Motivation

James William
4 min readOct 20, 2020

--

What is motivation ?
Motivation biasanya diartikan sebagai proses di mana usaha seseorang difokuskan terhadap suatu tujuan. Dari definisi yang telah diberikan, terdapat 3 elemen kunci, yaitu : energy, direction, dan persistence.

Elemen energy digunakan untuk mengukur intensitas, mendorong, dan kekuatan. Tingkat usaha yang besar tidak selalu menuntun ke performa kerja yang baik kecuali usaha tersebut disalurkan dalam direction yang memberikan keuntungan kepada organisasi. Lalu, motivation mencakup dimensi yang persistence, karena kita ingin pekerja yang gigih dalam memberikan usaha untuk mencapai tujuan-tujuan kita.

Early Theories of Motivation
♣ Maslow’s Hierarchy of Needs Theory
Ada 5 kebutuhan hierarki, yaitu :

  1. Physiological Needs: kebutuhan seseorang terhadap makanan, minuman, tempat tinggal, dan kebutuhan fisik lainnya.
  2. Safety Needs: kebutuhan seseorang terhadap keamanan dan proteksi dari bahaya fisik maupun emosi.
  3. Social Needs: kebutuhan seseorang terhadap afeksi, hak kepemilikan, penerimaan di masyarakat, dan juga persahabatan.
  4. Esteem Needs: kebutuhan seseorang terhadap faktor internal egonya seperti ingin berprestasi dan memiliki prestise, dan faktor eksternal egonya seperti pengakuan dan perhatian dari orang lain.
  5. Self-actualization needs: kebutuhan seseorang untuk berkembang, mencapai potensi dirinya, dan pemenuhan diri.

♣ McGregor’s Theory X and Theory Y
Theory X merupakan sebuah pandangan negatif dari orang-orang yang berasumsi bahwa para pekerja memiliki ambisi yang kecil, tidak menyukai pekerjaannya, ingin menghindari tanggung jawab, dan harus dikontrol lebih ketat lagi supaya bekerja secara efektif. Theory Y merupakan sebuah pandangan positif yang berasumsi para pekerja menyukai pekerjaannya, mencari dan menerima tanggung jawab, dan berlatih mengarahkan diri sendiri.

♣ Herzberg’s Two-Factor Theory
Menurut Herzberg, faktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan kerja dan faktor ekstrinsik berhubungan dengan ketidakpuasan kerja

Faktor ekstrinsik yang membuat ketidakpuasan bekerja disebut hygiene factors. Untuk memotivasi orang-orang, Herzberg menyarankan untuk menekankan motivator, karena faktor intrinsik berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri.

♣ Three-Needs Theory
Teori ini mengatakan bahwa achievement, power, affiliation adalah motivasi terbesar dalam bekerja.

  1. Need for achievement (nAch): yang mendorong untuk menjadi sukses dan unggul dalam kaitannya dalam sebuah set standar.
  2. Need for power (nPow): kebutuhan untuk membuat orang lain bersikap yang seharusnya.
  3. Need of affiliation (nAff): keinginan untuk hubungan personal yang dekat dan bersahabat.

Contemporary Theories of Motivation
Goal-Setting Theory
Goal-setting theory merupakan teori yang mengatakan bahwa tujuan yang spesifik menambah performa dan ketika kita menerima tujuan yang sulit, performa yang dihasilkan lebih tinggi daripada menerima tujuan yang lebih mudah.

♣ Reinforcement Theory
Reinforcement theory menyatakan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsikuensinya. Konsekuensi tersebut yang diikuti langsung oleh perilaku dan menambah kemungkinan bahwa perilaku tersebut akan diulangi disebut sebagai reinforcers.

♣ Designing Motivating Jobs
Job design merupakan cara untuk menggabungkan tugas-tugas dan menjadikannya tugas yang komplit.

♣ Equity Theory
Equity theory merupakan teori yang membandingkan input dan outcomes dari seorang karyawan lalu membandingkan input dan outcomes orang lain lalu mengetahui bila adanya ketidakadilan.

♣ Expectancy Theory
Expectancy theory menyatakan bahwa sebuah individu cenderung untuk bertingkah dengan cara tertentu berdasarkan harapan bahwa tindakan itu akan terjadi diikuti oleh hasil dan ketertarikan dari individu tersebut pada hasil tersebut.

♣ Integrating Contemporary Theories of Motivation

Current Issues in Motivation

Ketika menjadi seorang manajer, kita pastinya akan dihadapkan dengan tantangan. Oleh karena itu, sebagai manajer kita harus bisa managing cross-cultural, motivating unique groups of workers, dan juga designing appropriate rewards bagi karyawan kita.

Dari chapter kali ini, kita dapat mengetahui bahwa ada banyak cara yang dapat memotivasi karyawan. Motivasi-motivasi tersebut merupakan hal yang penting untuk seorang karyawan dapat berkembang. Karena adanya beragam motivasi tersebut, kita harus mengingat bahwa motivasi setiap karyawan itu berbeda. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus bisa mengetahui motivasi-motivasi dari setiap karyawannya yang bekerja di perusahaan tersebut.

Jika saya akan membuka bisnis atau suatu perusahaan, saya ingin menggunakan teori milik Maslow. Karena menurut saya teori miliknya merupakan teori yang paling mencakup segala motivasi yang dimiliki oleh karyawan. Akan tetapi, saya tidak akan terus menggunakan teori motivasi miliknya selalu. Saya akan coba melihat perkembangan para karyawan saya selama jangka waktu tertentu. Jika nyatanya teori motivasi milik Maslow tersebut tidak cocok, maka saya akan menggunakan teori motivasi yang lain. Hal ini akan saya terus lakukan hingga saya bisa menemukan teori motivasi yang cocok bagi karyawan saya nantinya. Atau bisa juga saya tetap gunakan teori motivasi milik Maslow sebagai motivasi utama di perusahaan saya nanti, sebagai fondasi utama bagi karyawan saya. Lalu menambahkan satu teori motivasi lainnya seperti teori milik McGregor sebagai motivasi additional saja untuk melengkapi kurangnya dari teori motivasi Maslow. Saya juga ingin memberikan reward bagi karyawan saya sebagai motivasi tambahan jika mereka memang bisa membuktikan prestasi mereka terhadap perusahaan saya nantinya. Dengan ini saya yakin karyawan-karyawan saya akan mengeluarkan potensi maksimalnya dalam melaksanakan tugasnya nanti.

Referensi: Robbins, S.P., & Coulter, M.K.. (2016). Management. 13. Pearson Education Limited. New York. ISBN: 9781292090207.

--

--