Bertahan sedikit lagi, ya?

Trasty Chris Masjira
3 min readMay 13, 2022

--

Hidup itu berat. Huft, jelek banget ya awalan untuk tulisanku kali ini. Tapi ya, emang itu kenyataannya. Semua orang sedang berjuang dengan masalah hidupnya masing-masing. Apalagi orang-orang di usiaku yang sedang menghadapi pahitnya beranjak dewasa. Aku setuju dengan apa yang dikatakan Idgitaf lewat lagunya yang berjudul “Takut”. Beranjak dewasa itu menyeramkan. Masa di mana akhirnya kita sadar terhadap realita dunia yang jahat. Masa yang terkadang menggoncangkan mental kita.

Dua hari yang lalu, aku mendapat kabar yang buruk — tanpa kusangka datang dari seseorang yang aku kenal. Kabar yang membuatku takut dan langsung memikirkan teman-temanku. Kabar yang tidak ingin aku dengar lagi, dari siapapun itu. Aku sudah banyak mendengar keluh kesah dari teman-temanku mengenai masalah hidup mereka. Aku memang tidak bisa memahami seberapa besar masalah itu dan seberapa sakit bagi mereka. Tidak ada yang bisa, selain mereka sendiri. Yang aku tahu, mereka sedang tidak baik-baik saja. Ingin sekali rasanya untuk membantu mereka. Tapi, nyatanya aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mendengarkan dan berusaha ada untuk mereka. Pada akhirnya, hanya mereka yang dapat menghadapi dan menyelesaikan masalahnya sendiri.

Aku ingin sekali merangkul mereka, menjadi salah satu alasan mereka untuk bertahan. Walau terkadang ada beberapa temanku yang memilih untuk tidak bercerita mengenai pahitnya masalah yang mereka hadapi. Mereka simpan semua itu untuk dirinya sendiri. Tidak apa-apa. Mungkin mereka — atau bahkan kamu yang sedang membaca ini — merasa bahwa tidak ada manfaat yang didapatkan ketika menceritakan masalahnya ke orang lain. Benar sih, menceritakan masalah tidak akan membuat masalah itu selesai. Tapi menurutku, setidaknya hal itu bisa membantumu untuk bisa merasa lebih lega setelah mengeluarkan uneg-uneg yang ada di kepalamu. Hal itu bisa membuat mereka yang kamu percaya untuk mendengarkan ceritamu, lebih bisa memahamimu.

Tapi gakpapa kalau kamu engga nyaman dengan itu. Gakpapa kalau kamu sulit menemukan orang yang kamu percaya untuk bercerita. Gakpapa selagi kamu masih kuat. Tapi kalau suatu saat kamu sudah tidak bisa menahannya, keluarkan saja ya? Kira-kira kalimat seperti itu yang sering aku tujukan ke teman-temanku. Tapi aku jarang mengungkapkannya secara langsung, aku ga berani hehe. Biasanya cuman aku ungkapkan lewat akun private Twitter yang gak bisa dibaca sama mereka. Jangan salah, bukan berarti aku selalu ingin menjadi orang yang diandalkan atau yang bisa dijadikan tempat untuk bercerita. Gak harus aku kok, orangnya. Aku hanya berharap mereka bisa menemukan seseorang yang bisa mereka jadikan tempat untuk bersandar ketika mereka membutuhkannya, siapapun itu. Aku hanya berharap mereka bisa bertahan.

Lalu bagaimana dengan aku? Apakah masalahku tidak seberat mereka? Hmm, gak bisa dibilang gitu sih. Aku percaya kalau bagaimanapun bentuknya, setiap orang memiliki masalah yang sama beratnya. Gak ada orang yang sepenuhnya bisa memahami masalah orang lain. Bahkan ketika mereka menghadapi masalah yang sama, tetap saja apa yang mereka rasakan ketika menghadapi masalah itu akan berbeda. Begitu pula denganku. Aku juga sedang struggle di masa beranjak dewasa ini, masa memasuki kepala dua. Tidak ada yang bisa benar-benar memahami apa yang aku rasakan. Aku pun juga tidak bisa benar-benar memahami apa yang teman-temanku rasakan. Tapi, kehadiran mereka sudah cukup menguatkanku. Melihat bagaimana mereka menghadapi masalahnya, bagaimana mereka tetap dapat berdiri tegar, bagaimana mereka dapat tersenyum dan menyebarkan keceriaan, sudah cukup untuk menyemangatiku.

Kehadiran teman-temanku sangat berarti. Itu kenapa aku selalu ingin membantu mereka untuk bertahan. Aku selalu ingin melihat senyuman terukir di wajah mereka. Hal ini berlaku juga untuk kamu, yang sedang membaca ini. Apapun yang kamu hadapi sekarang ini, tolong bertahan ya? Tanpa sadar, kehadiranmu sangat berarti untuk orang lain. Mungkin, kamu tidak merasakannya. Kamu tidak tahu seberapa besar arti kehadiranmu bagi mereka. Kamu merasa bahwa tidak ada yang melihatmu dan peduli denganmu. Padahal kamu salah, selalu ada orang yang diam-diam memikirkanmu, mendoakanmu, dan bersyukur dengan kehadiranmu. Mereka hanya tidak berani untuk menunjukkannya dan mengungkapkannya secara langsung di depanmu. Jadi, jangan menyerah secepat itu, ya..

Percaya nggak sama kalimat, “Tuhan tidak akan memberi cobaan yang melampui kekuatanmu”? Aku sendiri percaya. Sebesar apapun masalahmu, seberat apapun itu, kamu pasti bisa melewatinya. Masalah itu ada untuk kamu hadapi. Masalah itu ada karena Tuhan tau kamu orang yang kuat, yang bisa melaluinya. Kamu juga gak sendirian, kok. Kamu gak akan pernah berjuang sendirian. Jadi, bertahan sedikit lagi ya?

--

--

Trasty Chris Masjira

Akun kedua untuk melanjutkan tantangan #31harimenulis, akun yang satunya kena limit