VVIP-01

Jay!
6 min readAug 3, 2022

--

Winter bersiap untuk ganti baju dan mengambil kunci mobilnya yang ada di tempat kunci di dekat pintu utama, ia memutuskan untuk mengikuti kata hati (dan dorongan teman-teman)nya untuk menjenguk Karina dirumah sakit.

Sudah 3 hari lamanya sejak kejadian kejar-kejaran Karina dan Yoshi, kemudian kejadian locker yang terkunci dan juga Karina yang dirawat inap dirumah sakit.

Seharusnya Karina sudah bisa keluar besok harinya namun ternyata saat malam harinya, Karina didiagnosis terkena penyakit tipes dan tentu saja rumah sakit tidak memperbolehkan Karina untung pulang, dan disinilah ia saat ini bersama Yeji, karena Giselle mengantar Ningning pulang kerumahnya karena Ningning yang tadi malam bersama Karina untuk menjaganya dan hari ini giliran Yeji.

“Ji, gw bosen nih pengen nongkrong :(“

“Sembuh dulu sono baru nongkrong! entar lo pingsan gw gak kuat ngangkatnya!”

“Dih gitu amat! gw bosen nihh pengen ngopi”

“Ngopi dipikirin! bandan lo tuh! tipes pikirin sono!”

“Galak amat si lo, kan gw lagi sakit!”

“Bodo makanya kalo dibilangin, kurangin job tuh dikurangin! bukan masuk telinga kiri keluar kanan! lagian lo banyak duit juga ngapain sih?!”

Karina hanya diam karena, memang ia menjadi model hanya untuk bersenang-senang saja dan bukan untuk mencari uang, karena benar yang dikatakan Yeji bahwa ia sudah berkecukupan, orang tuanya selalu mengiriminya 100juta tiap bulan hanya untuk keperluan pribadi Karina, dan itu diluar uang sekolah, bensin dan lainnya.

“Gw bosen aja dirumah segede itu sendiri”

Yeji hanya menghela nafas mendengar apa yang keluar dari mulut temanya itu, ternyata ia kesepian sampai mengambil semua job modelling nya itu, karena merasa kasihan dengan Karina yang sedang sedih karena tidak bisa menikmati Americano selama 3 hari ini.

“Yaudah bentar gw beli Americano nya tapi dikit aja lo minumnya kalo dokter tau entar makin lama lo boleh pulangnya!”

“Beneran!”
tanya Karina bersemangat karena akhirnya ia bisa mengincipi ice Americanonya itu

“Iyaa bentar gw turun dulu ke cafe bawah”

sebelum Yeji turun, pintu kamar Karina diketuk oleh seseorang.

__________

“Enaknya beli apa ya kalo orang sakit?”
“Buah? cake? apaan yaa?”
dialog Winter pada dirinya sendiri.

“Selamat sore kak, ada yang bisa saya bantu?”
tanya seseorang yang memperhatikan Winter yang sedang bingung, kemudian memutuskan untuk menghampiri si musim dingin.

“Sore kak, ini saya kan mau jenguk teman saya lagi sakit dirumah sakit tapi bingung mau bawa apa, kira-kira kakak ada rekomendasi gak?”

“Oh, begitu kak mohon maaf, kalau boleh tau teman kakak perempuan atau laki-laki?”

“Perempuan kak, seumuran sama sayaa hehe”

lucu banget sihh!!

kata orang itu dalam hati, saat melihat Winter yang bahagia saat membahas ‘teman’nya itu.

“Baik kak kalau begitu, selakan kesebelah sini, kami ada menu baru, basenya pakai buah bit, kak jadi gak bikin-”

“Okay saya mau yang itu satu ya kak, sama ada buah apel?”

belum selesai orang itu menjelaskan pada Winter, namun si musim dingin yang sudah tidak sabar ingin bertemu pujaan hatinya secara tidak sengaja memotong penjelasan orang itu.

“E-eh maaf kak aku motong penjelasan kakak, tapi aku lagi buru-buru maaf ya kak”
kata Winter sambil memasang wajah polosnya dengan rasa bersalah itu.

AAAAA!! GEMES BANGETT! MAMA PENGEN NIKAHIN AJAA! HUEEE!!
LUCU BANGET ANAK ORANG!!! 😭😭😭

“Kak?”

“E-eh iyaa, maaf kak iyaa tidak masalah kak, mohon maaf juga kalau penjelasan saya panjang”

“Eh? aduh, gak gitu kak maksudnya! sekali lagi maaf yaa!”

orang itu kemudian tersenyum pada Winter, sampai salah satu pegawai kemudian memanggil Winter, karena pesanannya sudah selesai dan tinggal dibayar.

Setelah selesai melakukan pembayaran Winter kemudian bertemu dengan ‘Kak’ yang membantunya itu tadi.

“Sekali lagi terimakasih kak! maaf juga tadi aku gak sengaja motong penjelasan kakak, sekali lagi aku minta maaf, aku duluan ya kak! have a nice day ahead kak!”

Winter kemudian berlari masuk menuju mobilnya meninggalkan gadis yang dipanggil ‘Kak’ itu, sedangkan orang itu masih melihat punggung Winter yang perlahan menjauh dari tempat itu.

“Bos? bos?? bos!”

“Chaeyeon?”

“WOI! JUNG CHAEYEON!”

Gadis yang bernama Jung Chaeyeon itu terkejut karena assistant sekaligus teman dekatnya itu, berteriak padanya.

“Apaan! gak usah teriak bisa kali?!”

“Lagian lo gw panggilin gak nyaut liatin apaan lo hah?!”

“Engak, gapapa kenapa?”

“Ini laporan, keuangan cabang ini”

Chaeyeon kemudian menerima laporan itu tanpa membacanya, karena matanya masih fokus pada Winter yang saat ini sedang berada didalam mobil dan bersiap untuk meninggalkan toko miliknya itu, sedangkan Doyeon teman Chaeyeon melihat arah pandang gadis itu, kemudian menggelengkan kepalanya heran karena melihat bos sekaligus temannya itu sepertinya sedang terpesona pada seseorang.

__________

‘KNOCK’ ‘KNOCK’ ‘KNOCK’

Yeji langsung melihat Karina karena, ia bingung siapa yang datang jika itu Giselle maka gadis itu akan langsung masuk saja keruangan Karina itu, kalaupun dokter maka seperti Giselle maka dokter akan masuk namun bedanya dokter akan mengetok pintu 2x, lalu siapakah orang ini?

“Eh bukain gih Ji”

“Iyaa”

Yeji kemudian membuka pintu kamar itu dan terlihat seorang gadis yang sedang memegang bunga untuk menutupi dirinya

“Siapa?”
tanya Yeji dengan ketus karena ia tidak dapat melihat wajah dari orang itu

“Tara!”
kata orang itu kemudian menurunkan bunga yang ia bawa untuk Karina itu

Sedangkan Karina terkejut setangah mati siapa yang datang saat ini, ia tidak pernah mengka dan mengharapkan orang itu akan datang untuk menjenguknya.

“Chaehyun?!”

“Iyaa ini aku, kamu gimana udah sehat belum aku dateng buat jenguk kamu Rina! aku bawa bunga kesukaan kamu loh!”

Yeji yang sudah malas melihat Chaehyun yang datang karena, gadis itu merupakan salah satu mantan Karina yang belum move on dari sahabatnya itu, dan masih mengejar temanya, namun Chaehyun bukanlah orang jahat yang akan memaksa Karina secara frontal, melainkan ia tipe yang menyebalkan karena hampir setiap hari ia mencoba untuk bertemu Karina.

Namun 2 bulan belakangan ia tidak terlihat lagi karena pindah keluar negri, namun yang sekarang didepannya adalah Chaehyun, gadis itu datang kembali untuk sahabatnya, Karina.

“Gw turun Rin mau beli minum!”

belum sempat Karina menjawab Yeji sudah ngacir meninggalkan Karina dan Chaehyun berduaan diruangan itu.

__________

Winter yang telah sampai diparkiran rumah sakit kemudian mengambil hpnya untuk menghubungi seseorang.

“Halo jell? ini gw Winter lo dirumah sakit gak nemenin Karin?”

“Hey Win! ini gw baru nyampe lobby, mau naik kekamar Karina ada apa?”

“Eh, boleh bareng gak? gw ada diparkiran hehe”

“Boleh sini aja cepetan, liftnya lagi otw turun soalnya”

“Okay bentar gw lari!”

“Lah ngapain lari haha, gak usah lari entar nyungsep santai aja kali entar kalo lewat nunggu yang lain aja”

“Eh bentar ya gw lari dulu!”

Winter kemudian mematikan telfonya dan berlari dari parkiran menuju lobby, sedangkan Giselle hanya geleng-geleng melihat kelakuan Ketua osis yang bisanya tenang dan terlihat dingin itu.

“HAHHH, G-gw ga telat kan?!”
tanya Winter setelah melihat Giselle yang ada didepan pintu lift

“Lo cepet banget? lari apa terbang?!”

“Lari gw! sprint!”

“Hadehh, udah dibilangin gak usah lari, mending lo napas dulu”

‘TING!’

Pintu lift terbuka saat Winter baru saja akan mengambil nafas, kedua gadis itu kemudian masuk kedalam lift itu dan menekan tombol ‘8’, setelah sampai di lantai 8 rumah sakit itu Winter dan Giselle kemudian masuk kedalam cluster khusus untuk kelas VIP dan VVIP dirumah sakit itu.

“Win lo kok bisa masukin si Karina kemaren ke VVIP? kan itu susah banget kalo bukan pejabat atau orang penting?”

“Bisa lah”

“Gimana caranya?”

Giselle masih penasaran bagaimana temanya itu bisa berakhir di kelas VVIP bukan VIP seperti biasanya, karena untuk masuk ke cluster VVIP penjagaanya sangat ketat dan hanya orang tertentu yang dapat dirawat diruangan itu namun Winter? bagaimana ia membuat Karina bisa dirawat di kelas VVIP seperti itu.

“Ada lah, eh itu kamarnya! lo masuk duluan Jell gw belakang lo!”

“Lah kenapa gak lo duluan?!”

“Gw malu hehe”

“Lah aneh lo, yaudah jangan kabur yaa haha”

“Iyaa haha”

Giselle kemudian langsung membuka pintu kamar Karina dan

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Giselle yang tiba-tiba berhenti membuat Winter pensaran kemudian masuk ke ruangan itu.

Tampak Karina yang seperti berciuman dengan seseorang.

‘BRAK’

Cake yang dibeli oleh Winter, dan bunga yang ia pegang jatuh ke lantai, melihat Karina yang sepertinya berciuman dengan seseorang itu, sadar akan sesuatu yang jatuh Karina mendorong Chaehyun menjauh.

Dan benar saja Giselle dan juga Winter sudah ada dipintu, Giselle hanya diam melihat temanya itu, namun Winter ia merasa sakit hati, karena melihat gadis yang baru saja ia sukai itu berciuman dengan orang lain, Winter kemudian bergegas membalikkan badanya.

“Sorry Jell gw kayaknya ada perlu gw duluan, salam buat Karin”
kata Winter dengan dingin pada Giselle.

Winter kemudian berjalan dan tidak berapa lama berlari meninggalkan ruangan Karina dengan pintu yang terbuka, Karina yang melihat Winter yang terkejut, mencoba untuk bangun namun belum sempat ia bangun dan menjelaskannya pada Winter gadis itu sudah pergi meninggalkan Karina.

Karina yang bingung langsung menggambil hpnya untuk menelfon Winter karena ia tidak dapat berlari untuk saat ini, namun nihil Winter tidak menjawab panggilanya, tidak kurang akal Karina kemudian mengirim pesan pada si musim dingin berharap ia tidak salah paham dan mau mendengarkan penjelasannya.

--

--