How to Read International Journal Under 10 Minutes

Jihargifari
5 min readJul 10, 2020

--

Skripsi tidak dimulai dengan menulis, melainkan dimulai dengan membaca. Dalam proses membaca berbagai sumber ilmiah, untuk memiliki sumber dengan validitas yang tinggi, biasanya kita akan menghadapi jurnal internasional. Tidak sedikit mahasiswa yang masih enggan untuk membaca banyak artikel jurnal internasional sebagai sumber penelitian skripsi nya karena berbagai kendala. Pada artikel ini, saya akan berbagi trik membaca jurnal internasional dengan durasi di bawah 10 menit.

Beberapa tips dan trik berikut diberikan dengan asumsi bahwa kita memiliki kemampuan berbahasa inggris pada level beginner-intermediate. Tidak perlu memiliki kemampuan bahasa inggris yang luar biasa untuk bisa membaca jurnal internasional dengan cepat. Bahkan bila kita memiliki kemampuan bahasa inggris yang luar biasa sekalipun, manakala kita tidak mengetahui trik dalam membaca artikel jurnal maka besar kemungkinan kita akan tetap membaca jurnal dengan durasi yang panjang. Lalu, bagaimana trik dalam membaca artikel jurnal tersebut? simak penjelasan berikut!

Ketahui tujuan dan output dari membaca artikel jurnal

Sebelum memulai membaca artikel jurnal, pastikan kita aware dan prepared dengan tujuan dan output dari membaca setiap artikel jurnal nantinya. Lalu, apa tujuan membaca artikel jurnal? setidaknya terdapat 3 tujuan membaca artikel jurnal dalam konteks menulis skripsi :

  1. Memahami struktur penelitian
  2. Mengenali fenomena
  3. Mendapatkan senjang penelitian.

Ingat, dalam konteks mengerjakan skripsi, membaca artikel jurnal tidak terlepas dari ke-3 poin tujuan di atas. Artinya, dalam membaca suatu artikel jurnal apabila ke-3 poin tujuan di atas sudah didapatkan, maka kita tidak perlu membuang-buang waktu untuk terus membaca satu jurnal yang sama. Kita bisa langsung mulai membaca artikel jurnal yang lainnya. Namun, sebelum kita melanjutkan membaca artikel jurnal yang lainnya, pastikan bahwa kita sudah menuangkan hasil membaca jurnal yang pertama pada matriks penelitian terdahulu, inilah yang disebut dengan output dari membaca artikel jurnal. Bagaimana bentuk dari matriks penelitian terdahulu? berikut contoh dari matriks penelitian terdahulu yang pernah saya buat saat awal mengerjakan skripsi dahulu.

Matriks Penelitian Terdahulu, sumber: Penulis

Sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar di atas, setidaknya ada 5 kolom dalam matriks penelitian terdahulu:

  1. Judul/Tahun/Penulis
  2. Fokus/Unit Analisis
  3. Metode/Instrumen Analisis
  4. Kesimpulan/Temuan
  5. Sumber

Untuk kolom keterbatasan penelitian sifatnya pelengkap saja. Tidak semua artikel jurnal sudah menyediakan poin yang terpisah untuk keterbatasan penelitian. Meski demikian, kita masih dapat mencapai 3 tujuan membaca artikel jurnal tanpa mengisi kolom ini. Oleh karena itu, sebelum mulai membaca jurnal, sebaiknya kita sudah menyiapkan matriks seperti diatas ya! Untuk contoh soft file dari matriks di atas dapat kalian akses di sini.

Apabila kita sudah memahami tujuan dari membaca jurnal, kemudian kita sudah menyiapkan matriks untuk kita isi setiap selesai membaca satu jurnal, artinya kita sudah siap untuk membaca artikel jurnal. Bagaimana cara membaca nya agar lebih efektif? Perhatikan langkah-langkah berikut!

1. Mulai dari abstrak

Saat mulai membaca artikel jurnal maka hal pertama yang perlu kita baca setelah membaca judul adalah melihat abstrak dari artikel tersebut. Abstrak berisi tentang gambaran umum mengenai isi dari artikel tersebut. Ada setidaknya 2 hal yang dapat kita ambil dari abstrak ini; tujuan peneliltian, dan unit analisis. Bahkan di beberapa artikel, hasil dan temuan penelitiannya pun sudah “dibocorkan” di abstraknya.

Artinya, setidaknya kita sudah bisa mengisi 1–2 kolom pada matriks penelitian terdahulu yang kita sudah siapkan. Untuk tips praktis yang dapat kalian gunakan, kalian dapat mencari kata kunci seperti “This research aims to…” atau “The purpose of this research is..”. Apabila kalian menemukan kata kunci semacam itu, biasanya artikel tersebut akan membahas tujuan dan kemudian membahas unit analisis dari penelitian nya.

2. Langsung membaca conclusion

Apabila kita sudah menemukan tujuan penelitian dan unit analisis dari artikel tersebut, maka hal pertama yang kita lakukan adalah melakukan bertanya pada diri kita sendiri, “apakah penelitian dengan tujuan dan unit analisis seperti ini adalah penelitian yang sedang saya cari?”. Apabila tujuan dan unit analisis dari penelitian tersebut tidak sesuai dengan yang sedang kita butuhkan, maka tidak perlu berlama-lama di artikel tersebut, kita bisa langsung pindah ke artikel lainnya.

Namun, apabila ternyata tujuan dan unit analisisnya sesuai dengan yang sedang kita butuhkan, maka langkah berikutnya adalah membaca conclusion. Ya, langsung ke kesimpulan. Setelah kita tahu apa pertanyaan besar yang ingin dijawab dalam penelitian (baca: Tujuan), maka kita dapat langsung mencari apa jawaban dari pertanyaan besar itu. Kita tidak perlu membaca setiap detail bagian dari penelitian, karena itu akan sangat memakan waktu dan terkadang dapat menimbulkan dismotivasi.

setelah itu, kita kembali bertanya kepada diri kita sendiri, apakah temuan dan hasil penelitian ini sesuai dengan yang sedang kita butuhkan? Semisal, bila kita sedang membutuhkan rujukan penguat dan pendukung, maka kita lihat apakah temuan dan hasil penelitian tersebut mendukung penelitian kita atau tidak, bila tidak kita bisa simpan penelitian tersebut untuk dijadikan rujukan pembanding kelak.

3. Mencari tahu metode/instrumen analisis

Apabila setelah mengetahui hasil dan temuan penelitian kemudian keduanya sesuai dengan apa yang sedang kita butuhkan, maka kita dapat langsung mencari tahu instrumen atau metode apa yang digunakan oleh penelitian tersebut. Pada tahap ini apabila kita belum memiliki cukup pengetahuan mengenai metode analisis, statistik, atau semacamnya kita dapat kebingungan.

Oleh karenanya, kita cukup mencatat metode yang mereka gunakan kemudian kita masukkan ke dalam matriks penelitian terdahulu. Ingat, selalu kembalikan ke tujuan. Belum secara mendalam memahami setiap metode yang digunakan dari penelitian terdahulu tidak akan menghambat tercapainya 3 tujuan membaca artikel jurnal.

4. Selesai!

Pada tahap ini kita hanya perlu memasukan beberapa informasi seperti judul, tahun, penulis, dan sumber. Ingat, sumber ini berisi nama , jurnal, volume, dan tahunnya. Bukan nama laman pencari jurnalnya seperti sciencedirect, proquest, dll.

Setelah itu, kita dapat mengulang proses yang sama pada penelitian terdahulu yang lainnya. Lalu, bagaimana dengan bagian lain dari artikel jurnal tersebut, apakah tidak perlu kita baca? Boleh saja di baca, tapi sesuaikan dengan kebutuhan. informasi apa yang kita butuhkan dari artikel jurnal tersebut, maka bagian itulah yang sebaiknya kita baca.

Semisal, kita sedang ingin menulis BAB 2 pada penelitian kita khususnya ingin membuat kerangka pikir dan landasan teori. Maka sangat penting untuk membuka dan memahami bagian teori pada berbagai artikel jurnal. Atau misalnya kita ingin menetapkan metode penelitian pada BAB 3, maka kita perlu untuk membaca dan mendalami setiap metode yang digunakan pada berbagai penelitian terdahulu.

Intinya, sesuaikan dengan kebutuhan, jangan membaca semua bagian artikel jurnal dari awal hingga akhir dalam satu waktu. Baca dan pahami bagian yang sedang benar-benar kita butuhkan.

--

--