Aku sedang asyik rebahan ketika adikku masuk ke kamar dan duduk di meja belajarku yang berantakan, sementara aku sibuk membaca buku yang baru saja aku pinjam di e-librabry beberapa menit yang lalu. Dia merapikan mejaku. Dia susun berjejer sticky note berbagai warna yang bertebaran, dia susun stoples kue lebaran yang aku selundupkan dari ruang tengah, dia masukkan bunga-bunga pinus yang aku pungut dari hutan wisata saat libur lebaran kemarin ke dalam kotak pensil, dia ambil earphoneku yang tergeletak di lantai lalu meletakkannya ke dalam boks kertas di sebelah sticky note yang berjejer tadi, tak lupa dia atur figur papercraft Steve yang kami buat saat Ramadhan kemarin. Setelah selesai, bukannya berkata, “Lihat sudah rapi, kan.” Dia malah memamerkan figur Steve yang barusan dia ubah posisinya. Aku bangun untuk melihat kemudian iseng menanyakan apa yang dilakukan si Steve berniat ingin tahu apa yang dipikirkannya. Namun dia hanya tersenyum dan menjawab, “Ntah…”
Aku kembali tenggelam dalam bacaanku dan baru sadar mejaku sudah rapi keesokan paginya. How ignorant i am but, semoga ente selalu dalam penjagaan Allah akhii. Dunia sekarang makin ngeri aja, mari kita berjuang sama-sama.
