Pembuatan Taman TOGA di Balai Desa Kutosari

Kezia Dyah
2 min readFeb 14, 2024

--

Tanaman Obat Keluarga (TOGA), yang sering disebut sebagai apotek hidup, merupakan kegiatan menanam tanaman obat di halaman rumah atau pekarangan sebagai langkah antisipatif untuk pencegahan dan pengobatan mandiri dengan memanfaatkan tanaman obat yang ada. Tanaman obat itu sendiri merujuk pada tanaman yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan atau sebagian sebagai obat, bahan, atau ramuan obat. Keberagaman tanaman obat di Indonesia sangat melimpah, menciptakan kesempatan besar untuk mengembangkan solusi kesehatan berbasis tanaman obat yang khas Indonesia.

Pembuatan taman toga dengan memperbanyak tumbuhan obat dan memanfaatkan barang bekas merupakan langkah yang kreatif dan berkelanjutan dalam mempromosikan kesehatan dan penggunaan sumber daya secara bijaksana. Prosesnya dapat dimulai dengan identifikasi area yang cocok untuk pembuatan taman toga, baik di lingkungan sekolah, komunitas, atau tempat umum lainnya. Kemudian, tumbuhan obat yang memiliki manfaat kesehatan dapat ditanam dalam taman tersebut, seperti jahe, kunyit, sambiloto, dan sebagainya.

Selanjutnya, barang bekas seperti botol plastik bekas, ban bekas, atau pot-pot bekas dapat dimanfaatkan sebagai wadah tanam untuk menanam tumbuhan obat. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik dan limbah, tetapi juga mengurangi biaya pembuatan taman. Selain itu, pemanfaatan barang bekas dapat menjadi kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang praktik daur ulang dan penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab.

Selama pembuatan taman toga, penting untuk melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat, termasuk anak-anak, remaja, orang tua, dan warga lainnya. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat belajar tentang pentingnya penggunaan tumbuhan obat tradisional untuk kesehatan, serta bagaimana cara merawat taman dengan benar. Selain itu, taman toga juga dapat menjadi tempat untuk kegiatan edukasi dan promosi kesehatan, seperti pelatihan penggunaan tumbuhan obat dan demonstrasi pengolahan herbal.

Dengan demikian, pembuatan taman toga dengan memperbanyak tumbuhan obat dan memanfaatkan barang bekas tidak hanya memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental melalui akses yang mudah terhadap tumbuhan obat, tetapi juga mendukung kesadaran lingkungan dan pembelajaran tentang keberlanjutan bagi masyarakat setempat.

--

--