It’s You

Seokjin Tetangga
4 min readMay 5, 2022

--

“Gavin sini deh,” senyumnya mengembang tat kala menuntun suaminya untuk mengikuti ke lantai 2. “pasti kamu suka ini.”

“Apapun yang kamu kasih, pasti aku suka.” keningnya berkerut ketika melihat istrinya menarik pundaknya untuk menunduk sendikit. Lalu matanya ditutup dengan kain berwarna pink. “Shan harus banget pake ini?”

“yes!”

“kamu gak mau dorong aku dari balkon kan?”

“ide yang bagus.”

“Shanindaaa..” wanita itu hanya terkekeh sambil menuntun langkah suaminya untuk mengikutinya. “aduh..” menoleh ke belakang dan menyadari bahwa jidat suaminya terbentur batasan pintu yang mereka masuki. Dengan cepat ia melompat dan mencium bagian merah dari wajah tampan Gavin. “oke, udah gak sakit.”

“Dasar.”

Tautan tangan itu terus terjalin seiring dengan langkah kaki mereka. Shaninda terus merapalkan doa dalam hati semoga suaminya itu menyukai kejutan kecil darinya. Sampai pada akhirnya mereka sampai. Ia menuntun suaminya untuk duduk diatas big bean yang telah disiapkan.

Menerjapkan matanya ketika kain berwarna pink tadi telah dilepas oleh sang istri. Hal pertama yang ia liat saat ini adalah wajah cantik Shaninda yang benar-benar menghadap padanya. “Cantik.” seperti perkiraannya, ia tersenyum malu akan ucapan spontan Gavin.

“Aku gatau kamu bakal suka atau enggak, tapi yang kamu harus tau aku bikin ini dari 2 hari yang lalu,” dan perlahan ia bergeser menjauh supaya sang suami melihat ‘kejutan kecil’ yang ia buat.

“Shan ini…” tangannya menyentuh sebuah lemari kaca yang didalamnya terdapat dua seragam SMP dan SMA milik mereka berdua. Tak lupa jaket osis Gavin yang terdapat sebercak darah kecil diujung kemeja. Itu ia dapatkan karena dulu sok-sokan ikut tawuran sekolah lain yang pastinya diajak oleh Rangga dan Nathan. “Aku kira udah dibuang Mami..”

“Gak dibuang cuma di simpen di gudang.”

“Kamu ke gudang?” tak percaya akan tingkah Shaninda satu itu. “kan banyak setan.”

“kamu setannya!” tangannya menarik pinggang istrinya hingga ia bisa mengapai pipi gembul Shaninda. “Lihat itu deh Vin, inget gak?”

“Film yang pertama kali kita tonton.”

“Iya.” Senyumnya semakin lebar ketika melihat setitik air mata Gavin yang keluar. Pria itu terharu dan merasa senang karena telah mendapatkan apa yang mungkin pasangan lain tidak dapatkan. “terus ini..” tangan Shaninda mengambil salah satu foto yang tergantung di langit-langit. “our first kiss.”

“kok bisa dapet?”

“aku ambil dari CCTV rumah.” pelukan di badan Shaninda semakin kuat tat kala Gavin melihat satu foto yang membuat hatinya terenyuh. Sadar akan sifat suaminya yang tiba-tiba terdiam. Matanya mengikuti satu foto yang ia maksud. “pertama kali kita berantem.”

“Aku selingkuh.”

“iya.” mendongkak menatap suaminya dari bawah. Ia meyakinkan bahwa semua foto dan barang kenangan 10 tahun mereka adalah bukti perdangdutan cinta antara Gavin-Shaninda. “past is the past Vin. Yang penting sekarang kamu cuma milik aku. Lagipula aku buat instalasi kaya gini biar kaya museum kecil perjalanan Gavin-Shaninda hehe… nanti kalau kita udah punya anak, aku tambahin lagi disebelah sana.”

“Aku gatau lagi harus gimana bersyukurnya punya kamu dihidup aku, Shan.. makasih ya udah bertahan dan selalu nerima aku balik ke kehidupan kamu. Maaf kalau masih jadi suami dan pacar yang ga becus buat kamu.”

“ihh kok jadi melow sih, sebel! Aku malah pikir bawa kamu kesini kamunya ketawa terus jijik liat muka masih jamet gitu.”

“itu sih juga, tapi ya aku tahan dari tadi. Soalnya sekarang aku mau romantisan sama kamu..”

“Kamu mau ajak aku pergi?” Gavin mengangguk yang dibalas senyuman riang Shaninda. “mau kemana? kapan Vin?”

“Heaven.”

“Astaga,” perlahan ia memundurkan langkahnya kebelakang. “kamu kenapa jadi sumanto gini?” Gavin terkekeh melihat wajah panik istrinya. Dengan cepat ia menarik pinggang Shaninda dan mencium bibir ranum wanita itu.

“i want to take you to heaven with this thing, babe.” Tidak ada lagi senyuman ramah yang tercetak di wajah Gavin. Saat ini hanyalah wajah temaram dan penuh nafsu yang ia tunjukkan. “tadi kamu bilang mau buat instalasi tambahan buat anak kita kan? Gimana kalau kita usaha sekarang?”

“Cuti ya Vin?”

“Boleh, sampe jadi ya Shan. Kuat gak?”

“Sebulan ya Vin? tapi kalau udah jadi dalam seminggu, kamu tetep cuti sebulan. Ajak aku honeymoon yang bener-bener HONEY!”

“hahaha, iya sayang.. emang mau kemana aja?”

“Pengen ke New Zealand deh Vin, kan dingin tuh pasti asik.”

“Boleh, besok ya?”

“Berarti gak sekarang ya buatnya. Kita harus packing express.” Dan wajahnya langsung berubah masam mendengar ucapan istrinya itu. “Terus langsung istirahat tidur. Okey?”

“5 menit deh Shan.”

“No!” ia menghindar ketika Gavin hendak menciumnya lagi. “Ayo Vin! kita packing sekarang, biar tidurnya lebih cepet.”

Salah banget ngomong kaya gini sama Shaninda…

--

--