Kapan tulisanku layak?

safinaism
1 min readJun 9, 2024

--

Pertanyaan itu terus berpendar-pendar di dalam benakku sejak dulu. Sebagai remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan aku meyakini masih banyak problematika hidup yang masih belum bisa aku pahami apalagi selesaikan. Atas dasar itulah aku selalu meragukan tulisanku. Bagaimana bisa aku membagikan sesuatu kepada orang lain, jika diri sendiri saja masih terombang-ambing?

*Bertanya pada rumput yang bergoyang

Menulis rasanya seperti keluar dari zona nyaman. Proses menulis memaksaku untuk berpikir dan berpikir. Tidak hanya disaat mengetik tulisannya, namun juga setelah tulisan itu dibagikan. Apakah aku telah menuliskan hal yang benar? Apakah aku menuliskan hal-hal yang tidak perlu? Apakah caraku bercerita aneh? Setelah membaca ini apa yang mereka pikirkan tentangku?

Itulah sedikit gambaran mengenai apa yang kurasakan ketika menulis. Menulis itu susah, dari segala aspek. Segala hormat buat para penulis di luar sana.

Namun, hal-hal tidak berguna yang aku rasakan tersebut tidak akan membuatku berhenti menulis. Aku yakin ini salah satu lika-liku perjalan hidup yang meski saat ini rasanya asem, di masa depan mungkin akan terasa manis saat dikenang.

Teruslah menulis, dah itu aja.

--

--