Minggu

Jay!
5 min readJul 26, 2022

Hari minggu jam 9 pagi tepatnya, Winter memngambil hpnya dan membuka ruang obrolan dengan seseorang yang memiliki janji dengannya yaitu Karina.

Winter kemudian bertanya dimanakah mereka akan bertemu, dan akan pergi kemana mereka pada hari ini, namun ternyata ada masalah pada mobil Karina yaitu ban mobilnya sobek, sehingga membuat Winter mau tidak mau harus menjemputnya agar hari ini tetap berjalan sesuai dengan planing awal.

__________

“Ini si cupu mana sih? udah 15 menit gak dateng dateng duh! mana panas lagi”

Karina mulai ngomel karena Winter yang belum sampai, untuk menjemputnya kemudian ia memilih masuk lagi kedalam mobil untuk mendinginkan badannya yang mulai gerah karena panas matahari yang cukup menyengat pagi itu.

5 Menit kemudian sebuah mobil Porsche 911 Turbo S Cabriolet berwarna biru keluaran terbaru datang dan parkir didepan mobilnya bersamaan dengan truck towing, meskipun mobil itu atapnya terbuka namun ia tidak memperhatikan siapa yang ada dimobil itu yang ia pikirkan mungkin hanya seseorang yang mungkin mobilnya akan diangkat, karena parkir dipinggir jalan sembarangan.

Porsche 911 Turbo S Cabriolet

Tidak lama Karina yang merasa kaca jendela mobilnya diketuk kemudian menoleh untuk melihat siapa yang mengetuk jendela mobilnya itu.

Saat sudah mengetahui siapa orang tadi mengetuk kaca jendelanya ia kemudian keluar dari mobilnya.

“Win, aduh sorry yaa lo jadi jemput gw gini”

“Santai aja ini mobil lo kan? biar di towing aja terus taro bengkel udah gw panggilin towingnya juga kok”

“Gitu ya? okay deh gw percaya aja deh sama lo Win”

Karina sambil tersenyum manis pada Winter, namun yang disenyumin tidak melihatnya dan malah mengurusi mobilnya.

Kampret ini orang susah banget ketebaknya!

kata Karina yang melihat sifat Winter yang gampang berubah.

“Taro bengkel XXX aja ya pak! bilangin aja disuruh ganti ban sama Minjeong!”
kata Winter pada mekanik yang menowing mobil milik Karina itu, dan kemudian setelah mobil milik Karina di towing dan segala urusan selesai Winter kembali pada Karina yang sedang berdiri di pinggir jalan sambil memainkan hp nya.

“Beres Rin, ayo jalan sekarang”

“Hmm? ayoo tapi naik apa Win? Grab? Uber? gw gak liat lo bawa mobil soalnya, apa lo pake motor?”
kata Karina yang kebingungan karena disekitarnya tidak ada mobil lain selain porsche berwarna biru yang tadi ia lihat.

Winter kemudian sedikit tertawa melihat Karina yang kebingungan itu.

“Ihhh, lo kenapa ketawa gw kan naanya serius Winter”
Karina yang bertanya sambil pura-pura cemberut dan mengembungkan pipinya, dan tentu saja itu terlihat lucu dimata Winter

“Eh sorry sorry abis lo lucu bisa celingak celinguk gitu kayak anak kucing haha”

Karina kemudian dibuat makin manyun karena Winter bilang dirinya seperti anak kucing

“Itu kita naik itu ayo udah jalan keburu malem entar!”

Winter menunjuk mobilnya yaitu porsche yang berwarna biru yang sempat dilihat oleh Karina tadi.

Anjirr dia pake Porsche 911?!!

kata Karina dalam hati melihat mobil yang dikendarai oleh Winter itu, ia sangat tau bahwa itu bukan mobil yang murah, apa lagi murahan karena Karina juga menginginkan mobil itu, bahkan ia sempat meminta pada orang tuanya namun ia harus menunggu sampai kenaikan kelas dahulu agar bisa memiliki mobil itu.

Setelah membuka pintu mobil 2 gadis itu masuk kedalam mobil berwarna biru keluaran Inggris tersebut, dan tidak lama Karina membuka suara.

“Ini 911 turbo S kan?”

“Iyaa kok lo tau? biasanya ciwi ciwi jarang ada yang ngerti mobil haha”

“Tau dong! ini mobil impian gw hehe! tahun baru yaa ini?”

“Iyaa tahun ini”

“Warna nya bagus pasti lo nambah lumayan kan? nambah berapa?”

“Hehe makasih, berapa yaa? yaa lumayan lah pokoknya”

balas Winter sambil memakaikan sabuk pada Karina, sedangkan Karina reflek mundur kebelakang saat Winter akan memakaikan sabuk pengaman padanya.

“Jadi mau kemana kita?”
tanya Winter pada Karina sedangkan yang ditanya masih bingung dan memproses apa yang Winter lakukan padanya.

“Rin? Karina?”

Winter yang memanggil Karina sekali lagi karena ia tidak mendapatkan jawaban, kemudian sedikit menyentuh pundak milik Karina.

“E-eh iyaa kenapa Win”

Karina yang terkejut karena sentuhan dari Winter kemudian sadar dari lamunannya.

“Mau kemana ini?”

“Umm lo udah nyobaik steak di barat?”

“Yang baru buka kemaren itu?”

“Iyaa itu udah belom?”

“Belom sih mau disitu?”

“Iyaa kesitu yukk! kayaknya enak deh! gw mau kesana udah lama tapi ga ada yang nemenin ☹️”

“Okay kalo gitu kita kesana yaa”

Winter sebenarnya sudah mencoba steak yang dimaksud oleh Karina itu, karena ia yang memilik restoran steak itu, dan tentu saja ia harus melakukan test sebelum menjualnya pada masyarakat, namun karena Karina bilang ia belum pernah kesana dan ingin kesana makan maka jadilah mereka berangkat kesana.

__________

“Aduh ngantri banget lagi”

Karina yang melihat banyaknya antrian ditempat itu sedikit cemberut, kemudian ia melihat Winter

“Apa mau makan ditempat lain? ini rame banget Win hmm sedih dehh :(“

“Yaa kalo lo mau makan disini ya ngantri aja sih gapapa rin santai lagian masih banyak waktu ini”

“Iyaa sih, tapi panjang banget ini ngantrinya”

“Yaudah, ditunggu aja”

sambil menunggu mereka ber 2 berbicara banyak hal mulai dari sekolah sampai pilihan fashion yang mereka sukai atau lebih tepatnya yang Karina sukai.

Setelah 30 menit mengantri akirnya mereka bisa masuk ke restoran itu, beberapa pegawai santai melayani mereka sampai manager toko melihat Winter yang sedang memesan disana kemudian menghampiri Winter

“Selamat siang bos! apa yang ingin ada pesan pada hari ini”
kata Manager itu sambil membungkuk pada Winter.

Tentu saja pemandangan itu membuat semua pegawai dan beberapa pengunjung restoran termasuk Karina, menjadi bingung karena tiba-tiba seorang manager membungkuk dan melayani Winter secara pribadi.

“Eh pak ngapain?! bangun pak kayaknya bapak salah orang deh!”

Winter kemudian membuat manager itu berdiri dan mengirimkan sinyal lewat matanya bahwa ia tidak mau ada yang tau bahwa restoran ini miliknya, dan untungnya si manager cepat mengerti.

“Oh maaf saya kira anda bos yang kemaren datang reservasi, sekali lagi saya minta maaf”

“Iyaa gapapa sih pak cuma bikin kaget temen saya aja haha”
balas Karina pada manager itu

“Jadi para nona nona sekalian ingin makan apa hari ini? untuk menu special kami hari ini ada dry age wagyu A5 tenderloin cut, pilihan saucenya ada 3 jenis, yaitu garlic, blackpaper dan mushroom sauce.”

“Saya mau yang itu 100 gram, pake salt, aja medium rare ya, kalo kamu Rin?”

“Aku juga deh tapi mau mushroom sauce, terus tingkat kematangannya well done ya!”

“Okay baik, sudah saya catat dan akan segera disiapkan oleh chef kami”

“Terimakasih!”
balas Karina dan manager itu pamit undur diri

“Baik lah kalau begitu, jika ada hal lain yang diperlukan bisa memencet tombol yang ada disebelah kanan anda, kalau begitu saya permisi”

2 orang gadis itu kembali melanjutkan perbincangan mereka yang sempat tertunda tadi, saat ini Winter sedang membahas akan adanya festival saat ujian akhir semeter selesai dan ia mengajak tim dance untuk tampil disana.

Namun disisi lain Karina tidak fokus pada apa yang Winter bicarakan, namun ia malah lebih fokus pada penampilan Winter hari ini dengan rambut panjangnya yang digerai serta poni yang menutupi dahinya dan jangan lupa kaca mata bulatnya yang khas, membuat Karina sempat berpikir bahwa orang yang selalu ia panggil ‘cupu’ itu, berubah menjadi orang yang sangat lucu, dan menggemaskan pada hari ini.

--

--