Karma?

Jassintdr
5 min readJan 6, 2022

--

.

.

Jika ditanya apa yang Jeongguk bayangkan saat ini saat kedua tangannya melayang bebas memukul samsak tinju dirumahnya, jawabannya adalah wajah Namjoon, pacar Taehyung.

Wajah penuh senyuman, pipi lesungnya yang membuat tangan Taehyung tidak berhenti menusuk-nusukkan jari telunjuknya disana, dan Namjoon membiarkannya saja, sesekali mengecup tangan Taehyung didepan semua orang, tadi.

Namjoon bahkan tidak segan-segan mengecup dan memuji kecantikan Taehyung didepan semua orang. Dia memperkenalkan dirinya begitu sopan didepan Irene dan suaminya.

Bugh bugh

Jeongguk memukul samsak berkali-kali, wajah bengkak Namjoon penuh bekas membuatnya semakin bersemangat melayangkan tinjunya, bahkan saat pria itu tersungkur dilantai dengan wajah penuh darah tidak Jeongguk pedulikan. Samsak yang dipenuhi bayangan wajah Namjoon terus diserangnya hingga dia tersadar.

“ARRRRRRRRGGGG"

Tidak puas memukul samsak Jeongguk kembali memukul kaca besar didepannya yang memperlihatkan wajah kesalnya. Runtuhan kaca berjatuhan bersamaan dengan darah yang menetes dari sela jarinya, dia tidak mengenakan apa-apa sebagai pelindung kulitnya.

Dia marah sekali saat ini entah untuk siapa lebih tepatnya, dia perlahan menundukkan dan menangis, membawanya kembali kepada memori dua tahun lalu, memori dimana dia menjadi manusia bejat yang tidak bertanggungjawab.

“Ren, aku gak bisa lakuin ini"

Jika saja Jeongguk mengatakan itu sehari sebelum pernikahan, Irene mungkin saja menerimanya walau sangat berat. Tapi Jeongguk mengatakan itu saat keduanya beriringan menuju depan altar, dimana semua mata menatap keduanya penuh bahagia, apalagi mama Jeon. Dan setelah mengatakan hal tersebut Jeongguk keluar dari Gereja tanpa mengatakan apapun lagi, membuat semua orang kaget dan mama Jeon pingsan ditempatnya.

Dia keluar tanpa mempedulikan panggilan siapapun, tanpa mempedulikan keadaan Irene yang gemetar dalam gaun pernikahan cantik yang diidamkan semua wanita. Dia menunduk, menangisi keadaannya, malu juga karena calon suaminya sebegitu tidak mempedulikannya, semua mata memandang kasihan, dan Irene benci itu, dia tidak suka dikasihani.

Jeongguk sadar betul dia sudah menyakiti Irene untuk kesekian kalinya. Dia benar-benar membenci kenyataan itu. Namun dilain sisi dia tidak ingin Irene terjebak dengan keegoisannya seumur hidupnya. Masih banyak kehidupan yang layak dan pria yang layak mendapatkan Irene diluar sana, sebelum semuanya terlambat.

Beberapa minggu setelahnya Jeongguk perlahan mulai memaafkan dirinya sendiri yang sudah melukai Irene, setidaknya apa yang dilakukannya dulu mendapatkan hasil yang memuaskan, yaitu Irene mendapatkan pria yang lebih dewasa dalam segala hal, berbanding terbalik dengan sikapnya.

Irene adalah malaikat yang sesungguhnya. Mama Jeon memilih mendiamkan anaknya itu, sementara Irene sebaliknya, dia dengan mudahnya mengatakan 'Udah aku maafkan’.

Sebulan setelah Jeongguk meninggalkannya dia memilih menikah dan orang pertama yang dia kasih kabar adalah Jeongguk, bukan mama Jeon. Dia bahkan memintanya menjadi pengganti Taehyung. Dan yah Jeongguk datang dihari bahagia Irene, menggandeng tangan Irene, mengelus tangannya lembut untuk memberinya ketenangan karena dia merasakan getaran kecil darinya dan itu berhasil membuat Irene tenang. Berjalan perlahan sesuai iringan musik, diujung karpet merah suami Irene sudah menunggu penuh dengan air mata.

Setibanya Jeongguk didepan suami Irene, dia tiba-tiba menangis terharu, bersyukur karena ada pria yang benar-benar mencintai wanita yang sudah disakitinya berkali-kali.

Irene pasti sudah menjelaskan masalahnya dengan Jeongguk. Jika Jeongguk berpikir dia akan mendapatkan pukulan keras diwajahnya saat itu juga karena sudah menyakiti Irene dia salah besar. Suami Irene justru merangkulnya, memeluknya erat. Beribu ucapan terimakasih Jeongguk dengar darinya, terimakasih karena melepaskan Irene untuknya. Jeongguk hanya mengangguk sembari mengusap air matanya, kali ini air mata terharu karena melihat Irene tersenyum bahagia.

Setelah menikah pun Irene selalu memintanya untuk datang ke rumah menemaninya karena suaminya terkadang keluar kota untuk beberapa pekerjaan.

Kebiasaan itu terbawa hingga Irene mengandung, Jeongguk lah yang dia jadikan sasaran untuk memenuhi masa ngidamnya walau terkadang dia hanya ingin mengerjai Jeongguk. Dan Jeongguk melakukan semuanya dengan tulus, dia seperti suami Irene sesungguhnya, memperlakukan Irene dengan baik, mengantar untuk kontrol ke dokter. Bahkan saat Irene melupakan waktu kontrolnya, Jeongguk sudah lebih dulu datang menjemputnya. Dan dia tulus melakukannya, bukan untuk menebus rasa bersalah di masa lalu.

'Bumil cantik banget hari ini, masih cantikan dia sih tapi'

Menunjukkan foto Taehyung yang dia simpan di mobilnya, menjadikannya pajangan. Jika dulu dia sembunyi-sembunyi akan perasaannya dengan Taehyung, semenjak Irene menikah dia bebas melakukannya. Tidak jarang dia memohon bahkan beberapa kali berlutut di depan Irene, memintanya mengatakan dimana Taehyung berada walau berakhir dengan permintaan maaf Irene karena dia pun tidak mengetahui keberadaan adiknya. Namun kalimat andalan mama Jeon 'dia baik-baik saja, dia sehat' itu saja cukup membuat Irene tenang. Dia menghormati keputusan Taehyung untuk tidak diganggu, namun disatu sisi dia khawatir dengan keadaan Jeongguk yang semakin hari semakin murung. Dia akan kembali ceria jika menyangkut kandungan Irene, selebihnya tidak.

Didepan Irene Jeongguk akan terlihat baik-baik saja. Namun dibelakangnya dia menghabiskan hari-harinya dengan kerja, alkohol dan rokok. Itu berjalan mulus tanpa diketahui siapapun selama berbulan-bulan lamanya, saat Irene melihatnya kurus pun dia hanya mengatakan pasti karena bekerja. Mungkin itu betul, namun alasan buruk lainnya adalah alkohol dan rokok yang dia jadikan kebutuhan hariannya.

Mama Jeon benar-benar menghukumnya, berlutut sambil menangis, menunjukkan penyesalannya pun tidak menghasilkan apa-apa, mama Jeon tetap menyembunyikan Taehyung dengan sempurna. Itulah kenapa alkohol dan rokok saja yang mampu menenangkannya.

Walau pada akhirnya dia harus berakhir di rumah sakit karena masalah pada pernafasannya. Dia batuk darah dan sialnya itu terjadi didepan mata Irene. Beberapa bulan dia selalu dikontrol Irene, dimanapun dan kemanapun dia pergi, Irene harus mengetahuinya. Itu pula yang membuat Irene memanggilnya ke rumah setiap hari dengan alasan dia butuh bantuan. Setidaknya itu sedikit membantunya tidak lagi menyentuh rokok dan alkohol.

Tapi hari ini dia melakukannya lagi dia kembali merokok, walau hanya satu dua batang, tetap saja membuat Irene marah, namun dia tidak peduli lagi. Toh Taehyung yang dia harapkan, Taehyung yang dia tunggu-tunggu selama ini, yang bahkan kabarnya saja hanya bisa dia dapatkan dari mama, dia kembali membawa pasangannya ke rumah, mengenalkannya kepada Jeongguk dengan raut cerianya.

“Hahaha"

Jeongguk menertawakan dirinya sendiri. Betapa konyol dia mengharapkan Taehyung kembali kepadanya, padahal dulu dia dengan santainya, dengan mudahnya menyakitinya.

Jeongguk tersenyum miris sebelum meninggalkan ruang latihan, oh dia paham sekarang, proses karma buruk sedang berlangsung yang entah sampai kapan.

.

.

Maaf ya kalau penjelasannya kurang rinci, karena maaaaaf bgt lagi males ngetik😬🙏🏻🙏🏻
Tapi semoga kalian ambil intinya🥰🌸🌸

Boleh nanya² dikolom komentar akan kujawab🥰🌸🌸

--

--