CTRL+ A Sontoloyo

Kavierwihtell
2 min readApr 28, 2024

--

Saya tolol.

Menulis di situs langsung dengan program autosave yang realtime. Gonta-ganti judul dan… puff. Hilang.

Dari sini saya belajar, mungkin beberapa menit yang lalu saya menulis dengan api ritual. “Pokoknya hari ini harus menulis lagi.”

Dan sekarang saya menulis dengan api korek sni. “Apapun yang tadi ditulis udah terhapus, penulis ya nulis lagi.”

Sekarang saya bukan penulis-penulis sekali. Hanya ingin mengeluh neurotik dan keren di mata saya pribadi.

Sebelumnya saya menulis dengan data, tiga sampai empat jendela dengan ragam artikel dan istilah. Mencoba menulis ilmiah dan cerdas, tapi bukan rezeki hari ini. Hari ini saya mau bacot aja.

CTRL+ A adalah hal yang tidak selamanya baik. Lebih general, hal-hal yang mempersingkat tidak selamanya baik. Tapi karena waktu adalah satuan yang paling mahal di dunia ini, maka menyingkat adalah cara yang paling sering dipakai untuk mensiasati nya.

Oh ya, tujuh hari ini komitmen saya untuk tidak bersosial media (whatsapp dan juga instagram) sudah dimulai. Banyak koreksi untuk mensiasati kegiatan ini untuk menjadi rutin.

Untuk whatsapp saya sudah bisa mendorong orang-orang lama untuk berkomunikasi hanya berlangsung di hari sabtu. Sementara orang-orang baru tetap menyambung dengan pemberitahuan saya akan transisi secara perlahan.

Untuk instagram saya masih mengintip dengan rata-rata 3 menit per hari kecuali Sabtu. Ini masih dalam pertimbangan apakah Minggu juga bisa menjadi hari libur untuk bebas bersosial media dan selama hari kerja tidak ada toleransi sedikitpun untuk mengintip atau sebalikya.

Rutinitas baru ini tercanang supaya saya bisa menghargai dunia nyata dan momen yang tidak bisa terulang. Saya ingin menyentuh 30 dengan bukan menjadi warga internet. Perjalanan akan panjang dan harus dimulai dari sekarang.

Yah kan jadi curhat aja. Salah pencet memang memancing hal-hal acak.

Sudah yaa.. besok saya kembali lagi. Dadah

--

--

Kavierwihtell

Lahir dari tangisan doa perempuan muda Tumbuh dengan bualan sinting laki-laki tua Diindahkan oleh senyuman kudus gadis belia - F. Light Retarded