[HCI] Safety
“Error and How to prevent it”
Artikel kali ini akan membahas mengenai Safety. Selain dari usability , Learnibility, efficiency dan effectiveness, safety juga salah satu faktor yang mendukung baik/ buruknya suatu sistem atau user interface. Safety adalah bagaimana suatu sistem / user interface dapat digunakan dengan baik dan aman serta memberi kepuasan bagi user. Membahas mengenai Safety erat hubungannya dengan adanya Error. Error dapat terjadi karena user tidak mengetahui cara menyelesaikan kesalahan perangkat yang sebelumnya dan user tidak mengikuti prosedur penggunaannya. Sehingga untuk mendapatkan suatu UI atau Design yang baik user harus mampu dalam meminimalisasikan Error atau kesalahan yang mungkin dapat terjadi.
Human Error
Human Error disebabkan oleh human (manusia) akibat kondisi fisik / mental dari user. Hal ini dapat terjadi karena disengaja maupun tidak disengaja sehingga menyebabkan tugas — tugas yang dikerjakan di luar batas harapan user.
Human Error dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Slips and Lapses
Slips merupakan jenis Error yang tidak sengaja dilakukan dan berkaitan dengan skill / keahlian yang telah dilakukan berkali kali (kebiasaan), contohnya adalah kesalahan dalam pengetikan atau Typo. Sedangkan Lapses merupakan jenis Error yang terjadi karena ingatan / memory seperti lupa melakukan sesuatu yang ingin dilakukan sebelumnya.
2. Mistake
Mistake merupakan jenis Error yang terjadi ketika user berpikir bahwa tugas yang dilakukan sudah benar , namun sebenarnya yang terjadi adalah user melakukan Error dan dilakukan secara sadar. Contoh nya adalah membuka file excel dengan Windows Media Player menggunakan “open with…”
Pada Human Error juga terdapat :
- Capture error
Capture Error dapat terjadi ketika user ingin melakukan suatu tindakan namun kemudian beralih ke tindakan yang lain dengan cara yang sama.
ERROR PREVENTION : Menghindari tindakan yang sering dilakukan dengan menggunakan prefix yang identik secara berdekatan.
Contoh : Penggunaan Ctrl + shift + enter saat ingin menggunakan formula dalam excel, yang biasanya user hanya menggunakan tombol keyboard “Enter”.
2. Description Error
Error yang terjadi karena terdapat 2 objek atau lebih yang mirip dan berdekatan.
ERROR PREVENTION : Menghindari aksi yang memiliki deskripsi yang sama dan menghindari atau mengurangi perintah “berbahaya” dari perintah yang sering dipakai.
Contoh pada Gmail, ikon stars dengan check box yang berdekan, yang memungkinkan user melakukan kesalahan saat ingin mencentang atau menambahkan pesan favorit. Juga tidak menempatkan “Save As “ dekat dengan “Remove”.
3. Mode Error
Error yang terjadi ketika tindakan yang dilakukan berbeda dengan arti dari tindakan tersebut dan disebabkan karena mode yang tersedia kurang dapat dipahami user.
ERROR PREVENTION : Meningkatkan visibility dari Mode dan mengeliminasi / mempelajari mode yang akan dipakai.
Contoh : Ketika user ingin mengaktifkan Capslock namun interface tidak memberi notifikasi bahwa Capslock telah menyala, sehingga untuk mengatasi mode Error tersebut adalah menekan tombol keyboard “Shift” disertai dengan huruf atau kata yang ingin menggunakan Capslock.
CONFIRMATION DIALOGS
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya Error yaitu dengan adanya Confirmation Dialogs. Ketika user ingin menghapus suatu pekerjaan atau ingin kembali ke keadaan pekerjaan semula Confirmation Dialog dapat menjadi cara yang efektif dan sederhana bagi user. Confirmation dialog tersebut akan memberi peringatan sebelum melakukan suatu tindakan.
Seperti kotak dialog “Save” yang muncul ketika user tidak sengaja mengklik ikon “close” pada Ms.Word tanpa menyimpan file terlebih dahulu.
Confirmation Dialog yang muncul ketika ingin menghapus folder secara permanen.
Ikon undo pada Ms. Word yang dapat digunakan untuk mengembalikan ke keadaan semula jika terjadi kesalahan.
ERROR MESSAGE
Jika terjadi suatu kesalahan atau Error pada suatu sistem, Error tersebut akan disampaikan melalui sebuah pesan atau yang dapat disebut dengan Error Message. Dalam penulisannya, Error message harus disampaikan dengan singkat, jelas, dan disertai apa yang menjadi masalahnya dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Dalam penyampaianError, Desainer harus mampu menyampaikannya dengan pesan yang tepat dan “comprehensive” atau mudah dipahami oleh user. Dengan kata lain Desainer menyampaikan Error dari sudut pandang user dengan menggunakan kata yang sopan dan menghindari kata- kata yang mengganggu kondisi mental user seperti “Fatal, Ilegal, Aborted”. Sehingga ketika Error terjadi user tidak panik .
Sekian artikel mengenai Safety pad UI
Semoga bermanfaat…
Terima kasih