Jenis-Jenis Cuaca dan Iklim

Khairuddin Kh
2 min readSep 16, 2016
Cuaca

Jenis-jenis atau macam-macam cuaca dan iklim terhadap di masing-masing lokasi tergantung jangka periode tertentu pula. Transformasi kondisi udara di sekeliling kita dipengaruhi musim yang berubah dalam bulan tertentu per tahunnya. Ilmu yang mengkaji cuaca yakni meteorology.

Ada beberapa cuaca yang terbentuk di bumi ini, diantaranya yaitu:

1. Cuaca Cerah
Cuaca Cemerlang adalah matahari bersinar jernih dan udara terasa segar atau tidak begitu terasa panas. Pada dasarnya, hujan tidak akan turun saat cuaca benderang. Angin bertiup semilir. Ketika siang hari, terlihat awan yang bertumpuk tipis, seperti kapas yang berwarna putih bersih. Saat matahari muncu dan tenggelam, tampak warna merah dan kuning cerah. Saat malam hari, tampak bintang tersebar di langit.

2. Cuaca Panas
Udara terasa kering saat cuaca kering. Alasan yang menimbulkan udara kering adalah sinar matahari. Ketika tengah hari, cahaya matahari jauh tegak lurus ke bumi sehingga terasa kering menusuk.

Ketinggian juga memicu udara di suatu daerah terasa panas. Semakin tinggi suatu daerah, temperatur udaranya semakin turun. Inilah kenapa, temperatur di lokasi landai terasa panas, akan tetapi di rangkaian gunung terasa dingin.

3. Cuaca Berawan
Ketika langit terlihat beberapa awan, kondisi hal seperti ini dinamakan cuaca mendung. Cahaya matahari tidak begitu terasa panas sebab tersangkut oleh awan.

Sejumlah awan bisa bergerombol sehingga akan terlahir awan yang gede. Awan besar itu bisa berubah menjadi mendung. Apabila posisi di sekelilingnya mendukung, mendung dapat berubah menjadi hujan.

4. Cuaca Sejuk
Suatu daerah mengalami cuaca sejuk apabila humiditas udara tinggi, angin bertiup cepat, dan suhu udara rendah.

5. Cuaca Hujan
Hujan bersumber dari udara yang mengandung uap air. Uap air terbentuk karena adanya pemanasan matahari terhadap air di permukaan bumi, seperti air kolam, air danau, air laut dan air sungai. Udara tersebut naik ke atas dan menciptakan awan.

Semakin ke atas, suhu uap air menjadi semakin merosot. Saat menjangkau temperatur tertentu, uap air akan mengembun menjadi titik-titik air. Titi- titik air berubah menjadi tetesan air. Semakin lama tetes-tetes air, makin berat dan kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.

Hujan yang turun dengan lebat biasanya disertai angin kencang, yakni angin kencang disertai guruh dan kilat. Badai dapat menimbulkan keburukan fatal di bumi.

6. Cuaca Berangin
Angin bergerak kuat sehingga melarikan benda-benda ringan yang dilaluinya. Apabila angin bergerak sangat lebat, pohon dan wisma akan ambruk. Kecepatan angin dapat diukur dengan anemometer.

Pada cuaca berangin, langit pada umumnya sedikit berawan dan suhu udara rendah. Suasana cuaca biasanya dianalogikan menggunakan simbol-simbol cuaca.

--

--