Gimana sih rasanya jadi anak Ilkom?: Expectation vs Reality

Trasty Chris Masjira
3 min readMay 17, 2022

--

Bukan manusia namanya kalau hidup tanpa ekspektasi. Ekspektasi yang bikin kita semangat buat ngelakuin sesuatu. Tapi ekspektasi juga yang bisa ngehancurin semangat itu. Nyatanta, realita yang ada gak selalu sesuai sama ekspektasi kita. Nah kali ini, aku mau lebih bahas ekspektasi orang-orang tentang anak ilkom nih. Gak semua sih, mungkin yang sempet aku denger ajaa. Di sini aku bakal ngasi tau realita yang sebenarnya berdasarkan perspektif anak Ilkom reguler nih.

#1 Katanya, anak ilkom itu pasti ekstrovert

Hmm, kalau ‘pasti’ jelas salah ya. Anak Ilmu Komunikasi emang punya skill komunikasi yang baik, tapi gak semua dari kita itu ekstrovert. Banyak juga kok yang introvert. “Lah kalau introvert gimana cara dia ngomong sama orang banyak?” Berkomunikasi ga cuman lewat omongan doang kali, bisa juga kewat tulisan, video, design dan lain lain.

#2 Anak Ilkom biasanya pinter ngomong

Yaa bener sih. Karena kita belajar tentang komunikasi. Tapi yaa jangan langsung berekspektasi tinggi sama mahasiswa BARU Ilmu Komunikasi. Namanya juga baru masuk kuliah, wajar dong kalau belom pinter??

#3 Anak Ilkom tuh pada kaya-kaya (read: bawaannya Iphone, Ipad, Mac book, terus banyak yang bawa mobil)

Kalau dibilangin kaya sih, ya kita bilang AMIN aja lah yaa semoga begitu.. Oke, mungkin emang banyak dari kita yang pake produk apple, terus suka bawa mobil kaya yang orang-orang bilang. Tapi ya jangan menggeneralisasikan juga dong, anak Ilkom tuh buanyak. Banyak juga kok, yang biasa-biasa aja. Gatau aja kalian, kita di luar keren tapi kalau ditanya mau makan dimana, jawabannya seputar malatak, mm, atau wartai, terus nongkrongnya di ngopi-ngopi. Cari yang paling murahlah pokonya kalau bisa.

#4 Pergaulannya di Ilkom tuh ngeri, susah.

Ngeri gimana maksudnyaa??? Hmm yang kaya gini biasanya masih nyambung sama pandangan kalau anak Ilkom tuh pasti “kaya, hits, sombong”. Nyatanya engga juga kok. Kita bergaulnya biasa-biasa aja. Justru aku sendiri merasa anak Ilkom pergaulannya lebih gampang. Kaya, ga ada yang memandang latar belakang, fisik, circle, dan sebagainya. Orang-orang yang friendly bikin obrolannya jadi nyambung-nyambung aja sesama anak Ilkom.

#5 Anak Ilkom biasanya anak hits, gayanya nyentrik, terus pada keren-keren.

Well, kalau ini mungkin aku bisa bilang bener. Bukan hits yang gimana-gimana ya, tapi menurutku sendiri anak Ilkom emang gayanya pada trendy. Ya mungkin karena kita dituntut untuk terus update sama lingkungan sekitar, jadi gayanya juga ikut update menyesuaikan jaman. Apalagi lingkungan anak-anak Ilkom tuh sangat membebaskan kita buat berekspresi. NAH, tapikarena bebas itu tadi, ada juga kok yang gayanya biasa-biasa aja. Contohnya sesimpel pake kaos + celana jin + sendal. Jadi sekali lagi, gak bisa digeneralisasikan.

#6 Anak Ilkom tuh pada kreatif anaknya

Kalau yang satu ini aku harus bilang IYA, bener. Jadi kreatif emang salah satu keahlian yang biasanya dimiliki anak Ilkom. terbukti dari orang-orang di sekitarku yang super kreatif. Tapi ya balik lagi ke yang tadi, jangan berekspektasi tinggi sama maba, namanya juga masih belajar kan.

#7 Anak Ilkom mah santai-santai, kerjaannya haha hihi

HMMMM GimANa yAH… Awalnya aku kira juga gitu, sih. Tapi setelah jadi anak Ilkom UGM kok rasanya gAk juga?? Jujur aku sendiri gak ngerasa santai. Ya tapi kalau dibanding sama anak Saintek yang berusan sama laprak emang bisa dibilang lebih santai sih. Kadang ada saat saat hectic yang bikin kita kelimpungan, apalagi kalau ada deadline mepet mepet tuh. Kadang kita haha hihi bukan karena santai gaada beban, tapi karena udah ga sanggup (alay sih).

Nah mungkin itu dulu sih beberapa ekspektasi orang-orang tentang anak Ilkom. Mungkin bisa dibilang ekspektasi itu jadi streotip juga buat anak Ilkom. Tapi ya itu tadi, gak selalu sesuai sama realitanya. Jadi gausah minder, jadi anak Ilkom bukan berarti kamu harus memenuhi ekspektasi atau stereotip yang dikasih orang-orang. Kuncinya kalau mau bahagia jadi anak Ilkom cuma satu, udahlah jadi diri sendiri aja.

--

--

Trasty Chris Masjira

Akun kedua untuk melanjutkan tantangan #31harimenulis, akun yang satunya kena limit