Sobekneferu, Firaun Wanita Pertama Mesir Kuno
Kita nyaris terus mengayalkan firaun menjadi orang pria. Beberapa nama seperti Tutankhamun, Ramses, serta Amenhotep ramai kedengar menjadi orang pria yang mengusai daerah Mesir Kuno. Telah jadi soal yang wajar pada sejumlah peradaban untuk geser andil wanita, tak kecuali Mesir. Nama Sobekneferu pada akhirnya jarang-jarang didengarkan menjadi penguasa Mesir yang cukup punya akibat selama waktu pemerintahannya.
Penguasa-penguasa kemudian punya peran besar hapus akibat Sobekneferu dalam kekuasaan Mesir. Biarpun waktu pemerintahannya terhitung singkat yaitu kurang dari 4 tahun, Sobekneferu punya hak mutlak atas kuasanya. Apa yang dapat kulik dari Sobekneferu ini? Yok kita baca sama di sini.
1. Nama Sobekneferu kuat kaintannya dengan Dewa Sobek
Sobekneferu atau yang meiliki makna “Kecantikan Sobek” memerintah Mesir di 1760–1756 SM. Dia adalah penguasa paling akhir dari Dinasti keduabelas Mesir Kuno yang memerintah nyaris dua zaman lama waktunya dimulai dari 1938 SM sampai 1756 SM. Dalam mitologi Mesir Kuno Dewa Sobek dideskripsikan menjadi figur dewa bekerpala buaya.
Waktu pengangkatannya menjadi firaun, Sobekneferu menjalankan upacara pemberian nama tradisi serta dikasih lima nama sama yang dipakai firaun, serta dia memutuskan dewa berkepala buaya, yaitu Dewa Sobek.
Dewa Sobek dipercaya menjadi pembuat Sungai Nil serta kerap dipautkan kesuburan. Bangsa Mesir mempersembahkan Dewa Sobek untuk memperoleh pelindungan dari bahaya yang diakibatkan oleh Sungai Nil atau kesuburan dari Sungai Nil. Sobekneferu lantas jadi penguasa pertama-tama yang dijumpai terjalin dengan Dewa Sobek.
Baca Juga : Memiliki Jaminan Jackpot Hanya Bisa Kamu Temukan Di Mantap168 Mainkan Dan Buktikan Sendiri Sekarang Juga!
2. Gantikan si saudara laki laki yang udah meninggal dunia awal kalinya
Ayah Sobekneferu adalah Amenemhat III. Dijumpai Sobekneferu punya saudara laki laki serta wanita. Seusai ayahnya wafat tahta diberikan di saudara laki laki yaitu Amenemhat IV. Isu katakan Amenemhat IV kecuali menjadi saudara laki laki Sobekneferu pun adalah suaminya, akan tetapi tak terdapat bukti kongkrit yang memberi dukungan teori ini.
Saudari Sobekneferu namanya Neferuptah wafat waktu Amenemhet III jadi Firaun. Mengarah Britannica, seusai mangkatnya Amenemhat IV kekuasaan sebelumnya sempat kosong sebentar, karena tak ada pewaris. Akan tetapi menurut pertalian ikatan darah, Sobekneferu adalah yang sangat dekat dengan takhta. Karena itu dia lantas gantikan saudara laki lakinya untuk isi kekosongan melangkah ke pucuk kekuasaan.
3. Banyak claim menjadi Firaun Pertama dari faksi lain
Claim pertama hadir dari Merytneith (dinasti ke-1). Mengarah The Collector, Merytneith yakni istri Djet serta jadi wakil putranya yang kecil. Biarpun ini memberikan kewenangan memerintah, itu tak serius bikin penguasa dengan haknya sendiri serta diangkat dengan cara sah menjadi Firaun, seperti Sobekneferu.
Setelah itu, claim lain berasal Khentkaues I (Dinasti keempat). Pada pintu kuburannya yang berada pada Giza terukir sebuah prasasti yang bisa dialih bahasa menjadi “Ibu dari Dua Raja” atau “Raja serta Ibu Raja”. Seperti Merytneith, kemungkinan ia memerintah sewaktu putranya, Sahure, masih tetap sangat muda untuk pimpin. Dari daftar penguasa Mesir kekinian lantas tak masukkan Khentkaues menjadi firaun.
Lawan lain untuk gelar firaun wanita pertama dijumpai dalam catatan lama yang dicatat oleh sejarawan Mesir Manetho. Ia katakan orang wanita namanya Nitokris. Sebelumnya, banyak sarjana Mesir Kuno menerka nama tersebut pastinya punya orang ratu agung. Sayang, waktu pembuatan di bagian papirus yang keliru tempat udah mengungkap jika nama itu yakni sisi dari gelar raja laki laki Siptah. Sampai pada akhirnya, salah satu yang punya bukti amat terang menjadi firaun wanita pertama yakni Sobekneferu.
4. Kerap gunakan atribut laki laki
Rasanya betul-betul sukar jadi orang pimpinan wanita di tengan lingkungan patriarki yang kuat. Dalam patung-patungnya, Sobekneferu dideskripsikan dalam bebatan pertanda kebesaran kerajaan komplet sama yang digunakan raja laki laki. Tidak sekedar patung, dalam lukisan lantas, Sobekneferu ditunjukkan memakai gaun perlindungan serta rok pria, serta di lukisan lain, memakai jubah untuk laki laki.
Di lain waktu, Sobekneferu pun gunakan atribut wanita dalam titelnya. Beberapa intelektual berasumsi jika dengan kenakan pakaian laki laki menjadi kebesarannya, dia berupaya menyelamatkan kekuasaannya dari beberapa orang yang mempersoalkan pemerintahannya menjadi wanita.bBeberapa intelektual lainnya berasumsi jika Sobekneferu lihat tipe kelaminnya menjadi soal yang malu-maluin serta berupaya sembunyikannya.
5. Tidak dikenali dengan cara pastinya tempat kuburannya
Sobekneferu disebut meluaskan kompleks penguburan Amenemhat III di Hawara serta memperhatikan tugas pembangunan di Herakleopolis Magna. Sayang, tempat penguburan Sobekneferu tidak dikenali dengan cara pastinya. Sebagian orang berasumsi jika barangkali ada di dalam kompleks piramida yang dibikin Sobekneferu serta Amenemhat IV di Mazghuna. Akan tetapi tak terdapat bukti dari claim ini. Pendapatkan lain katakan Sobekneferu memutuskan web-site yang dekat sama kompleks piramida Amenemhat III di Dahshur. Ini bisa dipicu kurang kajian seterusnya serta dalam tentang figur firaun wanita pertama ini.
Biarpun waktu kekuasaannya termasuk singkat, Sobekneferu jadi figur bersejarah menjadi firaun paling akhir dari dinasti keduabelas Mesir Kuno. Peningkatan Sobekneferu ke tahta Mesir adalah soal yang masih tidak pernah terjadi awal kalinya. Ini dibebakan karena wanita jarang-jarang diberi ijin untuk duduk di singgasana, lantaran Firaun adalah ikon dewa laki laki. Kultur patriarti yang kuat itu juga tak menggoyangkan Sobekneferu untuk pimpin.