buna uchan
2 min readAug 22, 2022

--

Ojol atau driver taxi?

Us yang sudah selesai dengan segala urusannya. Urusannya hanya membutuhkan waktu 30 menit dan ia langsung keluar dari Butik. Ia mengeluarkan telefon genggamnya untuk segera memesan Ojek Online. Sampai ketika-
“TIINN” Suara klakson dari arah parkiran butik. Us tidak bodoh dan tidak sepelupa itu. Itu mobil milik Jj. Us berfikir, “ngapain Jeje masih disini?”
Us perlahan menghampiri mobil Jj.
“Je?”
“Udah selesai? Cepet masuk.”
“Udah tadi cuma dikit yang harus di cek. Hah nggak usah gue pulang naik ojek aja.”
“naik Us. Ngapain gue parkir disini kalau akhirnya lo pulang naik ojek.”
“Lo nungguin gue?”
“Nungguin tukang sapu di jalan noh, pulang bareng gue.”
“Serius je..kalau gaak gue beneran gapapa naik ojol atau pesen taksi online.”
“Naik gak?! gue ojol lu hari ini walaupun pake mobil.”
Us hanya mengangguk. Please Us tidak enak sama Jj yang selalu ia repotkan.

Setelah Jj melewati kemacetan jalanan. Sampailah mereka ke rumah Us.
“Jeee makasih banyak udah gue repotin hari ini yaa. Lo jangan lupa istirahat. Maaf sekali lagi gue ngerepotin dan ngebuang waktu lu cuma buat nungguin gue tadi di butik.”
“sama-sama, santai aja.”
Us yang sudah membuka pintu mobilnya, langsung berhenti kala tiba-tiba,
“Kalau lo cemburu sama seseorang dan gak memungkin kan untuk bicara. Mending lo pergi dari sana. “
“Terus, lo jambak aja rambutnya Bible kalau kalimat dia udah keterlaluan.”
Us merespon dengan kaget namun tak menjawab apa-apa. Fikirannya-
“Kok JJ bisa tau? Kok JJ bisa ngomong gitu?”
Setelah itu, JJ langsung menancap gas nya.

--

--