Azan: Panggilan bagi Kaum Muslim

safinaism
3 min readJun 1, 2024

--

Azan untuk apa?

Sepemahamanku dulu, azan itu untuk menandakan waktu shalat udah masuk. semacam signal atau alarm gitu, “Udah bisa shalat nih, udah waktunya”. Tapi ternyata bukan sebatas itu. Boleh jadi memang bukan itu maksud dari azan. Kenapa? Aku akan jelaskan.

Photo by Masjid Pogung Raya on Unsplash

Aku menuliskan ini setelah membaca buku The Great of Two Umars karya Fuad Abdurrahman (2016) pada subbab “Umar dan Asal Mula Azan”. Mari kita bahas apa yang aku tahu terkait azan pertama kalinya sebelum baca buku ini. Yang aku tau azan dikumandangkan pertama kali oleh Bilal. Anehnya, aku gak pernah tau kapan azan dikumandangkan pertama kali, aku gak pernah dapat informasi tentang detail kapan dan dalam rangka apa waktu itu azan akhirnya dikumandangkan (atau pernah tau tapi lupa), meski gak tau, ada gambaran di otakku kalau azan tu pertama kali dikumandangkan bilal pas Fathu Makkah di atas kakbah pertanda kemenangan kaum muslimin. Ini karena aku nonton film animasi keren Bila: A New Breed of Hero. Keliru banget kan salah ingatnya ckck. Astaghfirullah.

Pas di Madinahlah azan dikumandangkan pertama kali. Ketika waktu shalat udah tiba umat islam kan pada tahu dan sadar tu, (pada masa itu ya) mereka langung berkumpul untuk shalat berjamaah tanpa ada panggilan shalat. Rasulullah ingin memakai terompet seperti orang Yahudi untuk memanggil kaum muslim. Namun, beliau tidak menyukai terompet. Lalu ada yang mengusulkan untuk pakai lonceng sebagai penanda tiba waktu shalat seperti orang Nasrani. Untuk membuat lonceng itu, Umar diberi tugas untuk membeli kayu. Saat itu Umar sedang tidur di rumahnya. Setelah bangun dan tahu tentang rencana memakai lonceng tersebut, ia berkata. “Jangan gunakan lonceng, tetapi untuk shalat serukan azan!”.

Awalnya aku berniat untuk menceritakan secara ringkas cerita tentang azan yang ditulis pada buku tersebut, tapi rasanya gak sreg jadi untuk selanjutnya mari aku tuliskan saja paragraf lengkap di buku itu biar lebih pas aja. Jadi lanjutan kisahnya:

Esoknya, Umar pergi menemui Rasulullah memberitahukan mimpinya. “Ya Rasulullah, semalam aku seperti bermimpi tentang laki-laki berpakaian hijau lewat di depanku membawa lonceng. Aku bertanya kepadanya, ‘Hai hamba Allah, apakah lonceng itu akan kaujual?’ Orang itu balik bertanya, ‘Memangnya ingin kaugunakan untuk apa?’ ‘Sebagai panggilan shalat,’ jawabku. Maukah aku tunjukkan yang lebih baik daripada itu?’ tanyanya lagi. Kemudian, ia menyebutkan kepadaku lafal azan.

Rasulullah lalu menyuruh Bilal dan ia menyerukan azan dengan lafal tersebut. Umar di rumahnya mendengar suara azan itu, ia keluar menemui Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, demi Yang mengutus Anda dengan sebenarnya, aku bermimpi seperti itu.”

Sejak saat itu, suara azan bergema di Madinah setiap hari lima kali, dan menjadi semacam penegasan bahwa kaum muslim kini telah unggul.

Begitu kisahnya. Jadi azan itu bukan sekadar penanda atau alarm bahwa waktu shalat udah masuk aja, lebih dari itu azan adalah seruan bagi kaum muslim untuk datang berkumpul ke masjid melaksanakan shalat berjamaah ketika masuk waktunya. Kisah ini sama-sama jadi reminder untuk kita semua, bagi yang masih sama seperti penulis dalam memaknai azan, mari kita perbarui lagi sudut pandang kita terkait azan. Kalau umat islam paham maksud azan, gak akan ada yang shalatnya masih di penghujung waktu, eh udah mepet waktu ashar nih, baru shalat Zuhur. Eh, masih ada kerjaan, masih ada rapat ini, bentar. Kalau kita udah bener-bener paham sebenarnya seruan azan itu untuk apa, terutama bagi yang laki-laki nih, masjid tu gak akan pernah sepi. Selalu rame cuyh lima waktu.

Bismillah, insyaaAllah, biiznillah, kita bisa, harus bisa. Begitu dengar azan cuss shalat, yang laki-laki langsung ke masjid. Barakallahu fiikum. Aku tutup tulisan ini dengan nasihat dari Ustadzah Dr. Sh. Haifaa Younis, semoga Allah merahmati beliau.

“Prayer as an obligation or prayer as a privilege? Only 10% of the Ummah pray their fardh prayers on time, and then we ask why the Ummah is in a frightening condition? How many of you know people who pray every prayer on time without missing any prayer. This statistic should shake us to our core.”

--

--