Mengatasi “tidak ada ide” dengan Memahami Konsep Ide

Kang Tisna
4 min readNov 24, 2022

--

Di sini saya tidak akan membahas filsafat. Saya mencoba menggali makna ide dengan tujuan agar tidak ada lagi kata “tidak ada ide” ketika hendak menulis.

Saya suka bertanya-tanya setelah membaca tulisan penulis-penulis hebat. Penulis-penulis yang sudah malang-melintang di dunia kepenulisan. Tere Liye, Kang Maman, Renald Kesali, Asma Nadia dan lain-lain.

Dari mana mereka mendapatkan semua ide yang mereka tulis itu?

Nampaknya, mereka mendapatkan ide itu, seperti memetik buah yang pohon tidak terlalu tinggi. Mudah dijangkau. Tinggal petik begitu saja. Sementara bagi sebagian orang, untuk membuat satu paragraf pun masih terasa sulit. Mungkinkah ada sesuatu yang salah dalam memahami ide?

Barangkali saja, tulisan saya ini bisa membantu.

Apa itu ide?

Cara mengatasi “tidak ada ide” dengan memahami konsep ide
Cara Mengatasi “tidak ada ide” dengan memahami konsep ide

Ide. Kata yang terdiri dari 3 huruf. Nampak sederhana, tapi sulit untuk menguraikan maknanya.

Mungkin semua orang tau atau sering dengar kata ini, tapi saya yakin sedikit yang mampu menguraikannya. Termasuk saya.

Saya browsing sana-sini untuk mencari makna dan definisi tentang kata “ide” ini. Tapi, belum menemukan yang pas bagi saya.

Sampai, saya menemukan sebuah video di youtube yang berjudul “Belajar Menulis — MEMBONGKAR IDE — Fahd Pahdepie”. Menurut saya, video ini menarik. Oleh karena itu, saya memutuskan menontonnya sampai habis.

Jika dihitung, mungkin lebih dari 5 kali putaran saya menonton video itu. Agar benar-benar saya sampai pada pemahaman tentang ide itu.

Hingga akhirnya, saya sedikit mendapatkan sesuatu yang saya cari, yaitu menemukan makna ide. Itulah yang akan share kali ini.

Jika penasaran, silakan tonton videonya di sini.

Memahami ide itu penting untuk bagi seorang penulis.

Saya pernah mengalami dimana saat ingin sekali menulis tapi kesulitan untuk menemukan topik. Saya merasa “tidak ada ide”. Kepala saya seperti kosong. Tidak ada sesuatu pun yang bisa saya tuangkan ke dalam tulisan.

Aneh memang. Saya rasa ini tidak mungkin. Saya belajar hampir setiap hari. Tapi, ketika hendak menulis selalu macet.

Saya pikir, ada sesuatu yang salah. Dan, akhirnya saya menemukan dan menyadari kesalahan itu.

Apa itu?

Pemahaman tentang ide. Itulah masalahnya.

Sangat sulit bagi saya untuk membuat tulisan sepanjang ini sebelum memahami tentang ide. Jangankan untuk minimal 500 kata, dua paragrah pun saya masih terseok-seok.

Jika ada orang yang bilang “tidak ada ide”, itu mustahil. Yang ada hanya kurangnya pemahaman tentang ide itu sendiri.

Ide ada dimana-mana. Benda di sekililing kita, itu merupakan ide.

Laptop, gelas, meja, lampu, hujan, badai dan lain sebagainya. Perhatikan dan pikirkan. Itu semua berasal dari ide. Dan, bisa menjadi ide baru bila diperhatikan dan dipikirkan secara sungguh-sungguh.

Ok, balik lagi ke persoalan, apa itu ide?

Mungkin ada banyak definisi tentang ide yang ditinjau dari segi bahasa atau kajian filsafat. Di sini saya akan mengacu pada segi bahas.

Berikut adalah beberapa definisi tentang ide yang diambil dari kamus oxford.

  • A thought or suggestion as to a possible of action
  • The aim or purpose
  • Concept or mental expression

Berikut penjelasan untuk tiap-tiap definisi.

A thought or suggestion as to a possible course of action

Menurutu definis yang ini, ide itu adalah pikiran atau saran untuk sesuatu yang mendorong pada tindakan yang mungkin atau sesuatu tindaka yang bisa dilakukan. Bukan ngawang-ngawang atau tidak masuk akal.

Contoh. Di forum pemograman, saya kadang suka greget melihat member yang sedikit-dikit tanya. Terlihat seperti tidak mau mikir. Mereka tidak sadar bahwa sebenarnya jawabannya tidak jauh-jauh. Ada di depan mata.

Saya mengira mereka ini tidak mengerti bahasa inggris. Sehingga, ada pesan error di depan mata, mereka tetap tidak mengerti. Oleh karena itu, saya membuat sebuah tulisan tentang pentingnya bahasa inggris bagi programer.

Contoh lain. Misalnya ada teman yang sedang kebingungan memutuskan untuk belajar bahasa pemograman. Yang ini bagus, dan itu juga bagus.

Dengan persoalan tersebut, kita bisa menyarankan agar fokus pada apa yang menjadi permasalahannya saat ini. Dari sinilah, sebuah topik tentang menentukan bahasa pemograman yang cocok untuk pemula lahir. Dan, itu dinamakan ide.

The aim or purpose

Di definisi yang kedua, ide itu adalah maksud atau tujuan. Sesuatu yang disebut ide harus mengandung maksud atau tujuan.

Contoh. Saya ingin mengajari anak saya berhitung. Itu adalah maksud dan tujuannya. Caranya? bisa apapun. Dan, salah satu cara itu bisa disebut ide.

Misal, menyusun materi, mengatur jadwal, mengatur strategi pembejalaran agar tidak membosankan, dan membuat animasi sebagai alat peraga. Ini semua adalah ide.

Contoh lain. Misalnya, saya ingin membuat notifikasi via whatsapp.

Saya sudah menetapkan tujuan, yaitu membuat notifikasi via whatsapp. Selanjutnya, yang harus saya lakukan adalah mencari cara untuk sampai pada tujuan tersebut. Baca dokumentasi whatsup. Melakukan experiment dan lain sebagainya. Itulah ide.

Semua uraian tersebut sangat bisa menjadi sebuah tulisan.

Concept or mental expression

Konsep!, ya ide itu ternyata berasal dari konsep.

Konsep itu adalah sesuatu bisa penamaan terhadap sesuatu. Misal ibu. Ia merupakan konsep seorang wanita yang pernah melahirkan, merawat anak, atau yang usianya lebih dari 30 tahun.

Barista. Ini juga merupakan sebuah konsep. Ia adalah sebutan untuk orang yang mahir dalam membuat kopi.

Kalimat selanjutanya adalah ide itu mental expression.

Manusia itu selalu bereaksi terhadap sesuatu yang membuatnya kagum, heran, sedih, marah, atau diliputi tanda tanya. Reaksinya itu bisa sedikit atau banyak, bergerak atau tidak bergerak, terlihat atau tidak terlihat. Bergantung pada kepribadiannya masing-masing.

Misal, ada orang yang bertanya tentang “coding itu lebih bagus pake mac atau windows?”.

Beberapa saat setelah membaca itu, di dalam pikiran saya ingin sekali merespon. Saya ingin menjelaskan bahwa code yang baik itu tidak bergantung pada mechine yang kita gunakan. Kualitas kode itu ditentukan oleh banyak faktor. Oleh karena itu, saya menulis tentang kualitas kode. Di sana saya menjelaskan tentang karakteriskan coding yang bagus.

Dengan tiga definis tersebut, sedikit banyak membuka wawasan tentang ide. Tidak ada lagi ada kata “tidak ada ide”. Mungkin, yang jadi masalah adalah bagaimana mengailnya. Ide itu dimana-mana. Tidak terbatas. Seperti alam semesta.

Rasa-rasanya, setelah memahami kata ini, menuliskan 500 kata itu bukan sesuatu yang berat dan susah.

Kata yang mungkin sering dianggap sepele, tapi memberikan dampak yang begitu luar biasa kalau bisa memahaminya. Terutama, bagi seorang penulis pemula seperti saya.

--

--