Physical layer dan Contohnya

kartika nirwana
4 min readMar 31, 2020

--

Physical layer termasuk kedalam OSI layer. OSI layer disebut open system interconnection atau model OSI tujuh layer. Lembaga yang mempublikasikan model OSI adalah International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984.

Model OSI dapat digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer. Model OSI ini dikembangkan setelah teknologi jaringan komputer hadir diantara kita. Perlu dipahami bahwa model OSI bukanlah sebuah protokol. Protokol adalah sekumpulan aturan yang digunakan pada komunikasi data, contoh protokol antara lain TCP/IP, IPX, netBIOS, PPP, AppleTalk dan sebagainya.

TCP/IP Model dan OSI Model

Model OSI membagi berbagai fungsi Network menjadi tujuh lapisan. Ketujuh layer tersebut yaitu:
1. Physical
2. Data Link
3. Network
4. Transport
5. Session
6. Presentation
7. Application
Itulah beberapa pengenalan tentang OSI layer sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai Physical layer.

Physical layer masuk kedalam kategori lower layers yang dikelompokkan sebagai data flow layers. Ia adalah layer paling bawah dari layer-layer model OSI. Ia berisi standard-standard untuk Menghubungkan komputer kepada media transmisi yang sesungguhnya. Karakteristik dari lapisan Physical layer adalah yang menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah melalui medium fisik. Berikut 3 Contoh dari Physical Layer:

1. KABEL UTP

UTP merupakan kependekan dari Unshielded Twisted Pair, yang merupakan jenis kabel yang banyak digunakan pada jaringan LAN dan jaringan kabel. Memiliki harga yang murah dan ekonomis, namun terkadang masih sering mengalami gangguan terhadap sinyal frekuensi radio. Kecepatan transfer data berkisar antara 10 hingga 100 Mbps, dengan panjang maksimum 100 meter

Kelebihan:

  • Memiliki harga yang murah dan ekonomis
  • Mudah dalam instalasi, karena kabel hanya terdiri dari 4 pilinan serta pelindung yang tak seberapa tebal
  • Mudah dalam pengerjaan crimping kabel, karena diameternya yang kecil, maka membuat kabel ini cocok dengan konektor RJ 45 merk apapun
  • Paling sering digunakan oleh teknisi-teknisi jaringan diluar sana yang benyak kita temui, baik dalam instalasi jaringan/outdoor karena kualitas kabel UTP saat ini sudah mulai banyak diperhitungkan

Kekurangan:

  • Kabel ini tak kuat menahan interference (gangguan yang bersumber dari luar, seperti arus listrik, cuaca dsb)
  • Karena sifatnya yang lentur dan mudah terkelupas membuat kabel ini tak cocok untuk daerah geografis yang luas serta medan yang agak berat karena sulit untuk bertahan dengan kondisi yang demikian
  • Tak bisa diterapkan dalam instalasi jarak jauh, maksimal 100 m. Karena dari pengalaman saya, kabel STP mampu ditarik hingga 150 m dari node ke client tanpa mengalami loss sedikitpun, sedangkan kabel UTP sudah pasti tak dapat melakukan hal yang demikian

Solusi:

  • Untuk instalasi jarak jauh, dapat menggunakan jenis kabel yang lain sprti coaxial atau Fiber Optic (Tergantung kebutuhan dan Budget)
  • Menggunakan kabel STP untuk installasi outdor, kabel STP ini terbilang kuat untuk menangani gangguan arus listrik, cuaca dll.

2. Kabel STP

Shielded twisted pair (STP) adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi.

Kelebihan:

  • Lapisan alumunium foil yang terdapat pada kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair), membuat kabel ini lebih baik ketahanannya terhadap adanya gangguan interferensi elektromagnetik.
  • Kabel jaringan STP ini memiliki bentuk perlindungan serta antisipasi dari tekukan kabel.
  • Performa atau dari segi kemampuan kabel STP dalam menghantarkan suatu data dinilai cukup baik.

Kekurangan:

  • Atenuasi yang dihasilkan oleh Kabel STP ini berpotensi meningkat di dalam frekuensi yang tinggi.
  • Keseimbangan dari Kabel STP ini berpotensi menurun di dalam frekuensi yang tinggi juga bisa berdampak kepada timbulnya suatu crosstalk dan sinyal noise.
  • Harga kabel jaringan STP ini memiliki harga yang cukup mahal
  • Jarak dari jangkauan kabel jaringan STP hanyalah sekitar 100 meter saja.
  • Terdapat kemungkinan jika kabel ini bisa dengan mudah disadap.
  • Kabel jaringan STP ini tidak bisa digunakan dengan jarak yang lebih jauh tanpa adanya bantuan yang berasal dari perangkat penguat sinyal, repeater.
  • Instalasi dari kabel STP ini cukup sulit, terlebih mengingat material isolator yang cukup tebal serta keras, sehingga di saat proses crimping bisa menyebabkan lecet pada tangan apabila kita tidak berhati-hati.
  • Material kabel jaringan STP ini cukup kaku serta tebal sehingga membuatnya menjadi kurang fleksibel, meskipun pada dasarnya memang kabel STP ini memiliki perlindungan lebih apabila kabel tersebut harus ditekuk.

Solusi :

  • Menggunakan kabel jaringan yang berjenis Coaxial yang mampu hingga 500 M.
  • menggunakan kabel UTP yang memiliki harga yang cukup murah daripada kabel STP

3. NIC (Network Interface Card)

NIC merupakan sebuah perngkat keras jaringan, yang secara fisik berbentuk seperti sebuah kartu ekspansi, yang memungkinkan setiap komputer dapat terhubung dengan suatu jaringan dengan menggunakan kabel jaringan

Kelebihan :

  • Mudah dijalankan/dipasang
  • tidak terpengaruh oleh panjang kabel
  • Murah.
  • Jaringan lebih stabil karena langsung terhubung dengan switch/router

kekurangan :

  • Lebih repot jika kita membutuhkan koneksi internet di publik area
  • membutuhkan kabel penghubung

solusi:

menggunakan adapter wifi

referensi: https://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/physical-layer-jaringan-komputer

--

--