Candi Abang Tapi Ijo

bukan, ini bukan review tempat wisata

Trasty Chris Masjira
3 min readMay 25, 2022

Seperti yang tertulis di atas, ini bukan tulisan review tentang tempat wisata yang ada di Jogja. Ini cuman cerita trip kecil-kecilan sekaligus reuniku bersama teman SMA-ku. Di awal Mei kemarin, kami memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama dan berkumpul dengan anggota yang lengkap dalam sehari. Candi Abang yang merupakan salah satu destinasi wisata di Jogja menjadi pilihan untuk kami melakukan piknik kecil-kecilan.

Ketika SMA aku mempunyai sepuluh teman dekat— sebelas jika ditambah aku — yang tanpa kusangka tidak hanya bertahan di masa SMA saja. Karena terlalu malas untuk menyebutkan nama satu persatu, kami menyebut diri kami dengan sebutan “milea”. Sebutan ini bermula ketika kami tidak sengaja membaca poster bertuliskan “Iqro’ Milea” yang ada di salah satu kelas di SMA kami. Tulisan dari poster tersebut kemudian menjadi nama group chat kami dan akhirnya kami sering menyebut diri kami dengan sebutan “milea”.

Lulus dari SMA tidak mengendorkan hubungan pertemanan kami. Walaupun kami harus berpisah untuk melanjutkan pendidikan kami masing-masing. Dua diantara kami harus pindah ke luar kota — yang satu pindah ke Semarang, yang satunya lagi melanjutkan pendidikannya di Bogor. Kemudian, delapan dari kami melanjutkan pendidikannya di UGM dan satu di UPN. Meski demikian, hubungan kami justru semakin dekat. Terima kasih social media, yang telah membuat kami tetap dekat meskipun kuliah di tempat yang berbeda.

Sejak memasuki dunia perkuliahan, kami tidak pernah bisa berkumpul dengan formasi lengkap. Meskipun banyak yang kuliah di UGM, kesibukan yang berbeda diantara kami membuat kami kesulitan untuk menentukan waktu berkumpul. Apalagi dua orang temanku yang di luar kota tidak bisa bolak-balik ke Jogja. Khususnya temanku yang kuliah di Bogor dengan segala peraturan kampusnya yang membuatnya kesulitan untuk pulang ke Jogja. Akhirnya ketika temanku yang ada di Bogor tersebut memiliki kesempatan untuk pulang, kami memutuskan untuk merencanakan dan meluangkan waktu agar dapat berkumpul dengan formasi lengkap. Temanku yang ada di Semarang akhirnya juga ikut pulang agar dapat berkumpul bersama.

Pada awal bulan Mei kemaren, tepatnya tanggal 5 Mei 2022, kami memutuskaan untuk mengadakan piknik kecil-kecilan di Candi Abang. Kami berangkat dengan dua mobil. Sayangnya semesta belum mengijinkan kami untuk dapat menghabiskan waktu bersama secara full-team. Paginya ketika menuju tempat berkumpul, aku dan temanku mengalami kecelakaan yang membuat motor temanku rusak parah. Saat itu, temanku mengebut dan tidak sempat mengerem ketika ada mobil yang puter balik di depan kita. Kejadian itu membuat temanku tidak diijinkan untuk melanjutkan perjalanan kami ke titik kumpul. Dengan berat hati akhirnya aku menuju ke titik kumpul tanpa temanku tersebut. Selain itu, ada temanku yang lain yang juga tidak dapat ikut berkumpul karena sedang ada di luar kota. Jadi dari sebelas hanya sembilan dari kami yang bisa berkumpul dan bersenang-senang di hari itu.

Candi Abang menjadi tempat yang tepat untuk perkumpulan kami. Tempatnya yang sepi ditambah dengan pemandangan yang indah adalah hal yang kami butuhkan. Yaa meskipun perlu effort untuk bisa melihat keindahan itu. Disana, kami pun menggelar tikar dan makanan-makanan yang telah kami bawa sambil duduk bersama. Sebenernya seperti apapun tempatnya tidakklah penting karena kita hanya butuh bertemu dengan satu sama lain dan saling menceritakan kehidupan kami yang mulai berbeda. Kita memilih Candi Abang hanya untuk dijadikan sebagai spot foto bersama. Biasanya kalau sudah mengobrol, kami lupa dengan waktu. Kami terlalu larut dengan obrolan kami yang penuh canda tawa. Akhirnya setelah foto-foto, kami melanjutkan obrolan kami di rumah salah satu dari kami.

Aku sangat suka menghabiskan waktu dengan mereka. Meskipun tidak dalam formasi lengkap, kami tetap dapat bersenang-senang bersama. Ternyata, jarak dan kesibukan yang selama ini membatasi kita untuk bertemu tidak membuayt kami canggung sama sekali. Ketika pertama kali bertemu setelah sekian lama, rasanya sama seperti bertemu di pagi hari ketika masih SMA. Biasa, tapi menyenangkan. Kehadiran mereka sangat berarti di dalam hidupku. Aku sangat senang melihat tawa dan raut bahagia yang terlukis di wajah mereka. Apalagi jika mereka tertawa karenaku. Mereka ini orang-orang hebat. Orang-orang kuat yang masih bisa bertahan sampai saat ini seberat apapun masalah yang mereka hadapi masing-masing. Bersama mereka, aku menjalani masa beranjak dewasa yang penuh lika-liku ini. Mereka adalah salah satu orang yang mendukungku untuk bisa sampai di titik ini. Aku berharap apapun keadaannya, dimanapun mereka, bersama siapapun, semoga mereka bisa selalu kuat menghadapi apapun yang ada di depan mereka. Semoga mereka selalu sehat dan selalu merasakan kebahagiaan yang nyata, bukan hanya sekedar menutupi luka mereka.

--

--

Trasty Chris Masjira

Akun kedua untuk melanjutkan tantangan #31harimenulis, akun yang satunya kena limit