Kak Axel …

𝐊𝐞𝐧
2 min readNov 16, 2021

Axel berjalan cepat. Tidak, lebih tepatnya berlari. Selepas membaca pesan dari Haga tadi yang ia pikirkan hanyalah bagaimana keadaan Jester sekarang. Sebenarnya apa yang terjadi?

Beberapa menit yang lalu Jester masih bersamanya. Mebahas konflik diantara mereka. Namun sekarang Axel justru mendapati presensi Jester tengah adu mulut bersama Haga di depan penginapan.

Axel tau bahwa Jester tidak akan pernah membuat perkara tanpa penyebab. Tapi kali ini kenapa? Axel belum pernah melihat Jester se emosional ini.

Axel nyaris melangkah mendekat ketika tangannya ditahan oleh seseorang.

Menoleh dan mendapati presensi seseorang yang tidak terlalu asing kini mendekat dan berbisik lirih pada Axel. “Gue Gabriel kak, temennya Jester. Gue minta tolong lo bantuin Jester. Mamanya jatuh di kamar mandi. Cuma, dari tadi dia gamau bilang karena gamau dikasihani. Makanya sampai debat gitu”

Axel menghela nafas, mengangguk samar dan mulai berjalan mendekati Jester.

Tanpa permisi Axel menarik tangan Jester kuat. Membuat atensi Jester teralihkan menatap Axel dengan tatapan menuntut.

“Haga, gue anter Jester pulang. Gue yang tanggung jawab ke guru ntar”

Singkat, namun mampu membuat Jester maupun Haga membeku.

“Axel?” Tanya Haga.

Axel hanya menepuk pundak Haga dua kali “Nanti gue ceritain”

Sementata Jester kini hanya diam ketika Axel dengan paksa dan sedikit kasar menarik tangan dan membawanya menuju parkiran motor.

Jester berusaha melepaskan tautan tangan tersebut, tapi Axel kelewat kuat.

“Lepas kak!”

Axel menoleh menatap Jester “Gue tau lo benci gue. Tapi biarin kali ini gue bantu lo. Gaada waktu buat debat”

Jester berdecih “Gue bisa sendiri”

“Selama ada gue, gue gabakalan biarin lo sendiri”

Perdebatan mereka berhenti disitu karena kemudian Axel mulai menyalakan mesin motor dan memasangkan helm pada kepala Jester.

Axel hanya berucap “Arahin gue, Gue gatau rumah sakit mama lo dimana”

Kemudian membuat Jester benar-benar melunak dan menduduki jok belakang motor yang Axel kendarai.

Ah Kak Axel, Kak Axel nya benar-benar kembali…

--

--