dia menyangyangi kedua anak kandungnya. Walaupun ia hanya ibu yang membesarkan gisya tapi rasa sayang nya sangat besar untuk gisyana.

Betul memang Sofia hanya ibu yang membesarkan gisya dan bukan ibu yang melahirkannya. Sofia menikah dengan Altair setelah tiga tahun altair bercerai dengan Giselle- ibu dari gisyana. tak lama dari pernikahan mereka Altair dan Sofia mereka di karuniai 2 buah anak yang jaraknya hanya beda setahun.

Malam itupun berakhir dengan Gisya yang tertidur dipangkuan sang ibu.

GISYA walaupun kamu bukan anak mami. tapi mami akan selalu menyangyangi mu sampai akhir hayat mami.
I LOVE U GISYANA ELEANORE SANN.

Jadii begituu guyss. Buat nielo biar kalian gak bingung, jadi nielo itu di panggil cielo atau nelo.

SOFIA RAHAYU SANN

--

--