UX Case Study: Krealogi -Simple CRM

ketutmurdiana
6 min readSep 28, 2022

--

Disclaimer : Hasil karya ini merupakan bagian dari Professional Academy Digital Talent Scholarship PROA DTS UI/UX Design Batch 3–2022 Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Skilvul serta Krealogi sebagai Challenge Partner.

Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi yang terus menerus membuat hampir semua aspek kehidupan bergantung terhadap teknologi. Salah satunya adalah Krealogi yang dikembangkan oleh Du Anya merupakan bagian dari revolusi plafon digital untuk UMKM Indonesia.

Kralogi adalah sebuah aplikasi yang menawarkan kemudahan dalam pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan manajemen pesanan, produksi, persediaan sampai pengiriman melalui aplikasi ramah pengguna untuk membantu para pelaku usaha.

Dalam perkembangannya berbagai kendala ditemukan diantaranya pengguna masih bingung dan sulit dalam menggunakan aplikasi karena tampilan antarmuka aplikasi yang tidak user friendly. Selain itu fitur yang belum tersedian seperti :

  1. Simple CRM (Customer Relationship Management)
  2. Cash Flow dan Performa
  3. Integration with Logistic and Marketplace

Sebagai pelaku usaha untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mendapatkan pelanggan agar mereka merasa puas terhadap layanan yang diberikan, saya dan tim memilih untuk mengembangkan fitur Simple CRM (Customer Relationship Management) sebagai challenge partner yang diberikan oleh Krealogi.

Objektif

  • Penambahan Kontak dan WhatsApp Messenger
  • Layanan Komplain

Peran dalam Tim

Dalam pembuatan challenge partner yang diberikan oleh Krealogi saya tidak sendiri, berkolaborasi dengan 2 anggota tim yaitu Rizaldy Ramadhan dan Trinandha Yudha Ismoyo. Sebagai UX Designer saya dan time bertanggung jawab:

  1. Melakukan Design Thinking: Empathize — Secondary Research
  2. Mempraktikkan proses Define & Ideate dari hasil Secondary Research
  3. Membuat User Flow dan Wireframe sesuai dengan hasil Define & Ideate
  4. Membuat UI Styleguide — Atom dan UI Design Aplikasi yang digunakan
  5. Pembuatan UI Design dan melanjutkannya ke proses Prototyping

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Mengapa? Karena merupakan lima solus terbaik yang dilakukan untuk melakukan pendekatan pada pengguna dalam mengembangkan pemahaman dari perancangan produk atau layanan serta mengetahui dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik.

Gambar: Design Thinking ( eurib.net/design-thinking )

1 — Empathize

Empathize merupakan tahap yang pertama dalam metode Design Thinking yang saya dan tim lakukan. Proses ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan dan kebutuhan pengguna terhadap aplikasi Krealogi.

Kami juaga melakukan Secondary Research untuk mengumpulkan data-data yang dibuat menjadi sebuah Pain Poin dimana sumberya diperoleh melalui Feedback User di App Store/Play Store dari aplikasi Krealogi, Competitor Analysis, dan Resume Rekaman Sesi AMA Dengan Challenge Partner Krealogi.

2 — Define

Dari beberapa hasil Pain Poin yang sudah dikumpulkan, selanjutnya bagaimana menginterpretasikan data-data yang sudah terkumpul untuk bisa dibuatkan solusi atas pemecahan masalah dengan menuliskan dikertas sticky notes dengan metode HMW (How Might We)

3 — Ideate

Memasuki tahap ini dalah proses melakukan Ideate, tujuannya adalah untuk menghasilkan sejumlah besar ide yang kemudian dapat disaring dan dipilih menjadi yang terbaik.

Selanjutnya Affinity Diagram, dimana ide solusi dikelompokkan kedalam sebuah diagram untuk mengategorikan dan mengidentifikas tingkat prioritas untuk setiap ide yang dihasilkan.

Dalam Prioritization idea , solusi ide mana yang menjadi prioritas untuk segera direalisasikan terlebih dahulu sesuai dengan perencanaan waktu.

4 — Prototyping

Prototyping merupakan proses membuat sebuah ide solusi yang sudah ditentukan sebelumnya menjadi lebih berwujud atau terlihat menyerupai hasil sebenarnya. Dalam pembuatan Prototyping ada beberapa tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  • User flow merupakan langkah atau tahapan yang dilakukan oleh pengguna dari awal hingga akhir untuk dapat menjalankan suatu fungsi atau fitur. Ada dua fitur yang kami buat sebagai gambaran proses alur yang dilewati oleh pengguna.
  • Wireframe merupakan sebuah blueprint atau skema dari kerangka yang dapat memberikan gambaran kasar dari setiap halaman.
  • UI Style Guide dibilang yang paling penting dalam proses UI Desain karena terdiri dari kumpulan modular semua elemen. Didalamnya terdiri dari beberapa komponen seperti Color Style, Text Style, Button, Navigation Menu, dan Icon.
  • UI Design merupakan tampilan interface atau visual yang dirancang memberikan pengalaman menyenangkan pada user atau pengguna atas sebuah produk atau aplikasi.
  • Prototype ialah sebuah penggabungan dari rancangan design interface yang dibuat sebelumnya dari hasil tampilan, sampel, atau model dengan tujuan pengujian konsep atau proses kerja dari apa yang telah dibuat.

5 — Testing

Sebagai indikator keberhasilan dari sebuah proses yang dilakukan, kami dan tim melakukan pengujian untuk mengidentifikasi, kebutuhan, dan kesulitan dari para pengguna. Kami melakukan wanancara dengan Bapak Tio Putra pada hari Senin Tgl 26 September 2022 melalui video conference pada aplikasi Zoom.

Selain mengajukan beberapa pertanyaan tidak lupa kami meminta untuk menguji Prototype dan menanyakan tentang tingkat SEQ ( Single Ease Question) kepada responden untuk memberikan nilai di antara skala 1–7 pada tiap menu yang di jalankan.

Berikut ini adalah hasil User Research dari wawancara yang dilakukan dengan responden kami.

Dari hasil wawancara yang kami lakukan responden meras cukup puas, karena tidak menemukan kendala dalam menjalankan aplikasi. Responden kami juga mengatakan bahwa fitur komplain ini sangat membantu jika terjadi kendala didalam aplikasi. Dari segi tampilan juga sudah menarik, namun beberapa masukan yang diberikan kepada kami sangat membantu untuk perbaikan Iterasi Desain selanjutnya.

Kesimpulan

Berdasarkan data tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan fitur Komplain dan Chat WA sangat membantu pengguna dalam menyampaikan permasalah atas kendala yang dihadapi ketika menggunakan aplikasi dan melakukan interaksi dengan pelanggan di Aplikasi Krealogi.

Rekomendasi Selanjutnya

Sebagai rekomendasi selanjutnya diharapkan aplikasi Krealogi tidak hanya memudahkan pengguna dalam sistem pencatatan transaksi bagi UMKM di Indonesai, tetapi bagaimana caranya dengan data catatan transaksi yang dilakukan bisa didorong untuk mendapatkan penghargaan atau reward berupa bantuan modal usaha.

Kami menyadari hasil karya yang kami kerjakan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu kami menerima dengan sepenuh hati segala masukan baik berupa kritik maupun saran untuk perbaikan ditahap selanjutnya. Tidaklupa kami mengucapak terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari semua pihak yang telah membantu sehingga kegiatan yang dilakukan Professional Academy Digital Talent Scholarship PROA DTS UI/UX Design Batch 3–2022 Kementerian Komunikasi dan Informatika, Skilvul serta Krealogi sebagai Challenge Partner ini kami bisa salesaikan dengan tepat waktu.

Terima kasih.

--

--