•Mau Disayang •

Jassintdr
2 min readOct 22, 2022

Perut Sabda dikecup, dielus disayang sebegitu banyaknya oleh chef Bara. Diambilkan apapun yang Sabda inginkan, disuapin buah-buahan sesuai permintaan Sabda.

Bosan dengan baring samping-sampingan, Sabda meminta ganti posisi yaitu dia menyender didada chef Bara. Tentu saja om-om itu tidak keberatan “Jagoan udah laper belom?” Masih dengan kegiatan favoritnya mengelus perut Sabda yang tentu saja belum terlihat kalau dia sendang hamil.

Sabda menggeleng, tangannya sibuk memainkan ponselnya, memposting sesuatu diakun twitternya “Aaah" mulutnya dibuka lebar saat disuapin buah oleh suaminya. Duh suami, jadi malu.

“Emm apelnya manis"

“Manisan Sabda-nya saya"

“Dih apasih keju" walau begitu wajahnya bersemu merah dengan gombalan barusan.

Cup

Leher samping Sabda dikecup seadanya oleh chef Bara, suka melihat Sabda manja dan malu-malu seperti ini “Ngetik apa sih? Seru banget kayaknya” kini dagunya berada diatas pundak Sabda, kepoan juga om-om itu dengan apa yang Sabda lakukan.

Sabda meletakkan hpnya, berbalik badan menghadap chef Bara.

Cup

Dikecupnya main-main bibir chef Bara, tidak lupa mengalungkan tangannya di lehernya, oh iya badan kecilnya sepenuhnya berada diatas paha chef Bara “Aku mau umumin kesemua orang kalau colab aku sama chef Bara udah berhasil hehe" menaikkan satu alisnya “Tapi besok aja, sekarang aku mau disayang kamu dulu om syeef. Mau dicium, mau dipeluk dulu"

“Mau apalagi?”

“Mau disayang pokoknya”

Tangan chef Bara mengelus belakang pinggang Sabda. Mendengarkan apapun yang diocehkan anak itu.

“Mau kasih spoiler?” chef Bara menyumbangkan ide.

“Spoilernya apa emang? Lagian kita belum ke dokter lagi. Gak ada foto dede bayi"

Semenjak ketauan hamil mereka memang belum konsultasi lagi dengan dokter, memang belum waktunya juga hehe.

Chef Bara mengambil hp, mengetik sesuatu disana “Ini lucu gak?” menunjukkan gambar yang dia ambil dari google.

“Ihh lucu, nanti kita beneran foto gini ya sambil pegang sepatu dede bayi"

“Apapun untuk Sabda-nya saya"

Sabda tidak tahan diperlakukan manis seperti ini “Cium, aku mau dicium, cium sampe capek, ayo cium om syeef mau dicium"

Chef Bara menarik badan Sabda semakin mendekat, namun tetap hati-hati mengingat perut rata itu bakal menjadi rumah bagi penerusnya beberapa bulan kedepan.

Dia meraba paha Sabda “Cium disini?” Dengan cepat tangan Sabda menahannya. Dia hanya bercanda kok tadi.

“Bercanda hehe, cium dibibir aja, jangan mesum. Dede bayi nanti malu lihat papanya seperti ini"

Menghadirkan tawa bagi chef Bara. Oh Tuhan dia sayang anak kecil ini.

--

--