Membayang Peluk

Soe
2 min readAug 30, 2023

--

Keduanya dalam keadaan sadar, ketika merajut kasih satu sama lain. Seolah membutakan mata, menulikan telinga Jaemin dan Renjun masih melanjutkan kasih keduanya.

Jaemin dan cintanya adalah anugerah bagi Renjun, yang dari segala bentuk dan sisi hidupnya tak memiliki keuntungan. Maka dengan segala kenekatan ia cinta sang kasihnya itu.

Hingga suatu malam, di Paris ketika keduanya sedang berliburan. Ibu Jaemin datang ditengah jam makan malam. Duduk diantara dua adam yang bawa megah perasaan.

“Mamah kasih kamu waktu, sampai habisnya liburan kalian. Setelah itu, Renjun tolong jauhi anak saya.” Ucap Mamah Jaemin, yang beranjak setelahnya.

Jaemin pandangi kekasihnya, masih terlihat tenang. Bahkan tak berubah ria mukanya.

“Aku ngga nyangka, kalo harus lepasin kamu secepat ini..” Ucap Renjun tanpa membalas pandangan Jaemin.

“Sayang, kamu mau nyerah?” Tanya Jaemin.

Renjun menggeleng. Ia tak ingin menyerah, tapi dia tak ingin juga hancurkan kehidupan sempurna Jaemin.

“Kalau kamu sama aku, hancur sempurnamu. Sedih Mamahmu, pecah keluargamu, kamu hilang semuanya. Tapi kalau hilangnya aku dari kamu, ngga akan lama sedihmu, ngga akan lama hancurmu. Jadi pelan kamu ikhlasin aku, oke?” Terang Renjun berikan usapan pada tangan Jaemin.

Keduanya berpisah 2 hari setelahnya. Putus hubungan keduanya, namun siapa sangka kalau Mamah Jaemin diam-diam datangi Renjun. Meminta maaf karena paksa anak lanangnya berpisah dengan sang kecintaan membuat keluarganya hancur lebur.

“Mah.. Aku ga salah kan buat Jaemin balik ke Mamah.. Itu mau Mamah.. Seolah ga ada badai, Mamah minta aku balikan?.. Aku ga semurah itu buat dibolak-balik hatinya..” Tegas Renjun kemudian meninggalkan Mamah Jaemin.

Hari dimana hidupnya berubah adalah sekarang. Dengan tangannya yang diapit Haechan, keduanya berjalan anggun menuju altar.

Telah sakral keduanya berjalan, menuju penghormatan atas bertalinya kasih mereka. Renjun dan Haechan menikah.

Mereka bahagia, hingga tanpa sadar Jaemin ada disana berserta lukanya yang tak kunjung reda.

--

--