Paper Prototyping

Joshua Alexander Sinaga
3 min readMar 31, 2019
Hasil gambar untuk paper prototype

Ketika mengembangkan sebuah produk perangkat lunak, salah satu hal penting dalam siklus rekayasa perangkat lunak adalah melakukan pengetesan (testing). Testing dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya yaitu dengan melakukan usability testing. Dalam studi antarmuka manusia-komputer, paper prototyping merupakan salah satu cara untuk melakukan usability testing. Sebelum kita mengetahui paper prototyping, kita harus mengetahui apa itu prototyipe.

Prototype adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan di buat. Paper prototyping adalah metode yang sering digunakan dalam proses mendesain berbasis pengguna, sebuah proses yang membantu pengembang untuk membangun perangkat lunak yang sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pengguna.

Paper prototyping dilakukan pada tahap merancang sebuah antarmuka sebelum siap dikembangkan. Paper prototyping akan menjelaskan bagaimana sebuah aplikasi bekerja dengan baik dan intuitif. Umpan-umpan balik dari pengguna sangat dibutuhkan karena nantinya yang akan menggunakan aplikasi tersebut adalah mereka, bukan hanya pengembang aplikasi.

Berikut tahapan dalam pembuatan paper prototyping :

  1. Buatlah paper prototipe
  • Mulailah dengan memotong selembar kertas menjadi bentuk dan dimensi yang anda rancang. Contohnya, jika ingin membuat paper prototyping untuk antarmuka desktop, bisa menggunakan kertas berukuran A4. Lain halnya jika ingin membuat paper prototyping untuk antarmuka smartphone, kita bisa membagi kertas A4 tersebut menjadi 8 potongan sama besar.
  • Dalam mendesain perangkat, usahakan mengerjakannya dari komponen yang beruntun bukan dari komponen yang paling penting. Agar anda dapat mengetahui apa saja yang perlu untuk ditambah.
  • Ketika merancang UI, seperti navigasi, tombol, dan screen saver gunakan sticky noytes yang berbeda pada tiap konten untuk memudahkan anda dalam memahami konten apa yang dimaksud.
  • Pastikan anda membuat tiap konten dalam koertas yangg terpisah. Ini akan membuatnya lebih mudah untuk diganti jika suatu ide dapat berubah.

2. Uji Paper Prototype

Hasil gambar untuk uji paper prototype

Setelah menyelesaikan paper prototype , selanjutnya melakukan pengujian. Agar anda dapat menghasilkan feedback yang baik, lakukan pengujian ini langsung kepada pengguna atau teman anda. Ketika menguji peper prototype, anda harus mengamati bagaimana pengguna menguji prototype anda, dan catat segala feedback yang diberikan oleh pengguna. Pandu para pengguna prototype anda, agar mereka tidak mengalami kesulitan.

3. Membuat Paper Prototype dengan Ketelitian Tinggi

Hasil gambar untuk uji paper prototype

Setelah anda menguji paper prototype, anda dapat mempertimbangkan untuk membuat prototype digital menengah hingga tinggi. Anda tentu akan semakin percaya diri karena adanya feedback dari penguji prototype anda dan dapat memasukkan feedback tersebut dalam desain anda. Wireframe fidelity tinggi dapat membantu anda memvisualisasikan dan menguji komponen UI tertentu dan interaksi di dalam dan di antara layar UI.

Paper prototype membantu anda ketika ingin membangun sebuah prototype digital. Paper prototype membantu untuk memperkuat ide-ide, menyelaraskan tujuan, dan dapat untuk menghindari pekerjaan ulang ketika membuat sebuah prototype.

Referensi :

--

--