A Complete Guide to Usability Testing for Designers and Developers

Ivan Phanderson
7 min readApr 12, 2023

--

Sumber

Apa itu Usability Testing?

Usability Testing merupakan sebuah testing yang mengevaluasi tingkat kemudahan dan user-friendly dari suatu sistem. Tujuan dari usability testing adalah untuk mengidentifikasi masalah atau hambatan yang mungkin dihadapi oleh pengguna ketika berinteraksi dengan sistem yang dibuat. Umpan balik dari hasil usability testing akan dikaji ulang oleh developers untuk memperbaiki desain dan fungsionalitas produk untuk meningkatkan kemudahan bagi pengguna untuk berinteraksi.

Manfaat Usability Testing

  1. Mengidentifikasi masalah yang dialami pengguna. Usability testing membantu mengidentifikasi area produk yang menurut pengguna sulit atau membingungkan. Informasi ini dapat digunakan untuk mengganti desain yang menghasilkan user experience yang lebih baik
  2. Meningkatkan kepuasan pengguna. Melalui usability testing, developers akan memperbaiki bagian yang kurang dari produknya sehingga produk yang dirilis ke production akan lebih baik dan lebih sesuai ekspektasi pengguna.
  3. Mengurangi biaya produksi. Usability testing yang dilakukan secara rutin dapat membantu developers mengetahui kelemahan dari produknya sejak awal. Dengan demikian, kelemahan ini dapat diperbaiki sejak awal sebelum merambat ke fitur atau bagian lain. Hal ini dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  4. Mengidentifikasi bug pada produk. Sering kali developers tidak menyadari adanya bug ketika mereka mengembangkan produk mereka. Dengan melakukan usability testing, tester dapat menemukan bug yang tidak teridentifikasi sebelumnya sehingga dapat diperbaiki secepatnya oleh developers.
  5. Meningkatkan produktivitas pengguna. Hasil dari usability testing akan dievaluasi untuk kemudian dilakukan perbaikan pada produknya sesuai hasil evaluasi. Perbaikan ini mencakup peningkatan tingkat user-friendly dari produk yang dikembangkan. Dengan produk semakin user-friendly, maka produktivitas dari pengguna juga akan meningkat.

Metode Usability Testing

Sumber

Moderated vs Unmoderated

Metode moderated menggunakan moderator ketika melakukan testing. Moderator akan memfasilitasi sesi dan memberikan instruksi terkait task-task yang perlu diselesaikan oleh partisipan. Selanjutnya, moderator dapat memberikan pertanyaan follow-up kepada partisipan terkait task yang diberikan. Sebaliknya, pada metode unmoderated, tidak ada moderator ketika melakukan sesi testing. Partisipan hanya akan diberikan instruksi terkait task yang perlu dicoba dan memberikan umpan balik dari hasil percobaan yang dilakukannya

Remote vs In-person

Remote usability testing merupakan metode usability testing dimana partisipan dan peneliti atau developers berada pada lokasi yang berbeda. Partisipan akan menyelesaikan task yang diberikan menggunakan perangkat mereka sendiri. Sedangkan pada in-person testing, peneliti dan partisipan berada pada lokasi yang sama. Peneliti di sini dapat mengamati bahasa tubuh dan perubahan ekspresi wajah dari partisipan sehingga dapat memberikan data lebih pada hasil testingnya. Akan tetapi, metode in-person memerlukan biaya dan waktu yang lebih lama dibandingkan metode remote.

Quantitative vs Qualitative

Metode kuantitatif dilakukan dengan mengukur performa partisipan dari task yang diberikan seperti persentase jumlah partisipan yang mampu menyelesaikan task. Metode ini memungkinkan kita untuk memvalidasi desain produk dan mengidentifikasi isu yang mungkin ada pada produk kita. Data yang diperoleh berupa statistik, persentase, dan bersifat numerik.

Metode kualitatif dilakukan dengan mengobservasi pengalaman pengguna dan mencari tahu mengapa mereka melakukan aksi-aksi tersebut ketika melakukan suatu task. Metode ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh wawasan terkait perilaku dan perasaan pengguna. Data yang diperoleh dapat berupa tulisan peneliti atau feedback dari partisipan.

Step Usability Testing

Sumber

1. Plan the session

Perencanaan menjadi salah satu hal yang paling krusial dalam usability testing. Keputusan yang diambil pada tahap ini akan menentukan cara kita melakukan usability testing dan hasil yang diperoleh. Pada tahap ini, kita dapat menentukan masalah yang ingin difokuskan, tipe partisipan yang diinginkan, dan pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan kepada partisipan. Selain itu, detail testing juga perlu direncanakan seperti lokasi, waktu, moderator, dan lain-lain

2. Recruit Participants

Perekrutan partisipan bergantung pada tujuan testing (seperti seberapa banyak informasi yang dibutuhkan) dan anggaran yang dimiliki. Beberapa cara merekrut partisipan antara lain:

  • Menggunakan iklan yang di-post di berbagai media
  • Menggunakan sosial media untuk menghubungi calon peserta
  • Menggunakan klien dari produk tersebut

3. Design the task

Rencanakan task-task yang perlu diselesaikan oleh partisipan. Sediakan juga skenario spesifik agar partisipan memperoleh konteks ketika melakukan testing. Task yang disusun harus memiliki tujuan yang jelas ataupun tolak ukur yang jelas untuk menentukan apakah partisipan berhasil menyelesaikan task yang diberikan. Dengan menyusun task secara realistis, developers dapat memperoleh wawasan berharga terkait bagaimana produk dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan lebih baik

4. Running the Session

Jika memutuskan menggunakan metode moderated, moderator dapat memulai dengan memberikan pertanyaan pembuka untuk mencairkan suasana. Selanjutnya, moderator dapat menggunakan step berikut:

  • Mengumpulkan data latar belakang partisipan dan data pre-testing lainnya. Datanya dapat berupa demografi partisipan ataupun apakah partisipan pernah mencoba produk yang serupa.
  • Transisi ke task pertama. Beri task yang perlu diselesaikan kepada partisipan. Perhatikan juga emosi partisipan ketika melakukan task yang diberikan. Biasanya kita akan menyiapkan 3–4 skenario yang perlu diselesaikan oleh partisipan. Jika partisipan terlihat frustasi, maka moderator dapat memberikan task yang lebih mudah untuk test selanjutnya.
  • Mencatat hal-hal yang penting seperti perilaku pengguna ketika melakukan suatu task. Catatan ini dapat dianalisis untuk memperbaiki produk yang ditest
  • Menanyakan pertanyaan lanjutan ketika partisipan selesai melakukan suatu task. Pertanyaan yang diajukan dapat berupa tanggapan terkait desain produk ataupun kesulitan ketika melakukan suatu task.

5. Analyze the insights

Setelah selesai melakukan semua tahap di atas, maka developers perlu menganalisis hasilnya. Pastikan untuk menganalisis hasilnya secepat mungkin setelah jadwal test keseluruhan berakhir agar penguji tidak lupa terkait apa yang diobservasinya. Contoh teknik untuk melakukan analisis adalah dengan pertanyaan seperti: Fitur apa yang perlu diperbaiki? Desain mana yang perlu diperbaiki? Apakah ada flow yang harus diganti?

Konsiderasi Usability Testing

Anggaran untuk melakukan usability testing sering kali menjadi pilar utama dalam memutuskan metode yang ingin dilakukan untuk usability testing. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika melakukan usability testing:

  • Biaya perekrutan. Pertimbangkan lokasi dimana partisipan akan melakukan testing. Selain itu, perekrutan partisipan dari agensi juga mungkin memerlukan biaya tambahan
  • Kompensasi partisipan. Jika Anda perlu mengganti rugi biaya perjalanan mereka, pastikan untuk memasukkannya ke dalam anggaran usability testing. Di samping itu, imbalan setelah selesai melakukan usability testing juga dapat dipertimbangkan
  • Biaya sewa. Metode moderated dan in-person mungkin memerlukan penguji untuk menyewa peralatan seperti alat rekam, ataupun ruangan seperti ruang lab atau ruang konferensi. Pastikan biaya sewa ini juga ikut dipertimbangkan.

Usability Testing Website vs Mobile

Sumber

Usability testing merupakan bagian penting dari pengembangan aplikasi baik berbasis mobile ataupun website. Tentu saja terdapat beberapa perbedaan ketika melakukan usability testing pada mobile dengan website.

Aplikasi mobile dirancang untuk berjalan dengan baik pada berbagai perangkat seperti smartphone dan tablet. Tentu saja sangat penting bagi developers untuk mengujinya dalam berbagai perangkat untuk memastikan aplikasinya berjalan dengan baik dan memiliki user experience yang baik juga. Selain itu, sangat penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran layar dan fitur spesifik dari suatu mobile seperti GPS, fingerprint, NFC, dan kamera.

Di sisi lain, aplikasi berbasis website dirancang untuk dapat berjalan dengan baik pada browser di laptop, komputer, smartphone, ataupun tablet. Usability testing untuk aplikasi berbasis website biasanya lebih rumit karena terdapat banyak variasi web browser dan perangkat yang dipakai untuk mengakses aplikasi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk usability testing website antara lain kompabilitas browser, resolusi layar, ukuran layar, dan sistem operasi. Sangat penting untuk menjamin bahwa aplikasi kita bersifat responsif dan memberikan user experience yang konsisten untuk setia variasi web browser dan perangkat.

Baik mobile maupun website sama-sama memerlukan usability testing untuk memastikan aplikasi yang dibuat memiliki berfungsi dengan baik, user-friendly, dan sesuai dengan kebutuhan dari target pasarnya.

Contoh Usability Testing

Step pertama yang dilakukan adalah menyusun rencana terkait bagaimana usability testing akan dijalankan. Pada step ini tim kami menyusun lokasi, waktu, dan moderator untuk usability testing. Selanjutnya, kami juga merekrut beberapa partisipan untuk melakukan usability testing.

Step selanjutnya adalah mendesain task yang perlu diujicoba oleh partisipan. Pada step ini tim kami menyusun kerangka usability testing yang hasilnya adalah sebagai berikut:

Selanjutnya, kami menjalankan sesi usability testing dengan beberapa partisipan. Untuk salah satu partisipan, hasilnya adalah sebagai berikut:

Setelah melakukan sesi usability testing, kami melakukan evaluasi terhadap prototype dari sistem yang telah dibuat. Beberapa perbaikan yang kami lakukan antara lain:

  1. Pengkategorian pada halaman course
  2. Mengurangi informasi yang overloaded pada halaman materi course
  3. Mengubah label kursus menjadi kursus saya
  4. Mengubah icon flag
  5. Menambah jumlah thread dan reply-nya pada suatu forum

Kesimpulan

Usability testing menjadi salah satu proses penting untuk memastikan produk kita user-friendly, efisien, dan efektif. Dengan melakukan testing menggunakan skenario spesifik, kita dapat memperoleh manfaat-manfaat seperti yang disebutkan di atas. Terdapat juga beberapa metode yang dapat dipilih untuk usability testing. Pemilihan metode ini bergantung pada budget dan timeline dari testing. Yang terpenting dari usability testing adalah keterlibatan pengguna dalam memberikan umpan balik sehingga produk yang kita kembangkan dapat sesuai dengan kebutuhan pasar.

Referensi

--

--