Dia

buna uchan
2 min readOct 23, 2022

--

Kalau kata orang melupakan seseorang itu berhasil ketika tidak saling bertemu. Banyak orang juga bilang, “Gue udah lupa. Gak tau deh kalau pas ketemu lagi.”

Seseorang menepuk bahu JJ dari belakang. JJ memutar tubuhnya dan fokus utamanya jatuh pada seseorang yang menepuk bahunya barusan. Melihat it, US juga ikut memutar tubuhnya.

“Hai Jee! Apa kabar? Duh bawa siapa nih..” Tanya seseorang itu.

“Baik! Lo gimana ca? Kenalin US temen deket gue.” Jawab JJ sambil memberikan kode untuk US agar segera memperkenalkan diri.

“Baikk kok!! Duh gue kangen sama lo! Rambut lo seperti biasa selalu di tata rapih kalau ada pertemuan kaya gini.”

Waktu seakan lama memperhatikan JJ yang sangat akrab dengan wanita di depannya. US yang bosen dengan hal itu meminta izin pada JJ untuk jalan-jalan sebentar sambil mengambil makanan.

“Jee gue mau ambil cake dulu yaa.”

“Iya jangan lama-lama yaa..” jawab JJ dan entah mengapa tangannya spontan mengusak rambutnya US.

— Perjalanan Pulang —

Sepanjang jalan, pandangan JJ hanya terfokus pada jalanan sekitar. Tak ada perbincangan diantara keduanya.

Sampai dimana US memberanikan diri untuk membuka pembicaraan diantara mereka berdua.

“Deket banget ya sama cewe tadi? Keliatannya akrab banget diantara rekan rekan yang lain.”

“Haha.. sebenernya dia bukan rekannya Papa. Lebih tepatnya adalah dia anak dari rekan Papa. Si keisha juga mantan gue kalau lu mau tau.”

“Oh pantes kayanya lo ngobrol santai banget, sampe punya nama panggil yang lain ya?”

“Hahaha iya udah kebiasa manggil dia ‘Ica’ jadi susah di ubah. Fyi dia juga sama pacarnya tadi. Mangkanya gue minta temenin lo biar gue ga sendiri banget.” Ucap JJ.

“Jadi lo ngajak gue buat pajangan biar lo gak malu?” Jawab US dengan nada yang sedikit kesal.

“Gakkk!!! Sumpah nggak begitu US. Papa juga nyuruh gue kok sumpahh. Lagian gue juga kesel karena dia suka sombong karena punya pacar. Selalu memamerkan”

“Tapi tadi gak keliatan keselnya tuh? Malah keliatan seneng banget ketemu Keisha.”

--

--