Di kantin
Semua teman Bible sudah datang. Tapi kata Bas ada yang belum datang? Hahh sudah lah ngapain di pikirin…
Bas duduk di antara Us dan Job. Job yang selalu manja ke Bas mengharuskan mereka untuk selalu menempel. Disamping Us Bible yang selalu merangkul pundak Biu. Di depan mereka ada Jeff, Pong, dan Kak Tong. Jangan lupakan di pojok dekat Jeff ada Mile dan Natta yang selalu bermesraan tidak tahu tempat.
Us POV :
Makanan sudah datang. Sambil kami menghabiskan makan, kami juga bertukar canda satu sama lain. Teman-teman Bible tidak henti hentinya menjahili Biu. Mereka selalu bertanya kepada Biu. “Lo kenapa mau sama Bible?” “Lo di pelet ya sama Bible?”
Rasanya iri tapi gue gak bisa berbuat apa-apa ya kan?
Hanya tawa dan senyuman yang bisa gue kasih lihat ke mereka semua. Mereka semua gak harus tau apa yang gue rasain. Kalau Biu bisa tahu perasaan gue, gue yakin dia pasti gak enak sama gue.
Us POV End-
Sampai pada saatnya, Mile berceletuk.
“Biibb… Biibb gue kira lo jadiannya sama Us. Tiba-tiba sama si Biu emang jodoh gak akan kemana dah.”
“Duhh Mile gue bilangg, Dia tuh masih belum move on dari crush nya yang lama.” Jawab Bible meledek dan langsung Us berikan injakan ke kakinya.
“Bercanda Uss elahh. Cari pacar makanya, biaar gak sama gue muluu.” Jawab Bible sambil mengusakkan rambut Us dengan jarak wajah mereka yang hampir dekat.
“Udah ih Biib, terserah Us mau kaya gimana… Lagian kalau dia cepet-cepet dapet pacar.. terus di sakitin kamu mau tanggung jawab?” Timpal Biu yang sekarang merespon obrolan mereka.
“Gak lah ngapain tanggung jawab, kan sekarang tanggung jawab aku kamu.” Jawab Bible santai sambil mencolek dagu Biu.
Final Us tidak kuat. Ia mengangkat tubuhnya ke samping Kak Tong yang masih kosong.
“Mau kemana Us?” Tanya Bas khawatir.
“Ettt pindahh tempat anyingg, bucin mulu gak kuat gue.”
“Yeuu luu.. baru jadian nih gue makanya bucin.”
“Oh kirain mau kemana….”
Bas itu dari tadi sudah bertukar kode dengan Job. Job yang mengerti hanya geleng kepala melihat tingkah temannya, Bible. Bagaimana tidak? Job dan Bas sudah mengetahui perasaan Us, tapi mereka hanya bisa terdiam melihat wajah cantik Us dengan senyuman. Yang mereka tahu bahwa senyuman itu hanyalah untuk menutupi segala kesedihannya saja.
