Diner

Jay!
4 min readSep 24, 2022

--

Winter dan Karina saat ini sudah sampai direstaurant yang dipesan oleh Jaemin sebelumnya.

“Win kita beneran disini?”

“Iya bener kenapa Rin?”

“Engak ini kan susah tau kalo mau makan disini? harus reservation dulu paling engak 2 bulan, mana waiting listnya padet banget”

“Hahaha bisa lah, yuk turun Rin”

Karina kemudian turun dari mobil dan mengikuti Winter dari belakang

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Winter dan Karina yang saat ini telah berada didalam restaurant, dan telah duduk di meja yang telah direservasi sebelumnya.

“Wah, city viewnya bagus”
kata Karina yang kemudian mengambil smartphone miliknya dan mengabadikan pemandangan indah itu.

“Kamu suka Rin?”

“Suka! ini cantik banget sih Win!”

Winter tertawa melihat Karina yang semangat pada hari ini

Huff untung Jeje ambil yang roof top, viewnya bagus sih emang

Winter tersenyum melihat tingkah Karina yang bersemangat, dan memilikirkan bagaimana agar rencana yang dia dan Jeje siapkan dapat berjalan dengan lancar tanpa satu hambatan apapun.

“Selamat malam, Hors d’oeuvres nya silahkan”

“Terimakasih”

“Untuk minumannya hari ini kami menyediakan champagne, cola, wine dan minuman carbonasi lainnya

“Rin kamu mau minum apa?”

Karina yang masih takjub dengan pemandangan dan makanan yang baru saja disajikan, melepas fokusnya dan melihat Winter.

“Kenapa Win?”

“Kamu mau minum apa Rin? haha lucu banget kamu kayak bingung gitu”

“O-oh aku mau champagne boleh gak?”

“Eyy mana boleh kita masih belum cukup umur Karin haha”

Winter tertawa kecil melihat wajah Karina yang sedikit cemberut saat ia tidak diperbolehkan untuk meminum minuman ber-alcohol tersebut, sedangkan Karina yang pura-pura cemberut sebenarnya sedang pangling melihat Winter.

Karina tidak pernah menyangka bahwa si ketua osis ‘cupu’ yang menjadi bahan taruhannya ini ternyata membuatnya mulai merasakan banyaknya kupu-kupu yang ada diperutnya, apakah mungkin Karina menyukai Winter? Hanya Karina yang tau tentang itu.

“Jadi mau minum apa Karin?”
tanya Winter sekali lagi pada Karina

“Umm, kamu minum apa?”

Cola lite?”

“Okay, kalo gitu aku juga sama hehe”

“Kalo gitu minta coca-cola litenya 2 yaa”

“Baik, akan segera saya hidangkan mohon ditunggu”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Winter dan Karina saat ini mesang menikmati makan malam mereka satu persatu makanan telah keluar dan dinikmati oleh kedua gadis itu, dimulai dari appetizer, main course dan saat ini dessert mulai dihindangkan.

Disinilah rencana yang sudah disiapkan oleh Winter dan teman-temanya akan dimulai.

“Silahkan untuk dessert malam ini tiramisu ice cream covered dark chocolate with caramel sauce, untuk caramel sauce nya bisa dituang dahulu diatas bola coklatnya, bisa saya bantu tuangkan?”
tanya pelayan tersebut pada Karina.

“Tidak biar saya yang menuangkannya sendiri, terimakasih”
balas Karina pada pelayan tersebut.

Setelah dessert milik-nya dan Winter telah keluar Karina dengan cepat mengabil smartphone miliknya dan mengambil foto makanan tersebut, sedangkan Winter kembali tersenyum melihat tingkah Karina.

Winter melihat kearah kitchen, dan terlihat sudah ada beberapa pegawai yang sepertinya menunggu aba-aba dari Winter.

“Karin kamu gak makan? nanti ice creamnya meleleh loh didalem?”

“Hehe iyaa, tapi sayang Win ini cantik banget gak tega mau makan”

“Haha iya tapi kan ini makanan, yuk dimakan”

Dengan setengah terpaksa Karina akhirnya mengambil caramel sauce yang ada disalah satu gelas kecil untuk dituangkan diatas coklat yang menutupi ice cream tersebut.

“Loh ini apa?”
tanya Karina bingung sedangkan Winter tersenyum dan memberi tanda pada pegawai yang berada di kitchen untuk masuk.

Karina bingung karena begitu caramel sauce dituang dan coklat menutupi ice cream perlahan lahan meleleh bukan hanya ice cream yang terlihat namun sebuah kalung berwarna silver juga terlihat disana.

Tak lama ada beberapa pegawai datang menghampiri meja mereka dan salah satunya membawa gitar dan mulai bernyanyi.

NP:

Karina bingung dengan beberapa pegawai yang berada disana dan salah satu dari mereka mulai menyanyi, dan ada seorang pegawai yang menyerahkan sebuket bunga mawar pada Winter.

“W-win ini?”
tanya Karina begitu mengangkat kalung berwarna silver tersebut.

Dengan segera Winter mengambil kalung tersebut dari Karina membersihkan dan melihat Karina dengan senyumnya.

“Aku mau ngomong sesuatu Rin”

“Iya ada apa Win?”

Jantung Karina berdetak lebih kencang, ia tidak mau terlalu percaya diri tapi ia tau apa yang akan dilakukan oleh Winter selanjutnya, namun ia masih berpikir tidak mungkin kalau Winter akan melakukan ‘itu’, Karina yang mencoba menenangkan pikiran dan debaran jantungnya namun tetap saja tidak bisa bahkan debaran itu semakin cepat saat melihat Winter mulai berlutut dihadapannya.

“Karina, aku tau mungkin aku gak se sempurna mantan kamu, aku emang gak sekeren mereka Karin, aku sedih kalo liat kamu sedih dan aku gak suka itu. Aku tau mungkin bakal bikin kamu kaget…”

Winter menarik nafasnya cukup panjang sebelum melanjutkan kalimat yang akan ia katakan selanjutnya.

“Karina aku suka sama kamu, aku mau jadi orang yang selalu ada buat kamu, orang pertama yang kamu cari waktu kamu sedih, orang yang selalu bisa jagain kamu, aku tau mungkin kamu bakal nolak aku tapi aku mau mengungkapkan perasaan aku ke kamu, kalo aku Kim Minjeong suka sama kamu Yu Jimin.
Jimin-ah can i be yours? and would you be mine?

Karina terkejut dan membuka matanya melebar melihat ternyata Winter benar-benar akan menyatakan perasaanya disini.

“Yes! YESS! YESS!!”

Dan tentu saja tanpa pikir panjang ia langsung menerima Winter malam itu.

Karina dengan cepat menggenggam tangan Winter untuk berdiri dan memeluk si musim dingin, Winter yang masih bingung karena Karina secara tiba-tiba memeluknya erat kemudian membalasnya.

“Makasih Karin! makasih!”
kata Winter yang masih membalas pelukan Karina.

.

.

.

.

.

Dan hari itu merupakan hari yang tidak akan dilupakan oleh Winter karena untuk pertama kalinya ia berani melewati batas dirinya sendiri dan karena malam ini menjadi malam yang akan selalu dia ingat.

Malam itu merepakan saksi dimana akhirnya seorang ketua osis akhirnya melewati batas yang selama ini menahan dirinya dan sang primadona sekolah yang akhirnya mendapatkan apa yang ia inginkan.

Sama-sama berbahagian namun memiliki arti lain, lain Winter dan lain Karina.

--

--