UX Case Study : Aplikasi Krealogi
Pendahuluan
Krealogi adalah sebuah aplikasi untuk membantu UMKM dalam melakukan pencatatan transaksi. Aplikasi ini berusaha untuk menyajikan pencatatan transaksi yang lengkap dalam satu platform. Didalam perkembangan aplikasi ini masih banyak yang perlu dilakukan improvisasi baik sesuai permintaan dari pemiliki aplikasi ataupun dari sisi pengguna. Beberapa hal yang menjadi keinginan dari pemilik aplikasi yaitu adanya proses terintegrasi dengan transaksi marketplace dan sistem pelacakan kurir.
Obyektif
Didalam proses improvisasi aplikasi ini ada 4 hal yang menjadi tujuannnya yaitu sebagai berikut;
- Melakukan integrasi pencatatan transaksi antara manual dan marketplace.
- Mengintegrasikan sistem tracking dalam proses pengiriman
- Menambahkan menu tambah kontak, untuk mempermudah dalam pencatatan transaksi bagi customer.
- Menambahkan menu kirim pesan (chating) ke pelanggan.
Peran Dalam Tim
Sebagai UI/UX Designer kami bekerjasama dalam Tim. Bersama dengan 5 anggota Tim yang lain yaitu : Alma Verdiana, I Made Bharga Wiraguna, Firda Nur Arofah, Dede Syihabudin & Inggrid YRP. Dalam tim ini saya bertanggungjawab dalam melalukan design thinking yang diantaranya sebagai berikut;
- Penyusunan User Flow
- Penyusunan Wireframe
- Desain UI
- Prototyping
- Testing
Design Process
Dalam studi kasus ini kami menggunakan pendekatan design thingking karena kami mempertimbangkan aspek fleksibiltas, kebutuhan pengguna, penerapan teknologi serta kebutuhan bisnis. Proses pendekatan ini melalui beberapa tahapan sebagai berikut;
Empathize
Proses ini dijadikan sebagai langkah awal dalam proses pengumpulan informasi tentang aplikasi Krealogi. Informasi yang dikumpulkan baik dari referensi dari owner, dan melihat dari kebutuhan user serta uji coba mandiri penggunaan aplikasi.
Berdasarkan hasil pengamatan dan secondary research dapat ditemukan beberapa sisi kelemahan aplikasi Krealogi sehingga dapat dilakukan improvement.
Define
Menindaklanjuti dari proses empathize selanjutnya kami lakukan pemetaan (Define). Proses ini terdiri dari Paint Point Hingga Diagram Afinity.
Paint Point
Pada tahap define, kami mendapatkan pain points yang berkaitan dengan;
a. Akses biaya ongkos kirim belum ada
b. Pelacakan pengiriman belum ada
c. Daftar pelanggan belum optimal
d. Integrasi marketplace belum ada
e. Aplikasi belum user friendly
How-Might We
Kami menyimpulkan bahwa berdasarkan paint point maka kami membuat fitur catat pesanan yang user friendly. Termasuk didalamnya yitu membantu
a. membantu mengkalkulasi biaya ongkir,terintegrasi logistik
b. menghubungkan data dengan marketplace
c. membuat daftar pelanggan
Ideate
Pada tahap ini dibuat ide-ide solusi pada target tujuan. Selanjutnya, ide-ide solusi tersebut diklasifikasi dalam diagram prioritas, proses ini berdasarkan pada efek penggunaan dan usaha (effort) yang diperlukan untuk membuatnya. Proses ini dikumpulkan dari seluruh anggota Tim yang dikelompokan menjadi 1 bagian.
Solution Ideate
Pada tahap ini dilakukan pembentukan solution idea pada how might we utama kami terkait “Membuat fitur catat pesanan yang user friendly” . dengan solusi yaitu terkait
a. menampilkan biaya pengiriman, membuat pelacakan pengiriman
b. mengintegrasikan pesanan di marketplace ke daftar pesanan Krealogi, menghubungkan informasi barang marketplace
c. menyimpan daftar kontak pelanggan di fitur catat pesanan, membuat dashboard pelanggan, membuat fitur pesan
Diagram Afinity
Kami mengelompokan solusi yang dibagi menjadi 4 kategori yaitu;
a. Fitur Pesanan dan Pengiriman
b. Fitur Lacak Pengiriman
c. Fitur Dashboard dan Marketplace
d. Fitur Pesan
Prioritization Idea
Pada tahap ini kami melakukan prioritasi ide solusi yang akan kami implementasikan berdasarkan value dan effort nya. Kami memutuskan untuk memprioritaskan;
1. Membuat fitur pesanan dan pengiriman
2. Membuat fitur lacak pengiriman
3. Membuat integrasi marketplace pada fitur pesanan
Prototyping
Dalam tahap ini pembentukan fitur secara nyata dengan membuat Task Flow. Task Flow akan divisualisasi melalui pembuatan Wireframe. Selanjutnya, Wireframe akan dibuat menjadi sebuah desain antar-muka pengguna yang high-fidelity dan dibuat interaksi antar komponennya, sehingga menjadi sebuah rangkaian tampilan yang dapat diuji pada pengguna.
Task Flow
Wireframe
Pada tahap ini, dilakukan pembuatan outline struktur dan layout interface dalam versi low-fidelity berdasarkan user flow Fitur Pesanan yang telah dibuat. Layout tersebut juga disertai alur penghubungnya (wire).
Design System
Sebelum membuat UI Design maka diperlukan untuk membuat Design System sebagai panduan designer dalam pembuatan desain UI. Dalam design system terdapat 3 bagian yaitu atom, molecules, dan organism.
Tampilan Antar-Muka Pengguna
Prototyping
Pada tahap ini, dilakukan pembuatan layout interface dalam versi high-fidelity berdasarkan wireframe. Berikut contoh tampilan UI Design kami dan inovasi/ pembaruan dari tim kami pada beberapa fitur/ tampilan aplikasi, seperti daftar pesanan khusus dari marketplace, contoh daftar pesanan dari marketplace, menambah opsi lacak pengiriman barang, menambah opsi daftar pelanggan dalam alur tambah pesanan, menampilkan info berat dan ukuran barang yang telah dikalkulasi, menambah opsi bayar jasa kirim melalui emoney, redesign button “Ubah” pada produk pesanan, dan redesign Fitur Pesanan: dengan menambah “Jenis Pengiriman” dan “Jasa Kirim” dalam satu halaman.
Testing
Setelah dilakukan proses desain secara menyeluruh selanjutnya dilakukan ujicoba atau prototyping kepada pengguna aplikasi atau user research. User Research dilakukan dengan metode In-depth Interview dan Usability Testing pada prototype.
Dalam proses ini dilakukan pada 1 orang narasumber berusian 27 tahun beliau pelaku UMKM di Kota Bandung. Berdasarkan hasil In-depth Interview didapatkan hasil sebagai berikut;
Kesimpulan & Penutup
Setelah melalui proses design thinking yang lengkap akhirnya fitur baru dapat diterapkan dalam aplikasi Krealogi yaitu fitur Integrasi pesanan dengan marketplace, kirim pesan ke pelanggan, Integrasi sitem lacak kurir, dan penambahan kontak pelanggan.