KUNJUNGAN MAHASISWA KKN-IK DI UMKM OTOMOTIF CPX DESA TERBAN

KKN Terban 2022
2 min readSep 16, 2022

--

KUDUS, Dunia otomotif sekarang banyak digandrungi dari tua hingga anak muda. Selain dapat meningkatkan kreatifitas, lewat otomotif juga bisa menambah relasi tersendiri khususnya di Indonesia tidak sedikit lahir komunitas pecinta motor mulai dari motor jadul hingga modern. Seperti CB, RX-King, Astrea Grand, dan Meri ditahun 70-an. Desa Terban Jekulo Kudus selain terkenal dengan desa wisatanya disitu juga banyak UMKM mulai dari makanan,daur ulang kertas, hingga otomotif.

CPX PRODUCTION perusahaan yang menjadi kunjungan mahasiswa KKN-IK pada hari selasa, 6 September 2022 langsung ditempat produksi mahasiswa diperlihatkan proses pembuatan onderdil motor jadul atau motor meri tahun 70-an. Perusahaan ini telah berdiri 10 tahunan, dengan bermodal dari alat-alat sendiri hingga bahan untuk pembuatan onderdil. “Berawal dari hobi lama-lama bisa memproduksi sendiri dan bisa mengasilkan uang” ungkap Sulistyo selaku Owner CPX Production dalam sesi wawancara dengan mahasiswa KKN-IK. “Ini adalah suatu yang sangat bermanfaat terlebih bagi masyarakat sekitar setidaknya bisa mengurangi angka pengangguran di desa Terban serta anak-anak SMK yang ingin mencari pengalaman kerja dibidang otomotif”, tambahnya.

CPX sendiri mampu memproduksi bagian-bagian motor seperti kerangka, tanki, slebor hinga sarung lampu dengan bahan-bahan yang dibeli dari daerah Mbareng Jekulo Kudus. Onderdil yang dihasilkan dapat diterapkan dalam motor CB, GL-Pro, meri, dan lain-lain. Di CPX sendiri telah memiliki sejumlah 13 karyawan yang setiap hari nya satu orang bisa menghasilkan 30 kerangka dan 25 slebor motor dengan varian harga dari 3 juta sampai 12 juta rupiah dengan meraih omset 60 juta rupiah dalam satu bulan. Dalam pemasaran CPX mengandalkan bakul-bakul lokal dari Kudus sendiri seperti di daerah Jepang Pakis. Adapun pemasaran lewat online masih kurang efektif dikarenakan barang yang dikirim kekonsumen sering mengalami lecet atau kerusakan pada barang jadi pemasaran lewat online kurang diminati bagi produsen atau konsumen.

--

--