TOPIK 2. KONEKSI ANTAR MATERI

Sofiatun Munawaroh
5 min readMar 24, 2024

--

DASAR-DASAR PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

Ki Hajar Dewantara adalah seorang intelektual penggiat pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional, dimana hari kelahirannya diperingati setiap tanggal 2 Mei. Pada awalnya, beliau terkenal karena tulisan-tulisannya yang berbau politik dan menggugah semangat perjuangan bangsa, tetapi kemudian beliau berfokus pada bidang pendidikan dan pengajaran. Ki Hajar Dewantara dianggap sebagai salah satu tokoh peletak dasar pendidikan Bangsa Indonesia karena pemikiran dan perhatiannya terhadap dunia pendidikan.

Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?

Sebelum mempelajari topik ini, saya mempercayai bahwa pembelajaran pada Kurikulum Merdeka mengadopsi dari pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara dimana pembelajaran yang diselenggarakan berpihak kepada peserta didik dengan mempertimbangkan keberagaman yang dimiliki peserta didik seperti tingkat kemampuan, gaya dan minat belajar hingga latar belakang sosiokulturalnya. Untuk menerapkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, guru hendaknya mengetahui dan mengidentifikasi terlebih dahulu keberagaman yang terdapat pada peserta didik untuk kemudian dapat menjadi pedoman dalam perancangan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Peserta didik selama proses pembelajaran tidak hanya ditransfer ilmu pengetahuan namun juga perlu untuk dibimbing melalui contoh-contoh atau praktik konkret supaya dapat menjadi bekal bagi peserta didik untuk masa depan dan pada saat menghadapi berbagai persoalan di dunia nyata. Seperti yang telah ditetapkan, bahwasanya peran guru adalah sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai fokus utama dalam pembelajaran. Seiring berkembangnya zaman, kompetensi yang perlu dimiliki oleh peserta didik akan semakin luas dan tinggi sehingga proses pembelajaran perlu diubah paradigma yang awalnya proses pembelajaran yang menganggap peserta didik hanya sebagai penerima informasi yang pasif dan disampaikan secara tradisional seperti metode ceramah harus digubah dengan pembelajaran paradigma baru dimana peserta didik akan berperan sebagai penerima informasi yang aktif dan dilatih mengembangkan keterampilam berpikiri kritis, kolaborasi antar peserta didik serta integrasi teknologi dalam pendidikan guna menyelenggarakan pembelajaran lebih interaktif.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?

Setelah mempelajari topik ini, saya memperoleh pengetahuan baru dan pemikiran-pemikiran sebelumnya yang masih cenderung pada konsep Kurikulum 2013 telah berubah, antara lain:

Peranan “menuntun” bagi peserta didik

Proses menuntun ini dilakukan dengan memberikan bimbingan, mengajarkan nilai-nilai kehidupan, memberikan informasi, dan membantu anak dalam mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan mereka. Peran guru selama menuntun adalah sebagai Pamong supaya anak menemukan kemerdekaan belajarnya dan membantu anak dalam mengembangkan karakter dan kepribadian yang positif. Kegiatan menuntun dalam proses pendidikan anak sangat perlu dan penting untuk dilakukan karena anak-anak masih dalam tahap pengembangan diri dan masih belajar. Selain itu, pengembangan karakter positif dan budi pekerti dapat dilakukan melalui kegiatan menuntun ini dimana akan membantu anak dalam mengetahui dan memahami nilai-nilai kehidupan, norma sosial, dan mengajarkan terkait etika dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, proses menuntun juga dapat membantu peserta didik dalam pengambilan keputusan dalam setiap langkah hidup mereka.

Penyesuaian pembelajaran dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman peserta didik

Kodrat alam berkaitan erat dengan karakter dari anak itu sendiri. Kodrat alam dari seorang anak harus bena-benar di perhatikan dimana pendidikan tidak bisa memaksa menghapus kodrat alam seorang peserta didik, namun kodrat alam akan dikembangkan lebih lanjut menjadi hal-hal yang positif den lebih baik. Di sisi lain, kodrat zaman dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Alasan pendidikan harus mempertimbangan kodrat zaman dikarenakan seiring berjalannya waktu, kemampuan dan keterampilan peserta didik akan terus berkembang sehingga pendidikan harus mampu menciptakan peserta didik yang memiliki kemampuan sesuai dengan perkembangan zaman.

Pendidikan yang “memerdekakan murid”

Pendidikan yang memerdekakan murid merupakan pendidikan yang menempatkan keaktifan peserta didik menjadi unsur terpenting dimana diwujudkan dalam proses demokratisasi beajar, suatu proses pendemokrasian yang berisi pengakuan hak anak untuk melakukan tindakan belajar sesuai dengan karakteristiknya. Pendidik berperan dalam menuntun peserta didik agar mampu menemukan dan mengembangkan potensi dan minatnya masing-masing yang dilandasi dengan prinsip among. Di sisi lain, guru juga harus mampu menggali potensi diri dan bergerak selaras dengan kemampuan dalam mewujudkan pembelajaran yang merdeka bagi peserta didik. Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam proses pembelajaran dimana peserta didik harus terus didorong & dimotivasi dalam mengembangkan potensi dan kompetensi tanpa dikekang oleh segala aturan.

Sistem Among

Pada sistem ini, guru berperan sebagai orang tua yang bertugas untuk mendidik dan mengajar peserta didi sepanjang waktu dengan penuh kasih sayang. Tujuan dari pelaksanaan sistem ini adalah untuk mendidik anak agar mendapatkan kemerdekaan sehingga peserta didik bebas untuk mengembangkan bakat dan minat yang mereka miliki.

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?

  • Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dengan mempertimbangkan keberagaman peserta didik dari tingkat kemampuan, gaya dan minat belajar serta latar belakang sosiokultural peserta didik. Hal ini bertujuan supaya setiap lapisan peserta didik memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut pendidikan dan mengembangkan bakat dan potensi mereka tanpa adanya tekanan dari aspek manapun;
  • Proses pendidikan yang holistik dimana menekankan pada proses pengembangan potensi dan bakat peserta didik. Maka diharapkan guru dan sekolah dapat membantu peserta didik untuk berkembang secara menyeluruh baik itu dalam hal akademik atau dalam hal keterampilan hidup dan karakter dalam masyarakat;
  • Guru perlu menjadi pedoman yang baik bagi peserta didik untuk mendukung proses pendidikan karakternya. Sekolah harus menjadi tempat di mana nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, kejujuran, dan empati diajarkan dan diperkuat;
  • Berkolaborasi dengan orang tua peserta didik untuk memperluas dan memperkuat cara berpikir dan perspektif peserta didik dalam segala hal untuk bisa mengambill keputusan atau memecahkan permasalahan di lingkungan nyata;
  • Guru harus mampu menjalin hubungan yang positif dengan peserta didik supaya terjalin rasa saling percaya sehingga peserta didik akan menjadi lebih terbuka kepada guru. Hal ini dapat dilakukan dengan mendengarkan dengan empati, memahami kebutuhan dan minat peserta didik, serta memberikan dukungan emosional;
  • Untuk melatih guru sebagai pamong, dapat menerapkan strategi pembimbingan dimana guru akan mendengarkan aktif, bertanya reflektif, dan memberikan dorongan positif untuk membantu peserta didik memecahkan masalah, mengatasi kesulitan, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.

Proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran KH Dewantara secara konkret sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di kelas dan sekolah Anda.

Pembelajaran yang menyesuaikan dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman peserta didik

Pada proses pembelajaran yang telah diselenggarakan oleh saya tepatnya pada mata pelajaran Sejarah kelas X (Fase E) pada materi Teori Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia telah menyesuaikan dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman peserta didik. Pada Kodrat Alam, pembelajaran menyesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Sebelum melaksanakan pembelajaran, saya telah membagikan link google form yang berisi angket terkait karakteristik peserta didik dari gaya & minat peserta didik, sehingga saya dapat merancang pembelajaran yang relevan dan berpihak pada peserta didik. Sedangkan kodrat zaman, pembelajara yang menyesuaikan dengan zaman yang semakin berkembang. Maka saya menyesuaikannya dengan mengintegrasikan pembelajaran dengan teknologi, dimana anak-anak zaman sekarang sudah tidak familiar dan tidak terpisahkan dari gadget. Sehingga melalui pembelajaran ini, dapat memfasilitasi keterampilan berteknologi peserta didik untuk memenuhi tuntutan pembelajaran abad ke-21.

TERIMA KASIH.

--

--