Inside Out, Kisah Lima Emosi Manusia

Juliana Siagian
3 min readFeb 15, 2019

--

Inside Out yang merupakan salah satu film Disney Pixar ini bercerita tentang 5 karakter emosi dalam diri tiap manusia yaitu Joy(bahagia), Sadness(sedih), Fear(takut), Disgust(jijik), dan Anger(marah). Yang menjadi tokoh utama dalam film ini adalah Riley.

Saat menonton film Inside Out tersebut, saya memujinya dan terkesan ‘WOW’ karena idenya cemerlang memunculkan 5 karakter emosi manusia dan menggunakan tokoh- tokoh yang menggemaskan dan lucu. Film ini memberikan nilai-nilai positif seperti kerjasama, berpikir positif dan lainnya. Film Inside Out menguji emosi saya, karena ada saat lucu dan seru, tapi tidak lama kemudian, menjadi terharu lagi, dan sebaliknya.

Peran Riley membuat saya gemas sendiri, dia selalu bahagia setiap harinya karena di kepalanya didominasi emosi Joy(senang). Riley tumbuh menjadi seorang gadis yang ceria sejak lahir, dia membawa kebahagiaan bagi orangtuanya. Semua kisah kehidupan Riley disimpan dalam core memory/memori inti dan memori jangka panjang. Saya juga termotivasi melihat kisah kehidupan Riley, dia memiliki sahabat, menyukai olahraga hoki, senang melakukan hal-hal konyol dan begitu jujur kepada orangtuanya. Tentunya kita sebagai manusia ingin hidup seperti Riley, hidup dengan penuh kebahagiaan.

Namun ada saat menegangkan dimana saat Joy dan Sadness keluar dari pusat kendali emosi/markas. Semenjak kejadian itu, hanya Fear(sedih), Disgust(jijik), dan Anger(marah) yang mengendalikan emosi Riley. Emosi Riley menjadi kacau balau karena dia kehilangan 2 emosinya. Melihat itu, dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang terjadi pada diri manusia sendiri berhubungan dengan emosi yang ada dalam dirinya. Pada saat Joy dan Sadness berada di luar pusat kendali emosi, mereka bertemu dengan Bing-Bong, teman khayalan Riley semasa kecil dulu. Bing-Bong begitu banyak membantu sampai akhirnya Joy dan Sadness berhasil kembali ke pusat kendali emosi. Bing-Bong adalah tokoh yang baik, dia rela tertinggal di tempat pembuangan memori yang akan dilupakan, demi kebahagiaan Riley. Saya begitu terharu terkait hal-hal yang demikian.

Terkait itu, perlu kita ketahui bahwa perasaan manusia ada didalam otak, yang berarti otak itu sendiri yang mengendalikan emosi kita. Tentunya apapun bisa kita lakukan sesuka hati kita atas diri kita sendiri. Kita cukup memilih saja, kita mau senang atau marah. Namun terlepas dari itu, demi terciptanya sebuah keseimbangan, kita biarkan saja emosi kita bekerja dengan sendirinya. Karena kita tidak bisa memastikan, ada saat kita akan senang terus, ada saat marah terus, dan lain-lain.

Dalam film Inside Out tersebut, terlahir sebuah perasaan positif yang terus bertumbuh seiring pertumbuhan Riley. Riley sering menghabiskan waktu bersama orangtuanya, maka ia menjadi seorang gadis yang cinta keluarga.

Dalam film ini juga, kita menjadi tahu bagaimana cara emosi dalam diri kita bekerja dan emosi tersebut tentunya berperan dalam membentuk kepribadian kita dan membuat berbagai memori/kenangan.

Pada ending cerita, emosi Joy dan Sadness berpadu menjadi satu. Dan semenjak saat itu, tercipta memori yang baru di kepala Riley, yaitu perpaduan emosi satu sama lain.

Ternyata semakin kita bertumbuh besar, emosi kita juga akan bertambah dan menjadi bermacam-macam. Terkadang kita pernah merasa senang dan sedih secara bersamaan. Misalnya saat kita memperoleh penghargaan atas prestasi di perkuliahan, kita merasa senang, namun pada saat itu juga kita meneteskan air mata karena terharu. Emosi dalam diri kita saling terikat satu sama lain.

--

--