Kelebihan dan Kekurangan NFT Sebagai Aset Digital
Oleh: Kencana Bayuaji, S.E.
Kehadiran teknologi blockchain memunculkan tren berupa non-fungible token (NFT) sebagai aset digital baru. NFT adalah aset di gital yang mewakili berbagai macam barang berwujud dan tidak berwujud yang memiliki keunikan.
Saat ini Non Fungible Token (NFT) semakin menjadi tren di Indonesia. Sebab, NFT bisa menjadi instrumen menarik yang bisa mendigitalisasi aset karya seni atau lainnya. Pemanfaatan NFT juga semakin luas dan bisa masuk ke berbagai aset komoditas yang memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat.
NFT juga mirip dengan aset crypto yang dapat diperjualbelikan sehingga bisa berpeluang menjadi investasi di sistem blockchain.
Pembeda uang crypto dengan NFT yakni pada limitasinya. Jika uang crypto berupa koin yang diperdagangkan dengan jumlah tertentu, sedangkan NFT merupakan nilai karya seni digital dengan jumlah terbatas dibandingkan crypto. Tentu saja, pemiliknya mendapatkan eksklusivitas tersendiri terhadap karya seni digital yang dimiliki.
Meskipun NFT tengah melambung namun, seorang investor aset kripto harus tetap menjaga kehati-hatian dalam mengelola portfolionya agar tidak terjerumus dan kehilangan nilai investasinya.
Jika tetap berminat mengoleksi NFT, maka investor harus membeli NFT seni digital bermutu tinggi, dengan cara memastikan rekam jejak dari seniman pembuatnya, dan pihak yang menjadi perantara dan kurator karya digital tersebut.
Agar investor berhati-hati dan teliti jika tetap berminat mengoleksi NFT. Lakukan riset sebelum memutuskan berinvestasi di asset kripto manapun. Hal tersebut setidaknya akan memberikan pandangan yang luas tentang plus minus sebuat aset kripto sebelum memutuskan untuk mengoleksinya.
Penjualan NFT mengalami peningkatan signifikan di kuartal III 2021. Nilai transaksi yang dicatat menembus delapan kali lipat dibandingkan kuartal II 2021. Semula US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun melonjak hingga US$ 10,7 miliar atau sekitar Rp 152 triliun.
Pemanfaatan NFT kini semakin luas dan bisa masuk ke dalam berbagai aset komoditas sehingga membuatnya semakin fleksibel. NFT juga dikenal sebagai salah satu crypto yang bisa memiliki banyak manfaat ke berbagai industri, di antaranya pertanian. Hal ini membuktikan, NFT tak hanya bermanfaat buat pemiliknya, namun memiliki implikasi positif untuk kemajuan bangsa.
Lalu, bagaimana NFT membantu kesejahteraan petani? melalui Hara Token, pihaknya membuktikan bahwa blockchain bisa bermanfaat untuk kepentingan sosial. Dari Hara Token, sekitar 20% pendapatan dari NFT digunakan untuk membantu petani jahe dan keluarganya. Caranya, token yang ada di Hara Token dikembangkan untuk mendukung pertukaran data berbasis blockchain untuk sektor pertanian dan pangan.
Data-data yang dikumpulkan akan disimpan dalam database, lalu dienkripsi dengan sistem blockchain yang dapat ditinjau dan diakses oleh para petani.
Ada lima kategori data yang Hara punya agar bisa digunakan para pengguna. Di antaranya data umum (identitas dan latar belakang petani), data geo tagging, data aktivitas sektor pertanian, data yang terkait dengan ekologi dan terkait pasar, harga, hingga, transaksi hasil panen.
Hara mengklaim kalau data-data yang mereka kumpulkan bisa dimanfaatkan sektor dan industri lain untuk memenuhi target tertentu. Sebagai contoh, lembaga keuangan yang ingin memberikan pinjaman usaha kepada petani. Dalam hal ini adalah para petani jahe yang berusaha menghasilkan jahe lokal terbaik dengan harga yang kompetitif di pasaran.
Kelebihan NFT Sebagai Aset Digital
1. NFT Terbilang Unik dan Bisa Dikoneksi
Secara tidak langsung penggunaan NFT sebagai satu aset digital terbaru bisa memberi keunikan hingga dapat dikoleksi sebagai satu objek digital. Bahkan NFT sendiri dikenal sebagai satu-satunya aset digital yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda sendiri untuk menyimpannya.
2. NFT Tidak bisa Dihapus
Tidak hanya karakter NFT yang tengah populer saat ini, namun NFT sendiri tidak dapat dihapus, dihancurkan ataupun direkayasa. Dalam hal ini sebagai satu aset digital tentu saja memberi perhitungan tepat untuk bisa dipilih sebagai sumber aset digital dan metode pembayaran digital.
3. Cenderung Cepat Naik Karena Masih Langka
Kelangkaan ketersediaan NFT saat ini juga menjadi satu instrumen penting kenapa banyak kalangan ingin mendapat aset digital satu ini. Dalam hal ini kelangkaan pada satu aset digital langsung berdampak pada permintaan dan akhirnya dipakai sebagai satu nilai objek digital.
4. NFT Tidak Dapat Ditukarkan
Bukan hanya tidak bisa dihapus, akan tetapi NFT sendiri juga tidak dapat ditukarkan dan akhirnya menjadi salah satu potensi besar untuk dijadikan satu instrumen terbaik dalam menjangkau aset digital jauh lebih efektif dan memberi profit besar.
5. Memiliki Sistem Smart Contract
Banyak hal penting dimana Anda perlu mencoba seperti apa penggunaan dari aset digital NFT. Pada dasarnya sistem smart contract dari NFT ini juga dipakai secara langsung untuk mendapatkan opsi tepat dalam mengembangkan satu instrumen dari pengembangan NFT sebagai aset digital.
Kelemahan NFT:
- NFT Tidak Dapat Dibagi ke Nilai Kecil
Hingga sekarang ada perhitungan tepat dimana kekurangan dari NFT sendiri adalah tidak dapat dibagi menjadi nilai lebih kecil. Sehingga Anda perlu membayar secara penuh hingga akhirnya diperhitungkan sebagai modal tepat untuk menjangkau segala level dari penggunaan NFT sebagai instrumen investasi dan aset digital.
2. NFT Masih Bisa Dicuri
Dari aspek keamanan ternyata NFT sendiri masih bisa dicuri. Karena itu peluang kebocoran data marketplace kemudian potensi adanya pencurian aset digital masih cukup tinggi.
3. NFT Tidak Ramah Pengguna
NFT sendiri masih kurang efektif dan kurang ramah bagi pengguna. Dalam hal ini Anda bisa melihat secara langsung bagaimana kategori pasar spekulatif yang belum memasukan NFT.