Fear of Missing Out (FoMO) and Its Impact

Najwa T. Shihab
3 min readSep 28, 2023

--

Kita semua setuju bahwa internet dan teknologi terus mengalami pengembangan. Bahkan seluruh bidang kehidupan tak luput dengan kehadiran internet dan teknologi. Hadirnya internet dan teknologi menjadikan aktifitas atau pekerjaan manusia menjadi jauh lebih praktis. Sebagai contoh, apabila kita ingin mengirim pesan kepada seseorang, kita tidak lagi menggunakan surat, yang mana surat tersebut membutuhkan prangko, harus ditulis di atas kertas, harus dikirim lewat kantor pos, dan butuh berhari-hari untuk sampai di alamat yang dituju. Sangat tidak praktis, bukan?

Saat ini, media sosial bisa menjadi pilihan untuk bertukar informasi dengan praktis dan mudah. Media sosial juga membuat pertukaran informasi menjadi semakin menarik karena sosial media menawarkan banyak fitur sehingga pertukaran informasi tidak monoton hanya menggunakan pesan, namun bisa juga dengan menggunakan foto atau video yang kita unggah dalam media sosial, bahkan kita juga bisa memberikan informasi terkini lewat siaran langsung. Tak bisa dipunggiri bahwa dengan beragam fitur yang disediakan ini banyak sekali orang-orang yang gemar menggunakan media sosial sehingga informasi yang dipublikasi menjadi lebih beragam dan arus pertukarannya menjadi sangat cepat.

Semakin banyak informasi baru yang diterima para pengguna, semakin banyak pula pengaruhnya dalam kehidupan. Akhir-akhir ini media sosial tengah ramai membahas tentang fenomena Fear of Missing Out atau yang kerap disebut dengan FoMO. FoMO didefinisikan sebagai keadaan dimana kita merasa ketakukan akan kehilangan momen penting yang ditandai dengan adanya keinginan untuk terus mengikuti trend yang ada lalu mengunggahnya pada media sosial dan apabila trend tersebut tidak diikuti, maka seseorang akan merasa tertinggal. Beberapa orang yang mengalami FoMO akan terobsesi dengan unggahan dan status orang lain dan selalu ingin membagikan dan eksis dalam segala hal yang mereka lakukan. Sehingga hal juga membuat orang yang mengalaminya akan terus berada pada jejaring sosial.

Menurut Abel, Buff, dan Burr dalam Akbar et al. 2019, seseorang yang mungkin mengalami FoMO mengalami beberapa gejala, seperti: sulit untuk melepaskan diri dari smartphone, merasa gelisah dan cemas ketika tidak mengecek media sosial, merasa penting untuk berkomunikasi dengan teman di internet daripada dengan teman di dunia nyata, merasa antusias dengan postingan atau status orang lain di media sosial, dan selalu ingin menampilkan diri mereka sendiri di media sosial.

Fenomena FoMO ini umumnya terjadi kepada anak muda dan semakin hari juga semakin meluas sehingga fenomena ini menarik untuk dibahas atau bahkan dilakukan penelitian-penelitian mengenai FoMO dan pengaruhnya dalam kehidupan. Anak muda yang mengalami FoMO tidak hanya takut ketinggalan trend, namun juga sejaga memposting hal-hal palsu dan memaksakan sesuatu hanya karena menganggap hal itu update. Akibatnya, banyak informasi yang dibagikan di media sosial yang palsu atau tidak sesuai dengan realita. Hal ini tentu akan mempengaruhi kehidupan sosial anak muda baik dalam media sosial maupun di dunia nyata.

Kini sosial media memiliki dua sisi yang berbeda. Pada sisi satu, sosial media memberi kemudahan bagi para penggunanya untuk berkomunikasi di manapun dan kapanpun. Namun pada sisi yang lain, sosial media menjadikan penggunanya addicted dan memunculkan fenomena buruk seperti FoMO. Jadi sebagai pengguna sosial media, hendaklah bijaksana dalam memproduksi dan mengonsumsi informasi. “Media Social is Fake” itu benar adanya.

Saya setuju bahwa media sosial adalah tempat yang tepat untuk mengekspresikan diri, karena memang untuk itu sosial media dibuat. Sejalan dengan hal tersebut, kita juga perlu memperhatikan etika dan dampak dalam menggunakan media sosial agar kita termasuk orang-orang yang bijaksana dalam bermedia sosial dan jauh dari skandal haha. Be smart, peeps!

DAFTAR PUSTAKA

Utami, P. D., & Aviani, Y. I. (2021). HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN FEAR OF MISSING OUT (Fomo) Remaja Pengguna Instagram. Jurnal Pendidkan Tambusai Universitas Negeri Padang, 5(1), 177–185

Akbar, R. S., Aulya, A., Psari, A. A., & Sofia, L. (2019). Ketakutan Akan Kehilangan Momen (FoMo) Pada Remaja Kota Samarinda. Psikostudia : Jurnal Psikologi, 7(2), 38. https://doi.org/10.30872/psikostudia.v7i2.2404

--

--