Not a First Place But, You’re My Number #1 In My Heart.

lani
2 min readNov 13, 2021

Tak semua hal harus ada diurutan pertama, yang penting kamu telah berusaha semaksimal mungkin.

Perempuan dengan dress itu menghampiri mereka. Orang yang pertama kali ia peluk adalah ibunya. Seseorang yang akhirnya datang ke acara contestnya, walaupun yang terakhir. Dia yang tak begitu mengetahui progress anaknya selama ini secara langsung.

Ibu dari anak itu hanya mengetahuinya lewat Kheira sendiri, ataupun guru lesnya itu. Apalagi ayahnya, orang paling sibuk menurut Kheira. Tapi ia senang akhirnya bisa berkumpul lengkap setelah berabad-abad.

Lastly, Kala. Lelaki yang mungkin baru beberapa tahun ada dihidupnya. Orang paling kuat katanya, orang yang memotivasi dirinya untuk menjadi lebih baik.

“Congrats, princess.”

“Why princess?”

“Gak tau.”

“Jangan bosen kalo aku setiap hari bakal ngomong makasih ke kamu, makasih ya.”

Lelaki itu terkekeh. Diusapnya rambut itu dengan halus, senyuman manis dengan tatapan dalam sambil mendengarkan perempuan itu mengoceh. Perempuan itu tak pernah kehabisan topik.

“I have something for you, ra”

Sebuah bucket berisikan bunga itu ia berikan kepadanya. “Here, take it.” seru nya.

“Oh my god!!! SO PREETTTYYYYYY.” diciumnya harum bunga itu.

“Kak as i said, jangan bosen ya. Thankyou.”

Ia mendekati perlahan dan memeluknya dengan tulus.

“Sorry i couldn’t win the first place, maaf.”

“Why you say sorry? you’re doing great today!!!”

“Aku merasa bersalah garagara kita selama ini latihan tapi aku belom menangin juara satu.”

“Stop it. Jangan kaya gitu. Appreciate yourself. You’re doing your best, udah menang kok!! more than enough Kheira,”

Kheira merasa bersalah padanya, waktu yang dia gunakan selama ini sia sia. Dia tak mendapatkan juara satu. Kheira tak apa apa jika dia tak menang, bahkan masuk 3 besar pun sudah cukup baginya namun, ia takut lelaki itu kecewa padanya.

Dihari ulang tahunnya, banyak sekali hal yang berubah dari tahun tahun sebelumnya. Damar sudah menjadi bagian keluarganya lagi, ditambah lagi, dia telah menemukan perempuan yang tepat.

Digenggamnya tangan perempuan itu dengan perlahan. Membawa tangan itu ke bibir Kala. Sebuah kiss mendarat di tangannya. Perempuan itu terkekeh.

Semua orang telah meninggalkan ruangan itu, hanya tersisa dua insan yang sedang menikmati waktunya berdua. Sebuah lagu tak sengaja terputar ditengah-tengah keheningan itu.

Menyatukan kedua hidungnya masing masing dengan senyuman kecil dan berkata,

“Not a first place but, you’re my number one in my heart, Kheira.”

Fur elise,

End

--

--